Siap Dituai

Selasa, 22 Agustus 2017

Siap Dituai

Baca: Yohanes 4:35-38

4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

4:37 Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.

4:38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.”

Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. —Yohanes 4:35

Siap Dituai

Di penghujung musim panas, kami berjalan-jalan di New Forest, Inggris. Dengan gembira, kami memetik buah beri hitam yang tumbuh di alam liar sambil melihat beberapa kuda bermain di sekitar kami. Sambil menikmati dompolan buah manis yang ditanam orang lain beberapa tahun sebelumnya, saya teringat ucapan Yesus kepada murid-murid Nya: “Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan” (Yoh. 4:38).

Saya suka dengan kemurahan hati Allah yang terlihat di ayat tersebut. Dia memperkenankan kita menikmati buah dari kerja keras orang lain, seperti ketika kita membagikan tentang kasih kita kepada Yesus. Kita membagikannya kepada seorang teman yang tanpa sepengetahuan kita telah didoakan oleh keluarganya selama bertahun-tahun. Saya juga suka dengan batasan-batasan yang tersirat dalam ucapan Yesus tersebut, karena kita mungkin menanam benih yang buahnya tidak akan pernah kita tuai tetapi mungkin dituai oleh orang lain. Oleh karena itu, kita dapat berserah ketika melakukan tugas-tugas yang kita terima, tanpa dikungkung pemikiran bahwa kita bertanggung jawab terhadap hasilnya. Bagaimanapun, pekerjaan Allah tidak bergantung kepada kita. Allah memiliki semua sumber daya untuk menghasilkan tuaian yang berlimpah dan kita mendapat kehormatan untuk ikut ambil bagian di dalamnya.

Saya membayangkan ladang apa yang siap kamu dan saya tuai? Kiranya kita memperhatikan instruksi Yesus yang penuh kasih: “Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai!” (ay.35). —Sheridan Voysey

Allah Pencipta, terima kasih karena kemurahan hati-Mu sehingga mempercayai kami untuk melakukan pekerjaan-Mu. Kiranya kami selalu peka dengan setiap kesempatan untuk membagikan kabar baik-Mu.

Kita dapat menuai apa yang ditabur orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 110-112 dan 1 Korintus 5