Menjadi Lebih Baik

Jumat, 5 Oktober 2018

Menjadi Lebih Baik

Baca: Mazmur 51:11-15

51:11 Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!

51:12 Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!

51:13 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

51:14 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

51:15 Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

Buatlah aku gembira lagi karena keselamatan daripada-Mu, berilah aku hati yang rela untuk taat kepada-Mu. —Mazmur 51:14 BIS

Menjadi Lebih Baik

Suatu waktu, sekelompok nelayan penangkap ikan salmon di Skotlandia sedang berkumpul di sebuah restoran setelah seharian memancing. Saat salah seorang dari mereka menggambarkan ikan yang ditangkapnya kepada teman-temannya, tangannya tidak sengaja menyenggol gelas kaca hingga terpental ke dinding. Gelas itu pun pecah dan meninggalkan noda pada permukaan dinding restoran yang dicat putih. Pria tersebut meminta maaf kepada pemilik restoran dan menawarkan diri untuk membayar kerusakan yang ada, tetapi tidak ada yang bisa dilakukannya terhadap dinding yang sudah ternoda. Tiba-tiba, seorang pria yang duduk tidak jauh dari situ berkata, “Jangan khawatir.” Ia berdiri, mengambil alat lukis dari sakunya, dan mulai menggambar sketsa di sekitar noda pada dinding itu. Lambat laun terlihatlah gambar kepala rusa yang anggun. Pria itu adalah Sir E. H. Landseer, seorang pelukis binatang yang terkemuka di Skotlandia.

Daud, raja Israel yang terkemuka dan penulis Mazmur 51, pernah mempermalukan dirinya dan bangsanya sendiri karena dosanya. Ia berzina dengan istri salah seorang sahabatnya dan merekayasa kematian sahabatnya itu—dua perbuatan yang layak dihukum mati. Sepertinya hidupnya sudah hancur total. Namun, ia memohon kepada Allah: “Buatlah aku gembira lagi karena keselamatan daripada-Mu, berilah aku hati yang rela untuk taat kepada-Mu” (ay.14 BIS).

Seperti Daud, mungkin kita pernah melakukan perbuatan yang memalukan di masa lalu dan kenangan itu terus menghantui kita. Andai saja kita bisa mengulang atau memperbaiki peristiwa itu. Namun, yakinlah bahwa Allah yang beranugerah tidak hanya mengampuni dosa kita, tetapi juga mengubah kita menjadi lebih baik. Dia tidak pernah menyia-nyiakan apa pun. —David H. Roper

Tuhan, aku gagal lagi. Ampunilah aku. Ubahlah aku. Kembalikanlah aku. Ajarilah aku untuk setia mengikuti jalan-Mu.

Allah memiliki mata yang Maha Melihat dan hati yang Maha Pengampun.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 23-25; Filipi 1

Bagikan Konten Ini
64 replies
Newer Comments »
  1. joy
    joy says:

    setiap manusia memiliki masa lalu yang masih menghantuinya, tetapi Tuhan masjh menerima engkau dan menyayangi engkau

  2. wiwin
    wiwin says:

    amin.
    trimakasih untuk Firman Tuhan yg sangat memberkati saya pagi ini.
    sekaligus menjadi renungan utk diri saya pribadi.
    Gbu.

  3. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Terimakasih Tuhan karena Engkau tidak mengingat ngingat Kesalahan Kami ,,,Bahkan Engkau mengubah hidup kami menjadi Lebih Baik lagi ,,,Terpuji lah Allah ,,,Amin ,,,!

  4. Yuli Nw Laia
    Yuli Nw Laia says:

    adalah sebuah sukacita besar jika telah menerima pengampunan Allah, hal itu juga yg mendorong kita dalam sukacita yg sama untuk menjadi lebih baik. praise the Lord

    tq. sangat terberkati

Newer Comments »

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *