Kerentanan yang Terlihat

Rabu, 27 Juli 2016

Kerentanan yang Terlihat

Baca: Efesus 4:2-6

4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,

4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. —Efesus 4:2

Kerentanan yang Terlihat

Saat menjalani pemulihan beberapa Minggu setelah bahu saya dioperasi, hati saya merasa takut. Saya telah terbiasa memakai penyangga bahu, tetapi dokter dan terapis fisik mengatakan bahwa saya tidak perlu lagi memakainya. Pada saat itulah saya membaca pernyataan ini: “Pada tahap pemulihan, penyangga bahu tidak lagi diperlukan kecuali sebagai tanda kerentanan yang terlihat dalam situasi yang tak terkendali.”

Nah, benar sekali! Saya takut bertemu seseorang yang dengan penuh semangat memeluk saya atau seorang teman yang tidak mengetahui kondisi saya akan menyenggol saya dengan tidak sengaja. Penyangga bahu itu saya kenakan sebagai pelindung karena saya takut akan dilukai seseorang.

Memang membiarkan diri kita terlihat rentan dapat terasa menakutkan. Kita ingin dikasihi dan diterima apa adanya, tetapi kita takut, jangan-jangan ketika orang lain mengenal kita apa adanya, mereka justru akan menolak kita dan kita pun terluka. Bagaimana jika mereka jadi tahu bahwa kita ini kurang pintar . . . kurang baik . . . kurang pantas di mata mereka?

Namun sebagai anggota keluarga Allah, kita mempunyai tanggung jawab untuk saling menolong dalam pertumbuhan iman. Kita diminta untuk “saling mendorong dan saling menguatkan” (1Tes. 5:11 BIS), dan “sabar . . . [menunjukkan kasih] dalam hal saling membantu” (Ef. 4:2).

Ketika kita jujur dan membuka diri kepada saudara seiman kita, kita mungkin menemukan bahwa orang lain pun mengalami pergumulan serupa dalam melawan pencobaan atau belajar untuk hidup taat. Namun jauh melebihi itu semua, kita dapat saling bersaksi tentang keajaiban kasih karunia Allah yang dialami dalam hidup kita. —Cindy Hess Kasper

Ya Tuhan, sering rasa takut terluka menghalangiku untuk berterus terang tentang pergumulanku. Tolonglah aku untuk mengingat betapa Engkau mengasihiku, dan tolonglah aku untuk bisa sabar dan mengasihi sesamaku.

Berterus terang tentang pergumulan kita akan memampukan kita untuk menolong satu sama lain.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 43-45; Kisah Para Rasul 27:27-44

Artikel Terkait:

Saat Sahabat Tidak Sependapat

Saat sahabat tidak sependapat, apa yang dapat kita lakukan? Temukan kesaksian Olivia dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
19 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Tuhan Allah bapa kami yang bertahta didalam kerajaan surga,kuatkanlah hambamu yang saat ini sedang mengalami pemulihan dalam kondisi yang terkena strok yang berat menimpaku kondisi fisikku ini, agar dengan pemulihan yang saat ini hambamu sedang menjalaninya dapat engkau sembuhkan tubuhku untuk kaki dan tangan kiriku yang saat ini masih dalam keadaan lemah melalui kuasa bilur- bilurmu, dalam nama Tuhan Yesus sembuhkanlah hambamu ini,terpujilah namamu bapa disurga, Amin

  2. budi
    budi says:

    pimpin kami ya Tuhan…pd jalur track yg telah Engkau sediakan dan kehendaki dlm hidup ini… kami mau mnyenangkan hatiMu… biarlah kami beroleh hati yg penuh kesabaran, kelembutan n kasih…mampukan kami untuk menolong bagi sesama kami…demi kebesaran namaMu… Amin.

  3. ignatius dwi y
    ignatius dwi y says:

    saling mengasihi dan kerendahan hati menjadi penguat dalam hal saling menopang…

  4. rahel
    rahel says:

    ya Tuhan berkati dan sembuhkan lah aku,karena saat ini saya sedang sakit sudah ada seminggu.aku juga udah seminggu gak sekolah,berka ti juga keluarga ku ya Tuhan.
    AMIN

  5. Partogi Anggara Putra Siahaan
    Partogi Anggara Putra Siahaan says:

    indahnya memulai hari dengan ber saat teduh. menjadi sebuah dasar kekuatan yang penuh. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

  6. Lidia Tjamin
    Lidia Tjamin says:

    @Yah Tuhan, tolong kami untuk belajar rendah hati, sabar dan saling mengasihi satu dengan yg lain.
    Amin

  7. well well well
    well well well says:

    yah Allah, mohom utk tidak menjauhkan diriMu daripada ku yg lemah ini,
    peñyertaan dan perkenanMu adalah kekuatan ku,
    agar aku selalu dalam tuntunanMu, jasmani maupun rohani . . ..
    ya Allah, kasihanilah aku,
    orang yg berdosa ini . . .

  8. charisa tirta
    charisa tirta says:

    Mazmur 119:105 ”Firman Mu itu pelita bagi kaki ku dan terang bagi jalan ku”

  9. icalpenyok
    icalpenyok says:

    Tuhan Yesus ajarkanlah kami untuk selalu jujur, sabar, & mengasihi antar sesama umat Mu, Amin

  10. rosmida
    rosmida says:

    %
    %
    yesus yg aku sembah dan aku yakini segalanya dlm hidupku Dia penyembuh dlm sakit penyakit Dia penulongku Dia menebus dosaku dosa semua orang dan penyelamat setiap manusia yg percaya kepadaNya luar biasa Yesusku

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *