Menemukan Hidup

Selasa, 17 Januari 2017

Menemukan Hidup

Baca: Yohanes 14:5-14

14:5 Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?”

14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”

14:8 Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.”

14:9 Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.

14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”

Sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup. —Yohanes 14:19

Menemukan Hidup

Perkataan ayah Ravi sangatlah menyakitkan hati Ravi. “Kamu itu pecundang. Kamu membuat seluruh keluarga malu.” Jika dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang berbakat, Ravi sering dianggap sebagai aib. Ia berusaha untuk unggul dalam bidang olahraga dan berhasil, tetapi ia tetap merasa seperti pecundang. Ia bertanya-tanya, Akan jadi apa aku ini? Apakah aku memang tak tertolong lagi? Bisakah aku melepaskan diri dari hidup ini tanpa rasa sakit? Pikiran-pikiran itu menghantuinya, tetapi ia tidak menceritakannya kepada siapa pun karena itu bukanlah hal yang lazim dalam budayanya. Ia telah diajar: “Pendamlah rasa sakit hatimu; tetaplah tegak meski runtuh duniamu.”

Maka Ravi pun bergumul sendiri. Kemudian ketika sedang dirawat di rumah sakit setelah gagal bunuh diri, Ravi menerima sejilid Alkitab dari seorang pengunjung. Ibunya membacakan firman dari Tuhan Yesus dalam Yohanes 14 kepada Ravi: “Sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup” (ay.19). Itu mungkin satu-satunya harapanku, pikir Ravi. Hidup dengan cara yang baru. Hidup seperti yang dikehendaki oleh Sang Pemberi hidup itu sendiri. Ravi pun berdoa, “Yesus, jika memang Engkau pemberi hidup yang benar, aku mau menerima hidup itu.”

Dalam hidup ini, adakalanya kita mengalami masa-masa yang membuat kita putus asa. Namun seperti Ravi, kita dapat menemukan pengharapan dalam Yesus Kristus yang adalah “jalan dan kebenaran dan hidup” (ay.6). Allah rindu memberi kita hidup yang bermakna dan berkelimpahan. —Poh Fang Chia

Ya Tuhan, aku sadar aku orang berdosa yang membutuhkan pengampunan-Mu. Terima kasih Yesus, karena Engkau telah mati bagiku dan memberiku hidup kekal. Ubahlah hidupku agar aku bisa memuliakan dan menghormati-Mu saja.

Hanya Yesus yang dapat memberi kita hidup baru.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 41-42; Matius 12:1-23

Artikel Terkait:

5 Hal yang Menolongku Mengatasi Stres

Masalah yang datang bertubi-tubi kerap membuat kita kehilangan fokus dan kehabisan energi. Hidup menjadi kacau. Kita tidak tahu harus berbuat apa. Kita menjadi stres. Lalu, bagaimana? Yuk simak 5 hal berikut yang dapat menolong kita mengatasi stres.

Bagikan Konten Ini
21 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. Warmadanta Tarigan Gersang
    Warmadanta Tarigan Gersang says:

    Memendam rasa sakit (pergumulan) sendiri. Itu cukup menyakitkan. Kadang kita merasa tidak perlu, bahkan tidak bisa, membicarakannya dengan org lain. Tapi, ada Yesus yang mau mendengar pergumulan itu, yang membuat kita tak usah merasa malu, takut, kecewa, dsb. Tuhan Yesus memberkati..

  3. arifah
    arifah says:

    Sgl pji hormt dan kemliaan bg Tuhan Yesus yg mh pengasih dan penyayang.Pg ini rahmat dn angr Mu sll bru aq bersyukr dgn firman yg hdp dan menguatkan sendi2 tlngku.Y btp bsr ksh stia Tuhan dln hdpku dr dl skrg smp slmany.

  4. Gandegoai Rivael Hendrik
    Gandegoai Rivael Hendrik says:

    Amin,,,trimaksh untuk makanan rohaninya harix,,,krna sellu menguatkan hati qt,,,
    Tuha Yesua memberkati qt semua

  5. Ririn Suryani
    Ririn Suryani says:

    Terkadang kita merasa marah dan kecewa kepada Tuhan ketika kita melakukan sesuatu dan kita gagal. Namun bila kita selalu dekat dan memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita tidak ada yang mustahil bagi Allah, dan Tuhan akan mengganti segala rasa kecewa dan sakit hati dengan sukacita yang berlimpah. Amin Tuhan Yesus memberkati

  6. Esty Hanna Pasaribu
    Esty Hanna Pasaribu says:

     “Pendamlah rasa sakit hatimu; tetaplah tegak meski runtuh duniamu.”
    semoga diberi hati untuk mengampuni. Amin

  7. rosmida
    rosmida says:

    (penyertaan Tuhan selalu ada dalam hidup kita yg selalu bersandar kpd Nya tetapi kita kadang tidak percaya apa bila kita banyak masalah yg hampir membuat kita tdk mampu mengatasinya tetapi pada saat seperti inilah kita diperhadapkan bahwa Tuhan tidak pernah jauh dari kita yg selalu mengandalkan Nya Dialah segala sesuatunya buat kita yg percaya

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *