Mengarungi Jeram

Selasa, 14 Agustus 2018

Mengarungi Jeram

Baca: Yesaya 43:1-7

43:1 Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.

43:2 Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.

43:3 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu.

43:4 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.

43:5 Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat.

43:6 Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi,

43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!”

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan. —Yesaya 43:2

Mengarungi Jeram

Pemandu arung jeram membawa kelompok kami ke tepi sungai dan mengarahkan kami untuk memakai jaket pelampung dan meraih dayung. Saat kami naik ke perahu, pemandu mengatur posisi duduk kami untuk menjaga keseimbangan perahu agar tetap stabil saat melintasi jeram. Setelah menerangkan betapa serunya perjalanan yang akan kami lalui, si pemandu menjelaskan serangkaian arahan yang akan kami dengar darinya dan harus diikuti agar kami berhasil mengendalikan perahu melewati jeram demi jeram. Ia meyakinkan kami bahwa meskipun ada momen-momen menegangkan di sepanjang perjalanan, perjalanan kami seluruhnya akan aman dan menyenangkan.

Adakalanya hidup ini terasa seperti mengarungi jeram, suatu perjalanan yang mengharuskan kita melalui arus deras lebih sering daripada yang kita harapkan. Janji Allah kepada Israel melalui Nabi Yesaya dapat menenangkan hati ketika kita mengkhawatirkan terjadinya kemungkinan yang terburuk: “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan” (Yes. 43:2). Bangsa Israel sangat takut ditolak oleh Allah ketika mereka harus dibuang sebagai akibat dari dosa mereka. Namun, Allah meyakinkan mereka dan berjanji untuk menyertai mereka karena kasih-Nya kepada mereka (ay.2,4).

Allah takkan meninggalkan kita di tengah arus kehidupan yang deras. Kita dapat mempercayai-Nya untuk memandu kita melewati jeram demi jeram—ketakutan dan pergumulan kita yang berat—karena Dia mengasihi dan berjanji selalu menyertai kita. —Kirsten Holmberg

Terima kasih, Tuhan, karena Engkaulah pemanduku dalam mengarungi derasnya jeram kehidupan. Tolonglah aku untuk mempercayai-Mu sekalipun arus hidup ini begitu ganas dan menyeramkan.

Tuhan memandu kita melewati masa-masa yang sulit.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 89-90; Roma 14

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Amin,,,! Tuhan selalu memandu kita di tengah deras nya arus kehidupan ,,,Terpujilah Tuhan ,,,!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *