Pemberi Semangat

Rabu, 17 Agustus 2016

Pemberi Semangat

Baca: Roma 16:1-3,13,21-23

16:1 Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea,

16:2 supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.

16:3 Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus.

16:13 Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.

16:21 Salam kepada kamu dari Timotius, temanku sekerja, dan dari Lukius, Yason dan Sosipater, teman-temanku sebangsa.

16:22 Salam dalam Tuhan kepada kamu dari Tertius, yaitu aku, yang menulis surat ini.

16:23 Salam kepada kamu dari Gayus, yang memberi tumpangan kepadaku, dan kepada seluruh jemaat. Salam kepada kamu dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita.

Nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu. —1 Tesalonika 5:11

Pemberi Semangat

Pada musim panas tahun 2015, Hunter (15 tahun) menggendong adik laki-lakinya, Braden (8 tahun), sepanjang 92 km dalam kegiatan jalan sehat yang diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebutuhan para penderita kelumpuhan otak (cerebral palsy). Dengan bobot Braden seberat 27 kg, Hunter perlu berhenti beberapa kali untuk beristirahat dan beberapa orang menolong Hunter untuk melemaskan ototnya. Hunter juga memakai gendongan khusus untuk meringankannya ketika menggendong Braden. Hunter berkata, meskipun gendongan khusus itu dapat meringankannya secara fisik, bantuan yang lebih besar diperoleh Hunter dari orang-orang yang ditemuinya di sepanjang jalan. “Tanpa kehadiran orang-orang yang menyemangati dan ikut berjalan bersama kami, aku tak mungkin dapat melakukannya. . . . Kedua kakiku sudah begitu lelah, tetapi teman-teman terus menyemangatiku dan aku pun berhasil menyelesaikannya.”

Rasul Paulus, yang sering kita anggap sebagai pribadi yang kuat dan berani, ternyata juga perlu disemangati. Di Roma 16, ia menuliskan daftar orang yang telah menguatkannya. Mereka melayani bersama Paulus, menguatkannya, mencukupi kebutuhannya, dan mendoakannya. Ia menyebut nama-nama seperti Febe; Priskila dan Akwila, temanteman sekerjanya; ibu dari Rufus, yang menjadi seperti ibunya sendiri; Gayus, yang memberikan tumpangan kepadanya; dan masih banyak lagi.

Kita semua membutuhkan teman-teman yang mau menyemangati kita, dan kita juga tahu siapa saja orang yang perlu kita kuatkan. Seperti Yesus yang selalu menolong dan menguatkan kita, marilah kita juga saling menolong satu sama lain. —Anne Cetas

Tuhan, dalam hikmat-Mu, Engkau mendirikan gereja-Mu sebagai tempat bagi kami untuk saling mengasihi dan memperhatikan. Tolonglah aku untuk menjadi saluran anugerah yang telah kuterima bagi orang lain.

Para pemberi semangat meringankan beban berat sesamanya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 97-99; Roma 16

Artikel Terkait:

Sahabatku, Keluargaku

Kelihatannya mungkin sepele. Merayakan ulang tahun. Mendengarkan keluh kesah. Mendoakan. Menemani belajar bersama. Makan bersama. Akan tetapi, hal-hal kecil yang kita lalui bersama sahabat, dapat dipakai Allah untuk menolong kita bertumbuh. Pernahkah kamu mengalaminya?