Kepedulian Allah bagi Kita

Rabu, 22 Agustus 2018

Kepedulian Allah bagi Kita

Baca: Kejadian 3:1-13

3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati,

3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”

3:10 Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

3:11 Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”

3:12 Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. —Kejadian 3:21

Kepedulian Allah bagi Kita

Cucu-cucu saya yang kecil sangat suka memakai sendiri pakaian mereka. Adakalanya mereka memakai kaos terbalik dan cucu yang paling kecil sering memakai sepatu di kaki yang salah. Saya biasanya tidak tega menegur mereka, bahkan menganggap keluguan mereka itu sangat menggemaskan.

Saya senang melihat dunia melalui mata mereka. Bagi mereka, segala sesuatu adalah petualangan yang seru, entah itu berjalan di atas batang pohon yang tumbang, mengintip kura-kura yang berjemur di atas sebilah kayu, atau dengan penuh semangat melihat mobil pemadam kebakaran yang menderu-deru saat lewat di depan rumah. Namun, saya juga tahu bahwa cucu-cucu kecil saya tidak benar-benar lugu. Mereka bisa mencari-cari alasan untuk tidak segera tidur di malam hari dan senang sekali berebut mainan. Meskipun demikian, saya sangat sayang kepada mereka.

Saya membayangkan ada kemiripan antara Adam dan Hawa—manusia pertama ciptaan Allah—dan cucu-cucu saya. Segala yang mereka lihat saat berjalan bersama Allah di Taman Eden tentu membuat mereka terpana. Namun, suatu hari mereka secara sadar memilih untuk tidak taat. Mereka makan buah dari satu pohon yang dilarang untuk dimakan buahnya (Kej. 2:15-17; 3:6). Ketidaktaatan itu langsung menyeret mereka ke dalam kebohongan dan sikap saling menyalahkan (3:8-13).

Namun, Allah tetap mengasihi dan mempedulikan mereka. Dia mengorbankan binatang dan mengenakan kulitnya sebagai pakaian untuk mereka (ay.21). Kelak, Dia pun menyediakan jalan keselamatan bagi semua orang berdosa melalui pengorbanan Anak-Nya (Yoh. 3:16). Alangkah besar kasih-Nya bagi kita! —Alyson Kieda

Tuhan, terima kasih karena meskipun kami berdosa, Engkau telah mengasihi kami dan membuka jalan bagi kami untuk tinggal bersama-Mu selamanya!

Karena begitu mengasihi kita, Yesus rela menyerahkan nyawa-Nya sebagai ganti dosa-dosa kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 110-112; 1 Korintus 5