Ketenaran dan Kerendahan Diri

Rabu, 23 November 2016

Ketenaran dan Kerendahan Diri

Baca: Filipi 2:1-11

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. —Filipi 2:8

Ketenaran dan Kerendahan Diri

Banyak dari kita terobsesi dengan ketenaran—baik menjadikan diri sendiri terkenal atau dengan mengikuti seluk-beluk kehidupan orang-orang yang terkenal. Terkenal lewat promosi buku dan film di seluruh dunia, tampil di acara-acara televisi, sampai diikuti terobsesi dengan ketenaran—baik menjadikan diri jutaan pengikut di media sosial.

Dalam suatu studi baru-baru ini di Amerika Serikat, para peneliti menyusun urutan nama-nama orang terkenal dengan menggunakan algoritma khusus untuk menjelajahi dunia maya. Yesus menempati urutan tertinggi sebagai orang paling terkenal dalam sejarah.

Namun Yesus tidak pernah mengejar status sebagai orang terkenal. Selama berada di bumi, Dia tidak pernah mencari ketenaran (Mat. 9:30; Yoh. 6:15)—walaupun memang nama-Nya menjadi tenar seiring dengan kabar tentang Dia yang dengan cepat tersebar ke seluruh daerah Galilea (Mrk. 1:28; Luk. 4:37).

Ke mana pun Yesus pergi, orang banyak segera mengerubungi-Nya. Mukjizat yang Dia lakukan menarik orang kepada-Nya. Akan tetapi, ketika mereka berusaha dengan paksa menjadikan-Nya sebagai raja, Dia pun menyingkir dengan diam-diam (Yoh. 6:15). Dalam tujuan yang sejalan dengan maksud Bapa-Nya, Yesus berulang kali berserah pada kehendak dan waktu Bapa (Yoh. 4:34; 8:29; 12:23). “Ia telah merendahkan diri-Nya dantaat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp. 2:8).

Ketenaran tidak pernah menjadi tujuan Yesus. Tujuan-Nya sangat sederhana. Sebagai Anak Allah, dengan taat Dia merendahkan diri-Nya dan dengan sukarela menyerahkan nyawa-Nya sebagai korban untuk penebusan dosa kita. —Cindy Hess Kasper

Engkau layak dipuji, ya Tuhan, di atas segalanya. Engkau telah ditinggikan dan diberikan nama di atas segala nama. Suatu hari setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah mengaku bahwa Engkaulah Tuhan.

Yesus datang bukan untuk menjadi tenar, tetapi dengan kerendahan hati rela menyerahkan nyawa-Nya sebagai korban penebus dosa kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 20-21; Yakobus 5

Artikel Terkait:

Mengapa Kita Haus dan Berjuang Keras Menggapai Kesuksesan?

Tidak semua orang bisa meraih sukses yang sama. Kita semua punya titik awal yang berbeda. Lalu, cara pandang seperti apa yang harus dimiliki seorang Kristen tentang kesuksesan?

Bagikan Konten Ini
33 replies
  1. Elisha Dominica
    Elisha Dominica says:

    Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu -Matius 6:33-
    Dengan memprioritaskan Tuhan dalam segala hal, hal-hal baik akan mengikuti kehidupan kita termasuk ketenaran yg kita ingini dalam hal positif. #morningbread

  2. icalpenyok
    icalpenyok says:

    Tuhan Yesus trimakasih atas segala pengorbanan Mu yg tanpa batas sehingga kami terselamatkan, jadikan kami hamba Mu yg tau bertrimakasih & selalu taat akan firman yg sdh Engkau ajarkan. Amin

  3. Medellin Helena
    Medellin Helena says:

    dlm wkt dekat sy akan menghadiri reuni. keberhasilan teman2 lama, kesuksesan mrk sedikit demi sedikit mulai menghantui & membuat minder. melalui renungan ini sy diingatkan bahwa kesuksesan seorg kristiani adl bgmn kita menjadi berkat bagi sesama. jadi lbh baik kita tdk memiliki byk harta tp kita bisa menjadi kawan berbagi yg menyenangkan, kawan yg menguatkan org lain.

  4. rosmida
    rosmida says:

    Kami memujiMu meninggikanMu ya Tuhan Engkaulah yg berkuasa atas segala diatas segala nama dan setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku Engkaulah Tuhan dan dgn kerendahan hati Mu relah menyerahkan nyawaMu untuk korban penebusan dosa kami semua umat nanusia amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *