Melihat Jauh ke Depan

Jumat, 17 Februari 2017

Melihat Jauh ke Depan

Baca: 2 Korintus 5:1-9

5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,

5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.

5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.

5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.

5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,

5:7 –sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat–

5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.

Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat. —2 Korintus 5:7

Melihat Jauh ke Depan

Saya suka menatap langit biru yang bersih dari awan. Langit adalah salah satu mahakarya indah Pencipta kita, yang diberikan-Nya untuk kita nikmati. Para penerbang tentu sangat menyukai pemandangan langit seperti itu. Ada sejumlah istilah penerbangan yang mereka pakai dalam menggambarkan keadaan langit yang sempurna untuk terbang. Namun istilah favorit saya adalah, “kamu bisa melihat jauh ke depan.”

“Melihat jauh ke depan” berarti jauh di luar daya pandang kita. Terkadang kita bergumul untuk melihat atau memahami apa yang kita alami dalam hidup kita sekarang. Alkitab mengatakan kepada kita, “Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yak. 4:14).

Namun penglihatan kita yang terbatas tidak membuat kita putus asa. Sebaliknya, kita mempercayai Allah yang melihat semua hari-hari kita yang mendatang dengan sempurna—dan Dia mengetahui apa yang kita perlukan untuk menghadapi semua tantangan yang akan datang. Rasul Paulus memahaminya. Itulah alasan Paulus menguatkan kita dengan kata-kata yang penuh pengharapan, “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat” (2Kor. 5:7).

Ketika kita mempercayakan kepada Allah hari yang sedang kita jalani ini dan juga hari esok kita yang belum terlihat, kita tidak perlu khawatir tentang apa pun yang terjadi dalam hidup kita. Kita berjalan bersama-Nya dan Dia tahu apa yang ada di depan kita; kekuatan dan hikmat-Nya cukup untuk menolong kita. —Bill Crowder

Tuhan, aku tahu aku dapat mempercayai-Mu untuk hari ini dan hari-hari mendatang, karena Engkau baik, pemurah, penuh kasih, bijaksana, dan berkuasa. Ajarlah aku untuk tidak khawatir.

Allah melihat seluruhnya, dari awal sampai akhir.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 21-22; Matius 28

Artikel Terkait:

Menguak Misteri Masa Depan

Siapa yang tidak ingin tahu tentang masa depan? Jika saja kita punya informasi lebih dulu tentang apa yang akan terjadi, bukankah kita dapat mempersiapkan diri lebih baik dan bersikap lebih arif?

Bagikan Konten Ini
38 replies
  1. yetty
    yetty says:

    ‘Khawatir’ tanda kita meragukan Allah.. Mari tetap melangkah dalam iman & percaya kpd Tuhan Yesus, Ia sll beserta kita saudaraku ☺ Gbu

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  3. Yana
    Yana says:

    Amin. Tetap bersandar pada Yesus dan percaya bahwa apapun kedepannya, Dia telah merancangkan yang terbaik bagi kita…

  4. Novriany R
    Novriany R says:

    terimaksih Tuhan atas segala sesuatu yg Tuhan berikan dalam hidupku. ajari aku yg bapak sehingga aku tdak kwatir akn hidup ini karna Tuhan selalu menyertai ku.
    Amin

  5. Jemmy Putra
    Jemmy Putra says:

    mata + pikiran atau iman + pikiran kiranya Tuhan membuka hati kita sebagai penentu untuk melihat kedepan

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *