Sharing: Dilema Apa yang Pernah Kamu Hadapi Saat Kamu Mengikut Tuhan?

WarungSaTeKaMu-Sharing-201703

Dilema apa yang pernah kamu hadapi saat kamu mengikut Tuhan? Bagikan sharing kamu di dalam kolom komentar.

Bagikan Konten Ini
63 replies
« Older Comments
  1. septiwana sinaga
    septiwana sinaga says:

    berkata tentang dilema,dilema sering berkaitan dengan kata putus asa,yah aku putus asa segela upaya sudah ku lakukan kesana-kemari sudah aku jalani ketika saat ini aku belum mendapatkan perkerjaan jd bahan guncingan dan ejekan orang2 disekita .

    masa2 sulit yang kulalui membuat aku tak bisa berdiri kembali

  2. Febriani
    Febriani says:

    Bicara tentang dilema, saya secara pribadi juga pernah mengalami dilema ketika saya memilih untuk mengikut Tuhan Yesus .
    Saat itu saya tamat SMA, dan saya dinyatakan lulus jalur SNMPTN di Universitas Halu Oleo Kendari jurusan FARMASI . Saya sangat bahagia, karena memang saya sangat menyukai jurusan farmasi . Saya pun harus berpisah dengan keluarga saya di Makassar karna saya harus melanjutkan sekolah di Kendari . Di kendari saya tinggal bersama tante saya, sepupu 1x dari mama saya . Tante saya dan juga suaminya adalah seorang pendeta, saya tinggal bersama mereka di Pastori (Rumah Pendeta) . Selama di Kendari, saya selalu mengikuti kegiatan gereja yang di tempati oleh tante saya, seperti kebaktian ibadah, ibadah doa setiap hari jumat, menjadi guru sekolah minggu bahkan mengambil pelayanan sebagai singer/WL hampir setiap minggunya. Tapi saya juga tidak lupa untuk mengerjakan tugas/laporan kuliah saya yang menurut saya lumayan susah, yah farmasi kan berhubungan dengan kimia-kimia jadi kadang suka bingung juga kalo menyelesaikan tugas kuliah . Hari demi hari, bulan demi bulan saya lalui dengan penuh sukacita di kampus berjas kuning itu . Sampai akhirnya dibulan desember, saat itu saya mengambil pelayanan dalam natal sekolah minggu . Saat itu dalam perayaan natal sekolah minggu, saya berperan dalam drama natal sebagai pohon yang mempunyai cita-cita yang akan menjadi sebah kapal yang sangat besar, tetapi ketika pohon itu di tebang ternyata bukan menjadi kapal yang sangat besar tetapi pohon itu menjadi mimbar untuk Tuhan Yesus berbicara . Malam harinya setelah natal sekolah minggu telah selesai, saya pun beristirahat . Ketika saya terbangun pagi harinya, saya ingat bahwa semalam saya bermimpi, saya kembali mengingat mimpi saya semalam dan akhirnya saya ingat, mimpi saya semalam seperti ini “Ada seorang pria datang menemui saya dan ia berkata Tuhan bisa memakai siapa saja untuk melayani” . Pertama kali mimpi seperti itu, saya berpikir itu hanya sebuah bunga2 tidur dan saya tidak mengatakan kepada siapa pun. Hari demi hari berlalu, tidak pernah saya duga kalau ternyata saya sudah bermimpi seperti itu selama 6hari. Singkat cerita, kurang lebih 2minggu saya merasa tidak tenang seperti dilema dengan apa yang saya mimpikan . Akhirnya saya beranikan diri untuk mengatakannya kepada sepupu saya, akhirnya sepupu saya berkata kamu harus pulang ke Makassar, ceritakan semua kepada orang tua mu . Saat itu saya sangat dilema, saya senang dengan tempat saya kuliah, senang dengan lingkungan saya berada disana, senang dengan teman-teman baru di kampus yang baik dan ramah dan saya takut untuk bilang kepada orang tua saya, saya sedih karna ketika saya mengatakannya saya akan keluar dari kampus saya . Satu hari sebelum kembali ke Makassar, malam harinya saya berdoa menangis minta petunjuk dari Tuhan, bahwa saya harus kemana. Ketika saya tidur, saya kembali mendapat sebuah mimpi, dalam mimpi itu ada sesosok pria yang dipenuhi oleh cahaya yang sangat indah berkata kepada saya “Jangan takut, sebab Aku akan selalu bersamamu . Layanilah Aku seumur hidupmu, Imanuel” Saya pun langsung terbangun dan berdoa atas petunjuk yang Tuhan berikan . Sesampainya di Makassar, saya segera menceritakan semua yang saya rasakan, semua mimpi yang saya alami . Akhirnya setelah beberapa hari sharing sharing dengan orangtua, akhirnya saya dan orang tua saya memutuskan agar saya keluar dari Universitas Halu Oleo Kendari, dan mendaftar masuk di Sekolah Agama . Entah mengapa saya merasa sangat bahagia karna orangtua saya mengerti dengan kondisi yang saya alami, meskipun sedih harus berpisah dengan teman-teman di Kendari tapi satu yang saya yakini “Tuhan sudah merencakan yang terbaik bagi kehidupan saya”
    Tahun ini kalau Tuhan memberkati saya rencana akan mendaftar masuk di Sekolah Agama, mohon didukung dalam doa 🙂 Terimakasih telah membaca kisah saya . Tuhan Yesus Memberkati

  3. Jeanette
    Jeanette says:

    Dilema karena keyakinan yang diambil berbeda dengan keluarga besar. Waktu ada upacara adat saat anggota keluarga meninggal, saya harus mempertahankan prinsip dalam kekristenan tanpa membuat keluarga merasa tidak dihormati. Bersyukur Tuhan memberi kekuatan shg saya bisa mempertahankan iman saya dan ttp memiliki hubungan baik dgn keluarga besar.

  4. Jimmy Lie
    Jimmy Lie says:

    saya bingung dg kehidupan skrg, dulu saya pernah meninggalkan Tuhan dan bergabung bersama anak” yg tdk mengenal dg Tuhan.. sehingga saya berbuat tdk baik di hadapan Tuhan, tpi saya heran mengapa wkt saya sprti itu saya pnya teman yg begitu setia disaat saya terkena masalah teman saya trut ikut serta dalam menghadapi masalah saya.. tetapi setelah saya sadar apa yg saya perbuat ini sudah membuat Tuhan kecewa sama saya dan orang tua tua saya, kesadaran saya itu membuat saya melepaskan semua perbuatan yg tdk baik di mata Tuhan dan mnta ampun kepada-Nya.. saya pun bergabung dg komunitas org yg tkut akan Tuhan, sehingga saya punya teman yg baik.. tpi saya heran stlh saya sudah mendapatkan teman yg tkut akan Tuhan, kesetiaan kawan nya tdk ada di dalam diri mereka.. beda dg teman yg tdk mengenal Tuhan, kesetiaan kawannya sangat kuat dr pada teman yg tkut akan Tuhan..

  5. Jhon Wokanubun
    Jhon Wokanubun says:

    Saat berfikir untuk mengikuti Tuhan Yesus untuk tetap berada di jalannya saya merasa, tiba – tiba banyak sekali kesulitan yang terjadi datang menghampiri dalam kehidupan saya dan memang sungguh berat sekali agar tetap berada dalam jalannya dan (Memang Tidak Mudah) tidak seperti saat dimana kita semua tidak di jalannya pasti akan terasa mudah dan biasa – biasa saja tanpa adanya masalah atau hambatan apapun dan jujur saya merasakannya sendiri dalam hidup saya dan memang jalan untuk mengikuti Tuhan Yesus itu tidak mudah

    #TYM †

  6. Denri Trysani Purba
    Denri Trysani Purba says:

    Dilema saat rajin aktif digereja tapi tetap sakit”an, masih menerima penolakan

  7. Mora
    Mora says:

    Dilema memilih kekasih atau taat pda Tuhan.
    bbrpa waktu lalu saya menjalin hubungan dgn seorang pria dan seiring waktu yg kmi jlni saya memberikan sepenuhx cinta saya kpdanya istila kasarx mnjdikan cinta sebagai berhala, kemudian saat saya sdng berdoa dgn tim doa Yesus berfirman pda seorang hambaNya yg tujukan pda saya bahwa pria yg saat ini brsma saya tdk layak brsma saya, saat itulah dilema mnjdi bagian hidup saya. tdk berhenti sampai situ karna bagi saya blm ada bukti nyata bahwa dya tdk layak tapi dlm doa saya meminta agar Yesus meneguhkan iman saya dan pda akhirx semua terbukti kalau dya mulai meminta kontak fisik yg berlebihan dan meninggalkan saya bgtu saja karna penolakan yg saya lkkn. jadi dilema itu ada karna iman yg blm teguh di dalam Tuhan guys.

  8. NL Haurissa
    NL Haurissa says:

    saya pernah dilema, karna kesalahan saya sendiri, dilema antara terus melanjutkan hidup tanpa menoleh ke belakang tetapi perlu kekuatan untuk malangkah maju, atau tetap pada situasi dan kondisi yg sangat tdk menguntungkan bagi saya.
    saya seorang pelayan pada persekutuan yang saya ikuti, disaat saya merasa dilema pilihan saya 1/2 maju dan 1/2 dit4 saja, tetapi dari pelayanan yang saya lakukan saya seperti di infus dengan kebenaran firman dan sungguh di kenyang kan oleh kebenaran Nya, dengan sungguh berdoa dan meminta jalan keluar pada Tuhan, jawaban Nya adalah melangkah maju walaupun sakit, walaupun dicibir orang, walaupun diketawai orang, walaupun dikucil kan dari lingkungan sekitar, walaupun terpuruk dan benar benar jatuh, tangan Tuhan selalu memopang, membri kekuatan dan penghiburan serta roh kudus sehingga hati pikiran, dan perbuatan senantiasa Tuhan tuntun untuk masa depan yg lebih baik.

  9. liana yang
    liana yang says:

    banyak cobaan yg datang menghampiri dan orang2 mengira aku ini sok alim..
    teman2 ku jadi banyak yg menjauhiku..
    yaaa yg paling berat banget itu cobaannya..

  10. Ernita Panjaitan
    Ernita Panjaitan says:

    Jujur aku dilema sekali saat ini.Akumerantau dari kampung ke batam.Sudah sekitar 2 bulan lebih aku menganggur.Sementara aku sudah tidak punya uang lagi.dan kembali aku merepotkan orangtua dan adikku dikampung dengan mengirimi aku uang belanja kebutuhanku.Sekarang ditengah wabah korona yang menimpa indonesia ini.semua jadi serba sulit aku rasa.ingin tetap tinggal disini,tapi aku segan menumpang terus dirumah tanteku.mau pulang kampung pastinya juga menambah beban orang tua ku.dan banyak orang dikampungku sana tidak menyukai keluarga ku karna kami miskin dan bahkan kami dituduh pencuri.aku tidak tau lagi harus gimana.aku berdoa sama tuhan.tapi hidupku masih saja seperti ini.selalu jadi beban bagi orang lain.aku frustasi tuhan.tolong kasih aku solusi.

« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *