Telah Terjadi Kesalahan
Kamis, 9 Maret 2017
Baca: Keluaran 32:1-5,19-26
32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: “Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir–kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.”
32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: “Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku.”
32:3 Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
32:4 Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”
32:5 Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: “Besok hari raya bagi TUHAN!”
32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
32:20 Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya diminum oleh orang Israel.
32:21 Lalu berkatalah Musa kepada Harun: “Apakah yang dilakukan bangsa ini kepadamu, sehingga engkau mendatangkan dosa yang sebesar itu kepada mereka?”
32:22 Tetapi jawab Harun: “Janganlah bangkit amarah tuanku; engkau sendiri tahu, bahwa bangsa ini jahat semata-mata.
32:23 Mereka berkata kepadaku: Buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir–kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.
32:24 Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa yang empunya emas haruslah menanggalkannya. Mereka memberikannya kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini.”
32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang–sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka–
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: “Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!” Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Mereka memberikan [emas] kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini. —Keluaran 32:24
“Memang telah terjadi kesalahan,” jawab seorang direktur saat berbicara tentang kegiatan ilegal yang telah dilakukan perusahaannya. Ia terlihat menyesal, tetapi ia mencoba berkelit dari kesalahan dan menolak untuk mengakui bahwa ia sendiri terlibat dalam kesalahan itu.
Ada “kesalahan-kesalahan” yang memang dapat disebut sebagai kekhilafan: salah jalan saat berkendara, lupa menyalakan alat pengatur waktu pada oven sehingga masakan menjadi gosong, atau salah menghitung jumlah pengeluaran. Namun, ada perbuatan-perbuatan disengaja yang melampaui batas kewajaran, dan Allah menyebut hal-hal itu sebagai dosa. Ketika Allah bertanya kepada Adam dan Hawa tentang ketidaktaatan mereka pada perintah-Nya, mereka langsung berusaha melempar kesalahan kepada pihak lain (Kej. 3:8-13). Harun juga tidak merasa bertanggung jawab ketika bangsa Israel membuat anak lembu emas yang hendak mereka sembah di padang gurun. Ia menjelaskan kepada Musa, “Mereka memberikan [emas] kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini!” (Kel. 32:24). Harun memilih untuk melemparkan kesalahan kepada pihak lain.
Adakalanya lebih mudah menyalahkan orang lain daripada mengakui kesalahan-kesalahan kita sendiri. Yang sama bahayanya adalah ketika kita berusaha memandang remeh dosa kita. Itu terjadi ketika kita menyebut dosa sebagai kekhilafan dan menolak untuk mengakui natur dosa yang sesungguhnya.
Namun, saat kita bersedia bertanggung jawab—menyadari dosa kita dan mengakuinya—Allah yang “setia dan adil, . . . akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1Yoh 1:9). Allah kita mau memberikan pengampunan dan pemulihan kepada anak-anak-Nya. —Cindy Hess Kasper
Menerima pengampunan Allah harus didahului dengan pengakuan bahwa kita memang membutuhkan pengampunan itu.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 8-10; Markus 11:19-33
“Tidak ada kenyamanan di zona pertumbuhan, tidak ada pertumbuhan di zona nyaman”. Apakah saat ini kamu sedang terus level-up? Ataukah kamu sedang diam di zona nyaman dan berhenti bertumbuh?
Puji Tuhan
marilah kita sama2 mengakui kesalahan kita, mau dosa kecil dan besar, jika kita minta dengan kerendahan hati, Tuhan pasti mengampuni
thanks utk renungan pagi ini, sangat memberkati…
Gbu all..
syaloom. semoga berkat Tuhan melimpahi. lalu apakah yang tidak disengaja itu bukan dosa?
Amin
Sadarkanlah kami Tuhan tentang perbuatan kami, agar kami mau mengakui segala kesalahan yang kami perbuat di dalam kehidupan kami.
Agar kami Menerima pengampunan dari Engkau
kiranya kita bisa mengakui kesalahan kita kepada Tuhan secara jujur dan mau bertobat, amin!
tulisan peneguhan di pagi hari, sangat bersyukur
Amen Thx Jesus
thanks…. saya sangat tertegur dgn renungannya. bahwa jangan meremehkan dosa dgn mengatakan khilaf
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik selalu bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
sangat diberkati oleh santapan rohani hari ini ,thanks GOD 🙂
Amin
Renungan yang sangat mengetuk hati. Terima kasih, Tuhan Memberkati.