Lama tetapi Baru

Senin, 9 Januari 2017

Lama tetapi Baru

Baca: Wahyu 21:1-5

21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”

Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” —Wahyu 21:5

Lama tetapi Baru

Pada tahun 2014, sebuah lubang tiba-tiba menganga di Museum Nasional Corvette di Kentucky, Amerika Serikat, dan menelan 8 mobil sport Chevrolet Corvette yang langka dan antik. Semua mobil itu rusak parah, bahkan ada yang tidak dapat diperbaiki.

Satu mobil yang mendapat perhatian khusus adalah mobil Corvette keluaran kesatu juta. Mobil produksi tahun 1992 itu adalah yang termahal dari semua koleksi museum itu. Sungguh mengagumkan melihat apa yang dilakukan terhadap mobil berharga itu setelah diangkat dari lubang tersebut. Para ahli berhasil memulihkan kondisi mobil itu sampai seperti baru kembali, sebagian besar dengan menggunakan dan memperbaiki bagian-bagian aslinya. Mobil tersebut sempat hancur, tetapi sekarang tampilannya seindah keadaan aslinya ketika pertama kali diproduksi.

Yang telah usang dan rusak telah diperbarui.

Kisah itu mengingatkan kembali pada apa yang disediakan Allah bagi orang yang percaya kepada Yesus. Di Wahyu 21:1, Yohanes berbicara tentang melihat “langit yang baru dan bumi yang baru”. Banyak ahli Alkitab menafsirkan bumi “yang baru” itu sebagai bumi yang diperbarui. Mereka mempelajari bahwa kata “baru” di ayat tersebut mempunyai makna “segar” atau “dipulihkan” setelah kerusakan dari bagian yang telah usang itu disingkirkan. Allah akan memulihkan segala bagian yang rusak dari bumi ini dan memberikan tempat yang baru tetapi tidak asing lagi bagi orang percaya untuk hidup bersama-Nya.

Renungkanlah kebenaran yang menakjubkan ini: sebuah bumi yang baru, segar, tidak asing, dan indah. Bayangkanlah keagungan karya tangan Allah itu! —Dave Branon

Tuhan, kami bersyukur untuk bumi kami yang indah ini, tetapi kami juga menanti-nantikan bumi baru yang Engkau sediakan bagi kami. Kami memuji-Mu karena kasih-Mu bagi kami yang Engkau nyatakan dalam segala rencana-Mu yang agung bagi masa depan kami.

Allah, Pencipta kita, memperbarui segala sesuatu.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 23-24; Matius 7

Artikel Terkait:

Apakah Kekristenan Itu Hanyalah Sebuah Garansi “Bebas dari Neraka”?

Kekristenan itu sederhana, bukan? Ayat Alkitab seperti Yohanes 3:16 menunjukkan bahwa untuk menjadi seorang Kristen kita hanya perlu percaya kepada Tuhan, dan kelak saat meninggal kita akan masuk surga (tempat yang baik), bukan neraka (tempat yang buruk). Benarkah demikian? Temukan jawabannya di dalam artikel ini.