Apa Adanya

Rabu, 12 April 2017

Apa Adanya

Baca: Yohanes 12:1-8

12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.

12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:

12:5 “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”

12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

12:7 Maka kata Yesus: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.

12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”

Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. —Yohanes 12:3

Apa Adanya

Beberapa saat sebelum Yesus disalibkan, seorang wanita bernama Maria menuangkan sebotol minyak wangi yang mahal di kaki-Nya. Kemudian ia menyeka kaki Yesus dengan rambutnya—suatu tindakan yang bisa dibilang sangat berani (Yoh. 12:3). Mungkin dengan itu Maria mengorbankan seluruh tabungannya, tetapi ia juga telah mempertaruhkan reputasinya. Dalam budaya Timur Tengah abad pertama, para perempuan terhormat tidak pernah membiarkan rambut mereka terurai di depan umum. Namun, ibadah yang sejati tidak mementingkan apa pendapat orang lain tentang sikap kita (2Sam. 6:21- 22). Demi menyembah Yesus, Maria rela dianggap sebagai seorang wanita yang tidak sopan, bahkan mungkin tidak bermoral.

Mungkin ada di antara kita yang merasakan tekanan untuk tampil sempurna di gereja agar orang lain berpikir yang baik-baik tentang kita. Ibaratnya, kita berupaya keras untuk memastikan bahwa setiap helai rambut kita tertata dengan rapi. Namun, gereja yang sehat adalah suatu tempat di mana kita dapat datang apa adanya tanpa perlu menyembunyikan kekurangan kita di balik topeng kesempurnaan yang pura-pura. Di dalam gerejalah sepatutnya kita dapat membuka diri terhadap kelemahan-kelemahan kita agar kita beroleh kekuatan, daripada menutup-nutupi segala kegagalan kita hanya supaya kita terlihat kuat di mata orang lain.

Beribadah tidak berarti kita bersikap seolah-olah tidak ada yang salah; beribadah berarti memastikan bahwa segala sesuatunya benar, yakni kita berada dalam hubungan yang benar dengan Allah dan dengan sesama. Jika kita begitu takut untuk bersikap apa adanya di hadapan Allah, mungkin saja kita telah berdosa besar dengan berpura-pura tampil sempurna. —Julie Ackerman Link

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku. . . . Lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! —Mazmur 139:23-24

Ibadah kita benar apabila kita telah dibenarkan Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 19-21; Lukas 11:29-54

Bagikan Konten Ini
19 replies
  1. Amelia Dian
    Amelia Dian says:

    ini yang umumnya terjadi di persekutuan2 gereja.. bahwa orang berusaha sesempurna mungkin ketka bergereja dg membohongi diri sendiri. jika terlihat berbeda, dibilang tidak rohani.padahal seharusnya gereja adl tempat utk mereka belajar jadi lebih.baik secara jujur bukan berpura2

  2. Dian Werinussa
    Dian Werinussa says:

    Tuntunlah kami dengan Roh dan hikmat mu ya Yesus agar kami mampu menjalani hidup dengan benar di hadapanmu Yesus…

  3. Daisy Rehuellah Simangunsong
    Daisy Rehuellah Simangunsong says:

    kuberjuang sampai akhirnya, Kau dapati aku tetap setia, selidiki aku..

  4. Han Di
    Han Di says:

    Susah menemukan gereja seperti ini, apalagi dikota besar jakarta dan kota besar lainnya, saya berharap agar gereja2 kembali kepada akidahnya

  5. leo
    leo says:

    keterbukaan adalah awal dari pemulihan. gereja adalah tempat bersekutu manusia lemah yg di kuatkan Tuhan. Setiap kita sebaiknya jujur tentang kelemahan kita dan saling menerima satu dengan yg lain. maka terjadilah seperti jemaat mula mula. sehingga berkat Tuhan akan mengalir. kelompok kecil seperti yg Yesus bentuk adalah cara yg sangat efektif untuk wadah pertumbuhan gereja. semoga ini menjadi pertimbangan kita semua. amin

  6. Agatha Aileen
    Agatha Aileen says:

    terima kasih renungan ini hmpir sama dgn aq dan aq bisa tau bgmn Tuhan melihat pelayananku. trima kasih an Gbu

  7. Clara Maya Purba
    Clara Maya Purba says:

    Ketulusan hati dan ketersediaan maria unk mmberikan sgala yg ia miliki unk Tuhan baik uang, tenaga bahkan kehormatanny d zaman itu unk melayani Tuhan. Upah krj adlh 1 dinar, 300 dinar unk 1 botol minyak adalah harga yg benar2 mahal, sungguh terkagum akn apa yg d lakukan maria. Mari sama2 kita teladani, amin.

  8. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik selalu bahagia murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang benderang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  9. niesha
    niesha says:

    Puting the Kingdom first means we put Worship first.
    My beloved brothers and sisters,
    Remember we are the church.
    The church is the body of Christ,of which Jesus is the head.(1 Cor 12:27).
    The place we are gether together is just the building,where we can praise n worship God with other believer in Christ.
    When we can honest with ourselve,we can honest with God n others as well.
    God is seeking for true worshippers,(Romans 12:1-2).
    Worship God in spirit n in truth( John 4:24).
    The highest form of praise n worship is to obedience to Him n His Word.

  10. sutikno
    sutikno says:

    semua talenta , kemampuan , kepandean , kecerdasan , ketekunan , kesabaran , iman semuanya dari-Mu ya Tuhan . bila kami dapat melakukan itu satu anugrah yg daripada-Mu ya Tuhan
    ingat kan kami ya Tuhan agar kami sadar siapakah diri kami . ingatkan kami untuk memiliki kerendahan hati dan setia melayani-Mu ya Tuhan

  11. Dhany Bun
    Dhany Bun says:

    Tuhan, tuntun lah diriku ini yg masih penuh kedagingan biarlah RohMu yg suci ini membentuk kami setiap hari Amin.

  12. Vania Adeline
    Vania Adeline says:

    Dan kebanyakan dari gereja sekarang adalah pencitraan. Gereja adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang berdosa yang telah dipanggil oleh Tuhan untuk bertobat dan membawa generasi ini kepada Tuhan, tapi pada kenyataannya, gereja saat ini hanya dijadikan sebagai tempat untuk ‘show off’ (dalam arti terselubung) bakat mereka. Gereja yang benar adalah gereja yang dapat membangun jemaatnya menuju kepada kualitas rohani yang bagus, bukan ajang untuk mempertontonkan bakat.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *