Mengapa Aku Masih Single?

mengapa-aku-masih-single

Oleh Krysti Wilkinson, Amerika Serikat
Artikel asli dalam bahasa Inggris: Why Am I Still Single?

Aku sedang duduk di bangku gereja mendengarkan khotbah pendeta kami ketika pandanganku tertuju pada sepasang kekasih yang duduk beberapa baris di depanku. Tidak jelas apakah sang perempuan sedang bersandar di bahu sang lelaki, atau sang lelaki sedang mengecup kening sang perempuan, namun pemandangan itu mengalihkan perhatianku.

Aku mengenal perempuan itu. Setahuku, dia tidak sedang dalam situasi yang terbaik untuk memulai sebuah hubungan. Namun kini, dia ada di sini dan bermesraan dengan pacar barunya.

Aku menghela nafas, menggeser posisi dudukku, dan melirik barisan bangku tempatku duduk. Ada tujuh atau delapan orang gadis dengan buku catatan dan pulpen di tangan mereka. Beberapa dari kami bahkan membawa Alkitab (betapa rohaninya!). Kami Kristen, cantik-cantik, tapi sama-sama belum punya pacar.

Aku pernah berpikir, “Kami melakukan segala sesuatu dengan benar. Kami mematuhi setiap peraturan. Kami melakukan segala yang terbaik—mengapa kami belum punya pacar?”

Jawaban Tuhan seakan menampar wajahku, “Kapan Aku pernah menjanjikan kamu akan punya pacar kalau kamu melakukan semua itu?”

Hari itu aku menyadari kalau selama ini aku memiliki pemikiran yang salah. Sebelumnya, aku memandang hubungan yang kumiliki dengan lawan jenis adalah upah yang diberikan Tuhan kalau aku menjadi seorang Kristen yang baik. Aku pikir jika aku pergi ke gereja setiap minggu, mungkin akan ada seseorang yang mendekatiku. Jika aku ikut pendalaman Alkitab setiap minggu, mungkin aku akan mendapat pacar. Jika aku berhasil mencapai level kesucian tertentu, aku mendapat cukup banyak poin untuk dapat menikah. Jadi mungkin aku tidak cukup suci, karena itulah aku masih single.

Aku tahu betapa bodohnya pemikiranku itu. Tapi bertahun-tahun aku hidup mempercayai kebohongan-kebohongan ini. Ketika sebuah hubungan terasa seperti sesuatu yang perlu kamu kejar, kamu akan merasa gagal ketika kamu menemukan dirimu masih tetap single.

Ini pesan yang ingin kusampaikan: berpacaran bukanlah sebuah prestasi, dan pernikahan bukanlah sebuah hadiah juara. Tuhan tidak pernah berjanji untuk memberi kita seorang pasangan dan dua anak yang sempurna dan kehidupan yang bahagia selamanya di dalam rumah yang nyaman. Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa kesetiaan akan selalu menghasilkan kebahagiaan, kemakmuran, atau kehidupan yang menyenangkan (seringkali yang terjadi malah kebalikannya). Namun, ketika kita melihat teman-teman kita seolah memiliki hidup yang sempurna, kita mungkin bertanya: Mengapa bukan aku? Mengapa hidupku tidak seperti itu? Mengapa aku masih single?

Menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu tidaklah salah. Menjadi jujur tidaklah salah. Merasakan apa pun yang kamu rasakan tidaklah salah. Yang menjadi salah adalah jika kita terus-menerus terjebak dalam pertanyaan-pertanyaan itu.

Ketika kamu bertanya “mengapa kamu masih single”, itu memang bisa membuatmu melakukan refleksi diri dan bertanya pertanyaan-pertanyaan lain yang baik, seperti: Apakah kamu sudah siap untuk memulai hubungan yang baru? Apakah kamu ada di lingkungan yang baik? Apakah ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang mempengaruhi hubunganmu dengan sesama? Tapi, pertanyaan “mengapa kamu masih single” juga dapat membuatmu jatuh semakin dalam, terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang pernah kamu buat dalam hubunganmu yang sebelumnya, menjadi terobsesi akan interaksi dengan lawan jenis, atau menghabiskan tenagamu untuk menarik perhatian seseorang.

Saranku, daripada terus bertanya kepada dirimu “mengapa kamu masih single”, bertanyalah kepada Tuhan apa yang Dia kehendaki untuk kamu kerjakan selagi kamu single.

Kamu tidak harus menyukai status single-mu—tetapi kamu bisa mengundang Tuhan untuk hadir dalam setiap detik hidupmu. Tanyakanlah Dia apa yang sedang Dia lakukan dalam hidupmu, ke mana Dia memimpinmu, dan apa yang Dia kehendaki bagimu selanjutnya. Bisa jadi Dia menghendakimu menjalin sebuah hubungan, atau malah sebaliknya. Aku tidak tahu apa kehendak-Nya bagimu, tapi aku tahu bahwa Tuhan itu baik, begitu pula rencana-Nya.

Hari itu, beberapa tahun yang lalu, Tuhan mengingatkanku akan pemikiranku yang salah tentang imanku. Ini menolongku untuk memeriksa apa yang menjadi motivasiku dalam melakukan segala kegiatan gereja—apakah aku melakukannya agar aku mendapat pacar, ataukah aku melakukannya karena kasihku bagi Bapaku?

Ketika aku juga bertanya kepada Tuhan tentang apa yang Dia ingin aku kerjakan selagi aku single, aku menjadi sadar akan banyak hal di sekitarku: kesempatan-kesempatan pelayanan, hal-hal yang dapat aku kembangkan, persahabatan-persahabatan yang perlu kubangun, dan bahkan beberapa laki-laki yang sebelumnya tak pernah terpikirkan untuk menjadi dekat denganku.

Tuhan selalu mempunyai cara untuk mengejutkan kita. Kadang yang perlu kita lakukan hanyalah bertanya kepada-Nya.

Baca Juga:

Jawaban Bijak Ayahku Ketika Aku Mengatakan Akan Menjadi Istri Hamba Tuhan

Keputusan sulit harus kuambil ketika suamiku menjadi seorang hamba Tuhan penuh waktu dan meninggalkan segala kariernya di dunia sekuler. Aku harus melepaskan karierku untuk mendukung suamiku sebagai istri hamba Tuhan. Dalam pergumulanku, aku ingin taat pada Tuhan, namun aku juga ingin memberkati ayahku secara finansial di masa tuanya.

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Elisaprisco Sukoco
    Elisaprisco Sukoco says:

    Thanks, artikel yg membangun sekali dan sungguh tepat sasaran, setiap kita yg membaca boleh merenungkan apa motivasi kita dalam beribadah, dan apa motivasi kita dalam menjalin suatu hubungan.
    Jesus bless you all.

  2. Seryus Zega
    Seryus Zega says:

    Sekarang aku sadar bahwa Tuhan punya rencana indah dlm hdupku di balik semua yg aku rasakn slama ini… Trimksh artikelnya sungguh luar biasa membangun dan mengingatkan..

  3. Ria Siahaan
    Ria Siahaan says:

    Mengapa aku msh single ? Krn Tuhan ingin membuka banyak pintu kesempatan untuk melayani Tuhan. Krn Tuhan ingin aku mjd berkat bagi keluarga, teman, sahabat bahkan bagi mereka yg membenci ku. Krn Tuhan ingin aku mengembangkan potensi dan talenta untuk menggenapi panggilan Nya atas hidup ku. Krn Tuhan ingin aku mendapatkan pria yang tepat dan membangun Rumah Tangga yang merepresentasikan Surga. Krn Tuhan ingin membuat aku memahami kebahagian dalam pernikahan adalah anugerah Nya. Krn Tuhan ingin aku berbahagia di bumi seperti di Surga.

  4. sTeven jobs
    sTeven jobs says:

    Why i’m still single?
    selain dr segi rohani, aku juga baru tau ada sesuatu yg perlu diperbaiki dalam pribadiku:
    – aku tidak membuka diri terhadap lawan jenis.
    – aku sok rohani sehingga aku memandang hubungan kepada lawan jenis itu bisa datang sendiri, padahal harus diperjuangkan.
    – ada karakterku yang tidak disukai oleh lawan jenis.
    – aku menyibukkan diri dengan pekerjaan dan tidak menyempatkan berkomunitas dengan baik di dalam komunitas kecil.
    – tidak bisa berkomunikasi dengan baik pada lawan jenis.
    Sebagai seorang pria: Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN. Amsal 18:22 (TB)

    Whoso findeth a wife findeth a good thing, and obtaineth favour of the LORD. Proverbs 18:22 (KJV)

    tetapi untuk berumah tangga, aku percaya Tuhan yang atur:
    Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.
    Keluaran 1:121 (TB)

    And it came to pass, because the midwives feared God, that he made them houses.
    Exodus 1:1, 21 (KJV)

  5. daniel
    daniel says:

    artikel ini sangat membantu…
    kiranya kita semua di berkati dlm segala hal yg kita lakukan…Gb_

  6. Friska Magdalena Hutasoit
    Friska Magdalena Hutasoit says:

    Kena banget….
    Semoga aku bisa merubah semua fikiran itu. Menjadi lebih taat kepada keinginan Yesus. AMIN

  7. Liza
    Liza says:

    Terimakasih sdh mengingatkan hal penting lainnya di balik arti masih single. God bless.

  8. Dan
    Dan says:

    Karena Tuhan Yesus belum menunjukkan wanita yg akan menjadi pendampingku. Aku sudah membuka diri, aku sudah coba dekati wanita, tapi selalu saja tidak berhasil. Dalam Alkitab dikatakan ambil seorang wanita untuk dijadikan isteri, tapi sulit menemukannya. Pertanyaan itu hanya bisa dijawab bersama waktu yg tidak tau kapan waktu itu datang.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *