Posts

Belajar dari Albert McMakin, Tokoh di Balik Transformasi Billy Graham

Oleh Melisa Chen, Jakarta

Baru-baru ini kita mendengar berita meninggalnya Billy Graham, seorang penginjil yang sangat giat melayani Tuhan hingga akhir hidupnya. Melalui pelayanan Billy, banyak orang di berbagai penjuru dunia dapat mendengar Kabar Baik tentang Yesus. Selain sebagai penginjil, sosok Billy Graham juga pernah mendapatkan kehormatan sebagai penasihat presiden Amerika Serikat, dari Presiden Harry S. Truman hingga Presiden Donald Trump yang menjabat saat ini.

Billy Graham memang dipakai Tuhan dengan luar biasa dan kita pun mengenalnya sebagai pribadi yang hebat. Namun, tidak banyak dari kita tahu bahwa di balik nama Billy Graham itu ada seseorang yang amat berjasa bagi hidup Billy. Orang itu hanyalah orang sederhana, namun dia mau dipakai Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya hingga dia pun dapat membawa Billy kepada Kristus.

Orang itu adalah Albert McMakin, seorang upahan yang bekerja di lahan pertanian milik ayah Billy. Kala itu, ayah Billy memiliki usaha peternakan yang pengelolaannya diserahkan kepada para pegawainya, dan Albert McMakin adalah salah satu dari pegawai itu. Waktu itu, Albert baru bertobat dan mengenal Kristus, semangatnya berkobar-kobar.

Suatu ketika, di kota tempat Albert dan Billy tinggal, ada seorang penginjil keliling yang rutin datang berkhotbah. Albert sering mengajak tetangga dan teman-temannya untuk datang dan mendengarkan khotbah dari si penginjil itu. Beberapa dari orang yang diajak itu akhirnya ada yang menerima Kristus.

Hari-hari pun berjalan, hingga suatu hari Albert ingat kepada Billy, anak sang majikannya yang belum percaya Yesus. Saat itu, Billy adalah seorang remaja yang nakal, suka minum-minum. Albert pun memberanikan diri untuk mengajak Billy mendengarkan khotbah yang dibawakan si penginjil keliling itu, namun Billy menolaknya. Albert tidak putus asa, dia terus mengajak Billy. Setelah ditolak beberapa kali, Albert pun berdoa supaya Billy mau menerima ajakannya tersebut.

Setelah berdoa, Albert mendapatkan ide. Karena Billy tak mau diajak mendengar khotbah secara langsung, Albert meminta Billy untuk menyetir mobil pikap dan menjemput para tetangga dan teman yang akan pergi mendengarkan khotbah. Billy mengiyakan ajakan Albert dan setibanya di tempat khotbah itu, Billy duduk di dalam mobil bersama Albert seraya menunggu khotbah selesai lalu mengantarkan orang-orang itu pulang. Kejadian ini berlangsung beberapa kali dan Albert terus berdoa supaya Billy mau turun dari mobil, duduk, dan mendengarkan khotbah.

Setelah beberapa waktu berselang, Billy pun tergerak hatinya dan mau turun dari mobil. Hari itu, di musim gugur tahun 1934, kuasa Tuhan bekerja dalam hidup Billy dan Billy pun menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Keputusan Billy hari itu pada akhirnya membawa Billy menjadi seorang pelayan Tuhan yang setia, menjadi penginjil yang selalu giat mewartakan Kabar Baik hingga akhir kehidupannya.

Kisah tentang Albert McMakin dan Billy Graham ini kudengar dalam sebuah khotbah, kemudian aku pun mencari-cari detail kisahnya lebih lanjut di Internet. Buatku pribadi, kisah ini begitu menarik, bagaimana Tuhan memakai orang-orang biasa seperti Albert McMakin untuk mengerjakan pekerjaan yang luar biasa. Ada seorang penulis mengatakan bahwa tidak semua orang dapat menjadi Billy Graham, namun semua orang bisa menjadi Albert McMakin, orang biasa yang melakukan hal luar biasa.

Melalui kegigihan dan doanya, Albert McMakin akhirnya memenangkan Billy Graham kecil kepada Kristus. Aku jadi beranda-andai, seandainya kala itu Albert McMakin tidak mau peduli dengan hidup Billy, mungkin Billy tidak akan menjadi Billy Graham yang seperti kita kenal saat ini. Atau, mungkin Billy tetap dapat menjadi seorang penginjil hebat seperti saat ini dengan cara yang lain karena Tuhan berkuasa dan bisa memakai siapa pun untuk tujuan-Nya. Namun, jika hal itu terjadi, berarti Albert telah menyia-nyiakan kesempatan melayani yang Tuhan telah berikan untuknya.

Belajar dari kegigihan Albert, selama 2,5 tahun belakangan ini aku pun selalu mendoakan orang yang kukasihi. Aku berdoa supaya dia bisa mengenal Kristus dan hidupnya diubahkan. Kadang, ada rasa putus asa saat melihat bahwa hasil doa tersebut belum terwujud. Namun, kembali aku dikuatkan dari ketekunan Albert McMakin. Jika Tuhan begitu sayang pada Billy Graham hingga memberinya kesempatan untuk percaya kepada-Nya, aku pun percaya bahwa Tuhan pun sama sayangnya kepada temanku. Aku masih berpengharapan bahwa Tuhan akan memberi kesempatan kepada temanku itu untuk percaya kepada-Nya.

Inilah sedikit sharing dariku tentang kisah Albert dan Billy yang menginspirasi hidupku. Kiranya melalui kisah ini, aku dan kamu semakin tekun mendoakan orang-orang yang kita kasihi yang belum mengenal Tuhan.

Soli Deo Gloria.

Baca Juga:

Aku Pernah Jatuh dalam Pacaran yang Tidak Sehat, Namun Tuhan Memulihkanku

Hubungan pacaran yang tidak sepadan membuatku jatuh ke dalam dosa. Malam itu aku menangis sejadi-jadinya karena aku tahu bahwa apa yang telah terjadi itu tidak dapat diperbaiki kembali. Namun, aku bersyukur karena Tuhan tidak meninggalkanku, Dia menolongku bangkit dari keterpurukan ini.