Terlebih Dahulu Memilih

Jumat, 17 Maret 2017

Terlebih Dahulu Memilih

Baca: Kejadian 13:1-18

13:1 Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia.

13:2 Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya.

13:3 Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai,

13:4 ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN.

13:5 Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah.

13:6 Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.

13:7 Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu.

13:8 Maka berkatalah Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.

13:9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.”

13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. –Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —

13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.

13:13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.

13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,

13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.

13:16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga.

13:17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.”

13:18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.

Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri. —Kejadian 13:9

Terlebih Dahulu Memilih

Dalam sejumlah budaya di dunia, ketika memasuki ruangan, orang yang lebih muda diharapkan mendahulukan orang yang lebih tua. Dalam budaya lain, orang yang paling penting atau berkedudukan paling tinggilah yang memasuki ruangan lebih dahulu. Apa pun tradisi kita, adakalanya kita merasa sulit membiarkan seseorang untuk terlebih dahulu memilih hal-hal yang penting, apalagi jika kita sebenarnya memiliki hak untuk melakukannya.

Abram dan keponakannya, Lot, memiliki begitu banyak harta, ternak, dan kemah sehingga tanah yang mereka tempati tidak dapat menampung keduanya dalam perjalanan mereka bersama. Untuk menghindari masalah, Abram mengusulkan agar mereka berpisah jalan dan dengan rela memberikan kesempatan kepada Lot untuk terlebih dahulu memilih tanah mana yang akan ditempatinya. Lot memilih lembah Yordan yang subur, dan Abram mendapatkan tanah yang kurang menjanjikan.

Di sini Abram tidak menuntut haknya sebagai orang yang lebih tua. Ia mempercayakan masa depannya kepada Allah. “Maka berkatalah Abram kepada Lot: ‘Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau . . . Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri’” (Kej. 13:8-9). Pilihan Lot akhirnya membawa akibat yang memilukan bagi seisi keluarganya (lihat Kej. 19).

Di hadapan banyaknya pilihan yang terbentang bagi kita hari ini, kita dapat mempercayai Allah Bapa kita untuk membimbing kita di jalan-Nya. Dia telah berjanji untuk memelihara kita. Dia akan selalu memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan. —David McCasland

Bapa, kasih setia-Mu membimbing kami dalam setiap pilihan yang kami buat. Kiranya hari ini hidup kami menyatakan kebenaran-Mu dan memuliakan-Mu.

Allah selalu memberikan yang terbaik kepada orang yang menyerahkan pilihan ke dalam tangan-Nya. —Jim Elliot

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 30-31; Markus 15:1-25

Artikel Terkait:

Saat Aku Menyadari Tidak Semua Impian Dapat Menjadi Kenyataan

Pernahkah kamu memiliki banyak keinginan, harapan, dan cita-cita? Pernahkah kamu menuliskan hal-hal yang kamu impikan tercapai pada titik tertentu dalam hidupmu? Pernahkah kamu mendapati bahwa sebagian impianmu tidak akan pernah menjadi kenyataan, dan sebagian harapanmu mustahil untuk diwujudkan?

Bagikan Konten Ini
30 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik selalu bahagia murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. icalpenyok
    icalpenyok says:

    Trimakasih Tuhan Engkau sudah menjadi Gembalaku & aku makin yakin tidak akan kekurangan, trimakasih Tuhan Yesus . Amin

  3. Serius
    Serius says:

    Salah Satu hal yg paling sulit dlm menjalani Hidup ini adalah “Hak Utk Memilih”. Memilih apakah ini sdh sesuai kehendak Tuhan atau Tidak? Memilih, apakah ini pilihan Tuhan atau pilihan “kedagingan sndri spt yg dilakukan Lot. Dr Renungan ini saya belajar bhw Abraham dg Murah hati dan tulus tdk mneggunakan hak pilihnya terlebih dahulu krn:
    1. Kepercayaaan yg totalitas kpd janji Allah
    2. Abraham tahu bhw Dia meninggalkan Rumahnya serta sanak saudaranya bukan utk mencari “kekayaan” di tempat lain, ia Fokus dg janji Tuhan
    3. Hatinya benar Pure,.. tdk di godai atau dicemari dg harta kekayaan yg dimiliki.
    ——–

  4. lidia
    lidia says:

    Trima kasih Tuhan yang terindah yg terbaik,yg luar biasa telah Kau berikan buatku pilihan yg take pernah salah ,:Pasrah kepada Mu dalam segala perkara Amen Halleluya’

  5. lena
    lena says:

    Janganlah kita mudah tertarik dng apa yg di pandang mata kita baik dan menguntungkan,tp mari kita taruh pengharapan dan pilihan jln kita kpd TUHAN,biarkan TUHAN yg mengendalikan seluruh hidup kita,karena hanya TUHAN yg tau apa yg terbaik utk kita
    Amin

  6. bayu Suwandi
    bayu Suwandi says:

    amin….
    terima kasih atas renungannya hari ini,
    mengingatkan saya , segala sesuatu yang kita miliki apa yang mau di banggakan,
    kalau semuanya berasal dari Tuhan….
    selain puji syukur dan menyembah NYA

  7. Yosia Krisbianto
    Yosia Krisbianto says:

    kadang kita memaksakan kehendak dlm memilih sesuatu, hari ini sy sadar saat kita menyerahkan pilihan berdasarkan kehndak Tuhan, itu yg terbaik.

  8. Mario Counselor
    Mario Counselor says:

    di saat kita tdk bs memilih atau direndahkan. Mari kita berserah kpd Dia yg mahakuasa, yg tdk pernah terlambat menyatakan kuasaNya

  9. Daniq Manik
    Daniq Manik says:

    Puji Tuhan..
    ajar ku Bapa supaya senantiasa mengandalkan Engkau dalam memilih keputusan -keputusan dalam hidup ini.

  10. Nelly
    Nelly says:

    Terima kasih Bapa, disaat hati meragu karna perasaan yg tidak bisa memilih anakMu, tapi mereka yg berbeda, kuserahkan padaMu, hapuslah keraguan, karena pilihanMu terbaik, rancanganMu bukanlah kecelakaan. Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *