Cara Memahat Bebek

Jumat, 2 September 2016

Cara Memahat Bebek

Baca: Mazmur 138:7-8; Efesus 2:6-10

Mazmur 138:7 Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.

138:8 TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

Efesus 2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.

2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. —Roma 8:29

Cara Memahat Bebek

Saya dan istri saya, Carolyn, pernah bertemu dengan Phipps Festus Bourne pada tahun 1995 di tokonya di Mabry Hill, Virginia. Bourne yang wafat pada tahun 2002 adalah seorang pemahat kayu yang ulung. Pahatannya sangat persis dengan kenyataan. “Memahat bebek sangatlah mudah,” katanya. “Saya melihat sebongkah kayu, membayangkan bentuk seekor bebek, lalu mengerat bagian kayu yang tidak menyerupai bebek.”

Begitu juga Allah melihatmu dan saya—bagaikan bongkahan kayu—dengan membayangkan gambaran tentang pribadi serupa Kristus yang masih tersembunyi di dalam diri kita. Dia memahat dan mengerat bagian-bagian diri kita yang tidak sesuai dengan gambaran itu. Kita akan tercengang melihat keindahan karya yang dibuat-Nya dalam diri kita.

Namun sebelum itu, kita harus menerima keberadaan kita sebagai bongkahan kayu dan memperkenankan Sang Pemahat Agung untuk memangkas, membentuk, dan menghaluskan kita sesuai kehendak-Nya. Itu berarti kita perlu melihat segala keadaan kita—yang menyenangkan maupun yang tidak—sebagai alat Allah untuk membentuk kita. Dia membentuk kita, bagian demi bagian, menjadi makhluk yang indah sesuai gambaran yang dibayangkan-Nya sebelum kita dibentuk-Nya.

Terkadang proses pembentukan itu terasa indah, tetapi adakalanya menyakitkan. Namun pada akhirnya, semua alat yang digunakan Allah akan menjadikan kita “serupa dengan gambaran Anak-Nya” (Rm. 8:29).

Apakah kamu merindukan keserupaan tersebut? Serahkanlah dirimu untuk dibentuk Allah, Sang Pemahat Agung. —David Roper

Ya Bapa, Engkaulah pembentuk hidupku. Engkau saja yang tahu seperti apa bentuk yang harus kumiliki. Terima kasih karena Engkau telah membentukku sesuai rancangan-Mu. Tolong aku mempercayai bahwa bagian yang Engkau pangkas dariku adalah bagian yang sudah seharusnya kulepaskan

Pertumbuhan di dalam Kristus berasal dari hubungan yang semakin mendalam bersama-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 137-139; 1 Korintus 13

Artikel Terkait:

Karena Penyakit Ini, Wajahku Membeku!

Ketika Joey sakit, Tuhan mengajarkannya untuk menyerahkan segala kekhawatiran dan beban kepada-Nya. Penyakit ini menjadi salah satu proses pembentukan yang dirasakan Joey untuk percaya sepenuhnya kepada Tuhan.

Bagikan Konten Ini
17 replies
  1. Anggitha Grace
    Anggitha Grace says:

    terima kasih ya Tuhan atas firmanMu pada hari ini. sangat menguatkan dan menjawab pertanyaan yg sdg aku hadapi

  2. Anissa Florence Oktina Pardede
    Anissa Florence Oktina Pardede says:

    Tuhan beri aku kemampuan untuk dapat mengerti setiap pahatan yang Kau gores akan menciptakan sesuatu yang indah nantinya. amin.

  3. tiara pangajouw
    tiara pangajouw says:

    amin. ditangan Tuhan yg perkasa, kita yg bukan apa2 dibentuk menjadi pribadi yg luar biasa. haleluya

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *