Bersyukur Untuk Indonesia

bersyukur-untuk-indonesia-instagram

Hai, Sobat Muda!

Bulan ini, Indonesia kita tercinta akan genap 72 tahun merdeka. Di tengah segala permasalahan yang ada di negeri ini, sebenarnya ada banyak hal baik yang ada di negeri ini yang patut kita syukuri. Bagimu, apakah satu hal yang kamu syukuri dari Indonesia?

Yuk bagikan kesaksianmu dalam kampanye #BersyukurUntukIndonesia

Bagaimana caranya?

Pikirkan satu hal yang kamu syukuri dari Indonesia.
Unggah foto hasil jepretanmu yang berkaitan dengan hal yang kamu syukuri tersebut ke akun Instagrammu (contoh: foto keindahan alam Indonesia, ragam budaya, lingkungan sekitarmu, dan lain-lain).
Ceritakan hal yang kamu syukuri tersebut di bagian caption.
– Sertakan hashtag #BersyukurUntukIndonesia dan #WarungSaTeKaMu
– Di akhir caption, mention 3 orang temanmu dan ajak mereka melakukan hal yang sama.
Follow dan tag akun Instagram @warungsatekamu.

Foto dan caption yang terpilih akan direpost oleh akun Instagram @WarungSaTeKaMu.

Syarat foto & caption:
– Bukan foto gabungan (photo collage).
– Bukan foto selfie.
– Orisinal.
– Sopan dan sesuai dengan nilai firman Tuhan.
– Setiap foto yang diunggah merupakan tanggung jawab masing-masing pengunggah.
– Boleh unggah lebih dari satu foto / post.

Mari kita #BersyukurUntukIndonesia !

bersyukur-untuk-indonesia-writers

Di usia negeri kita yang ke-72 tahun, apa yang sudah kamu perbuat untuk Indonesia? Ayo, tuliskan cerita tentang harapan dan kontribusimu bagi tanah air dalam bentuk artikel sepanjang 600-800 kata. Kirim tulisanmu ke kirim@warungsatekamu.org, cantumkan hashtag #BersyukurUntukIndonesia di subjek emailmu. Batas akhir pengumpulan tulisan sampai hari Jumat, 11 Agustus 2017.

Ketentuan umum:
– Semua tulisan yang dikirimkan harus merupakan karya pengirim sendiri. Kami menerima kiriman artikel yang sudah pernah dikirimkan atau dimuat di media lain, namun perlu diingat bahwa semua kontribusi yang masuk akan melewati proses penyuntingan sebelum dimuat di situs web kami.
– Gunakan nada tulisan yang bersahabat. Hindari nada yang mengkhotbahi, merendahkan, memojokkan orang lain. Tulisan yang menyinggung orang lain, tidak sopan, dan kasar, tidak akan dimuat.
– Tulisan harus menceritakan karya apa yang sudah kamu perbuat dan apa harapanmu untuk Indonesia
– Tulisan harus memberi semangat, dorongan, inspirasi, atau menantang dan menggugah pemikiran kritis dengan cara yang penuh kasih.

Ketentuan khusus:
– Panjang tulisan berkisar 600-800 kata.
– Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
– Tulisan harus mengaitkan kebenaran Alkitab dengan pengalaman penulis. Ditulis dengan sudut pandang orang pertama (aku) atau ketiga (kita).
– Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu tulisan.
– Setiap karya akan ditampung dahulu dan melalui penyuntingan seperlunya sebelum ditampilkan di situs ini.

Tulisan terpilih akan dimuat di situs WarungSaTeKaMu.org.

Ayo, bagikan kisahmu dan jadilah inspirasi bagi bangsa kita.

Proyek Nozomi

Selasa, 1 Agustus 2017

Proyek Nozomi

Baca: 2 Korintus 4:7-18

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.

4:12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.

4:13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

4:14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.

4:15 Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. —2 Korintus 4:7

Proyek Nozomi

Pada tahun 2011, gempa berkekuatan 9 skala richter dan tsunami merenggut hampir 19.000 nyawa dan menghancurkan 230.000 rumah di wilayah timur laut Tokyo. Paska musibah itu, lahirlah The Nozomi Project, dari kata Jepang yang berarti “pengharapan”, dengan tujuan menyediakan penghasilan yang berkelanjutan, komunitas, martabat, dan pengharapan di dalam Allah.

Para wanita yang terlibat dalam proyek Nozomi menyortir puing-puing rumah dan perabotan untuk mencari pecahan-pecahan keramik. Mereka mengampelas pecahan-pecahan itu dan menyusunnya sehingga menjadi perhiasan yang kemudian dijual ke seluruh dunia. Itulah sumber penghasilan mereka sekaligus cara untuk menyatakan iman mereka kepada Kristus.

Pada zaman Perjanjian Baru, ada kebiasaan untuk menyimpan barang-barang berharga di dalam wadah sederhana yang terbuat dari tanah liat. Paulus menggambarkan bagaimana Injil yang berharga tersimpan dalam kerapuhan manusiawi dari para pengikut Kristus: bejana tanah liat (2Kor.. 4:7). Ia menyatakan bahwa bejana hidup kita yang rapuh—bahkan adakalanya rusak—sebenarnya dapat menyingkapkan kuasa Allah yang sangat kontras dengan ketidaksempurnaan kita.

Saat Allah mendiami hidup kita yang tidak sempurna dan rusak, harapan pemulihan oleh kuasa-Nya sering kali lebih jelas terlihat oleh orang lain. Karya pemulihan-Nya dalam hati kita memang sering meninggalkan bekas luka. Namun, mungkin goresan luka dari proses pembelajaran yang kita terima itu menjadi ukiran diri yang membuat karakter Allah lebih terlihat oleh sesama kita. —Elisa Morgan

Ya Allah, tunjukkanlah kuasa-Mu kepada orang lain saat aku membagikan harta Injil-Mu melalui hidupku yang tidak sempurna tetapi indah ini.

Ketidaksempurnaan dapat membawa pemulihan yang sempurna.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 57-59 dan Roma 4