Perlindungan dari Badai

Sabtu, 21 Juli 2018

Perlindungan dari Badai

Baca: Yakobus 1:12-18

1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.

1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!

1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan Allah. —Mazmur 73:28

Perlindungan dari Badai

Ketika masih tinggal di Oklahoma, saya memiliki seorang teman yang hobi “mengejar” tornado. John melacak badai dengan saksama melalui komunikasi radio dengan para “pengejar” badai lainnya dan radar setempat. Ia berusaha menjaga jarak aman sambil mengamati jalur tornado agar ia dapat melaporkan perubahan yang terjadi dan memperingatkan warga di daerah yang akan dilewati tornado tersebut.

Suatu hari jalur sebuah awan pusaran tornado berubah sangat cepat sehingga John menyadari dirinya berada dalam bahaya besar. Untunglah, ia menemukan tempat berlindung dan berhasil menyelamatkan diri.

Pengalaman John membuat saya terpikir akan jalur lain yang juga berbahaya, yakni dosa dalam hidup kita. Alkitab berkata, “Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut” (Yak. 1:14-15).

Kita melihat adanya perkembangan di sini. Apa yang awalnya terlihat tidak berbahaya dapat dengan cepat berubah menjadi tak terkendali dan menyebabkan kerusakan besar. Namun, ketika godaan mengancam kita, Allah menyediakan bagi kita tempat berlindung dari badai pencobaan yang semakin besar.

Firman Allah berkata bahwa Allah tidak pernah mencobai kita, dan pilihan-pilihan yang kita buat adalah karena kesalahan kita sendiri. Akan tetapi, saat kita “dicobai Ia akan memberikan kepada [kita] jalan ke luar, sehingga [kita] dapat menanggungnya” (1Kor. 10:13). Ketika di tengah pencobaan, kita berpaling kepada Yesus dan meminta pertolongan-Nya, Dia akan memberikan kekuatan yang kita butuhkan untuk mengatasinya.

Yesus adalah perlindungan kita selamanya. —James Banks

Tuhan Yesus, Engkau menaklukkan dosa dan maut selamanya melalui salib-Mu dan kubur-Mu yang kosong! Tolonglah aku agar hidup dan bertumbuh dalam pengampunan yang hanya dapat kuterima dari-Mu.

Juruselamat kita sanggup meredakan badai pencobaan.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 29-30; Kisah Para Rasul 23:1-15