Ketika Pagi Datang

Sabtu, 29 April 2017

Ketika Pagi Datang

Baca: Ibrani 11:1-8

11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

11:2 Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.

11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.

11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.

11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

11:7 Karena iman, maka Nuh–dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan–dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. —Ibrani 11:1

Ketika Pagi Datang

Waktu itu sudah sangat larut saat kami singgah untuk bermalam di sebuah penginapan di luar kota Munich. Kami sangat senang saat melihat kamar kami memiliki balkon, meskipun kabut tebal membuat kami tidak dapat melihat kegelapan di luar. Namun, ketika matahari terbit beberapa jam kemudian, kabut pun mulai memudar. Kemudian kami bisa melihat sesuatu yang sebelumnya terselubung oleh kegelapan malam—pemandangan yang begitu indah—padang rumput yang menghijau dan teduh, domba-domba yang merumput dengan lonceng-lonceng kecil berdenting di leher mereka, dan awan putih besar di langit yang terlihat begitu mirip dengan domba-domba yang gemuk dan besar!

Terkadang hidup dapat diselubungi oleh tebalnya kabut keputusasaan. Situasi yang kita hadapi mungkin terlihat begitu kelam sehingga kita mulai kehilangan harapan. Namun, seperti sinar matahari yang mengusir kabut, iman kita kepada Allah dapat mengusir kabut keraguan kita. Ibrani 11 mendefinisikan iman sebagai “dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (ay.1). Pasal itu kemudian mengingatkan kita pada iman dari Nuh “yang diberitahu oleh Allah tentang hal-hal yang akan terjadi kemudian, yang tidak dapat dilihat olehnya” tetapi ia menaati Allah (ay.7 BIS). Abraham juga pergi ke negeri yang ditunjukkan Allah, meski ia tidak mengetahui ke mana ia pergi (ay.8).

Meskipun kita tidak pernah melihat Allah dan tidak selalu merasakan kehadiran-Nya, Allah selalu hadir dan Dia akan menolong kita untuk melewati malam-malam yang terkelam sekalipun. —Cindy Hess Kasper

Bapa, terima kasih karena Engkau berjanji untuk menyertai kami di sepanjang hidup kami. Pada saat kami ragu, tolonglah kami untuk meyakini bahwa Engkau memegang kendali dan kami dapat mempercayai-Mu.

Iman adalah radar yang dapat melihat apa yang ada di balik kabut. —Corrie Ten Boom

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 6-7; Lukas 20:27-47

Artikel Terkait:

Skripsi dan Iman

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik selalu bahagia murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang benderang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. Hasti Landari
    Hasti Landari says:

    Kiranya setiap firman yg kita terima boleh menolong iman kita utk terus bertumbuh. Amin.

  3. icalpenyok
    icalpenyok says:

    Trimakasih Bapa kebaikan yg sudah banyak Engkau berikan, kuatkan iman kami Bapa agar kami dapat selalu menjaga kemurahan Mu kepada kami, Amin.

  4. Esternila
    Esternila says:

    Terimakasih bapa.. Atas jawaban seruanku, bahwa kasih setiaMu Tuhan takkan pernah tinggalkanku, janjiMu menguatkanku disaat malam kelam yg kuhadapi saat ini. Terpujilah Engkau Yesus… Halleluya

  5. Maria Lumban Gaol
    Maria Lumban Gaol says:

    Amen…Sungguh dikuatkan sekali dengan renungan har ini…Iman adalah radar yang dapat melihat apa yang ada di balik kabut. —Corrie Ten Boom…Make our faith larger than now our God Father

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *