Kejujuran yang Mengejutkan
Minggu, 26 Juni 2016
Baca: 1 Petrus 3:7-12
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
3:10 “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
3:11 Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
3:12 Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Hormatilah [isterimu] . . . supaya doamu jangan terhalang. —1 Petrus 3:7
Ketika seorang pendeta meminta salah seorang penatua gerejanya memimpin umat untuk berdoa, penatua itu memberi tanggapan yang mengejutkan. “Maafkan saya, Pak,” katanya, “saya baru saja bertengkar dengan istri saya di sepanjang perjalanan menuju gereja. Saya tidak siap untuk berdoa.” Seketika itu juga keadaan menjadi canggung. Akhirnya pendeta itu yang berdoa dan kebaktian dilanjutkan. Pendeta itu memutuskan untuk tidak lagi meminta seseorang berdoa di depan umum tanpa terlebih dahulu menanyakan kesediaan yang bersangkutan secara pribadi.
Penatua tersebut memang memperlihatkan Kejujuran yang mengejutkan, padahal ia bisa saja memilih untuk bersikap munafik. Namun dari peristiwa itu, kita bisa menarik pelajaran yang berharga tentang doa. Allah adalah Bapa yang penuh kasih. Jika sebagai seorang suami, saya tidak menghargai dan menghormati istri saya, yang juga adalah anak Allah yang dikasihiNya, mungkinkah Bapanya yang di surga mendengarkan doa-doa saya?
Rasul Petrus menuliskan pengamatannya yang menarik tentang hal itu. Ia memerintahkan kaum suami untuk memperlakukan istri mereka masing-masing dengan hormat dan sebagai sesama ahli waris dalam Kristus “supaya doamu jangan terhalang” (1Ptr. 3:7). Prinsip dasarnya adalah hubungan kita dengan sesama mempengaruhi kehidupan doa kita.
Apa yang akan terjadi apabila kita melepaskan topeng kesalehan kita dan menggantinya dengan Kejujuran yang apa adanya di hadapan saudara-saudari seiman kita? Bayangkan apa yang bisa Allah lakukan melalui hidup kita ketika kita berdoa dan belajar untuk saling mengasihi seperti kita mengasihi diri sendiri. —Tim Gustafson
Bapa, Engkau mengasihi semua anak-Mu, tetapi kami sering berselisih dan berbeda pendapat. Ajarlah kami untuk saling mengasihi dan menghormati agar dunia melihat pengaruh yang Engkau berikan. Ajarlah kami berdoa.
Doa pada hakikatnya adalah percakapan yang jujur dengan Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 5-7; Kisah Para Rasul 8:1-25
Pergumulanku Sebagai Seorang yang Disebut Munafik
Baca kesaksian Kezia selengkapnya di dalam artikel ini.
amen.
Terima kasih Tuhan berkat yg Tuhan berikan bg keluargaku.
Amin.
Amen..
Amiin trimksh Tuhan firmanMu menguatkan. imanku yg harus saling mengasihi .menghormati pasangan hidupku Amin
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang terus tinggi menjulang luas lebar segar nyaman sejuk sekali terang benderang lebih kuat abadi sangat hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Semoga Kasih karunia Roh kudusmu dan Damai Sejahtera Allah bapa kita disurga dapat menyertai akan kehidupan kami sekeluarga,Amin
terimakasih Tuhan buat firman-Mu..
Amin..
Engkau tahu hati kami ya Tuhan… ampuni kami yg msh seringkali berbuat dosa dan berperilaku tdk berkenan di hadapanMu… bimbing kami ya Tuhan… arahkan kami… ingatkan kami jika kami menyimpang dari jalan yg telah kau tunjukkan bagi kami… beri kami hati yg penuh kasih bagi sesama… mampukan kami untuk mau jg mengampuni sesama kami yg tengah berselisih ya Tuhan… kami ingin menyukakan hatiMu…perkenankan kami terus tetap menjadi anakMu n hambaMu ya Tuhan… curahkan berkat2Mu… dengarlah doa kami… terimakasih ya Tuhan… terpujilah namaMu… Haleluya… Amin.
terima kasih Tuhan untuk renunganMu hari ini. amin.
(AMIN)
Amin! Doa merupakan satu hal.sederhana yang dapat kita kerjakan kapan saja dimana saja. Doa jg bukan berarti kita ‘memaksa’ Allah utk mengabulkan permohonan kita.
Tapk ketika berdoa dengan tekun dan menunggu dengan sabar, doa itu mengubah pribadi sang pendoa 🙂
Terima kasih utk renungan pagi ini, mengingatkan saya utk menjagai Kejujuran ketika berhadapan dengan-Nya. GBU all
Amin….
dalam kehidupan berumah tangga kita, sering kita sering dihadapkan ketidak sama dalam cara berpikir kita sebagai anak Tuhan harus bersikap bijak dalam bertindak dan merespon k ketidak sepaham ini bahkan kadang kadang kita harus siap mengalah dan belajar menelaah apa yg sedang kita hadapi karena bisa saja kita yg bersalah
amin
Prinsip dasarnya adalah hubungan kita dengan sesama mempengaruhi kehidupan doa kita.
amen
Haleluyah Amien…..
terima kasih untuk Santapan Rohaninya
Amin. Renungan yang sangat powerful sekali bagi saya.
ajarilah kami untuk berani bersikap jujur… amen
Amin
trimakasih Tuhan engkau mengingat kan kami untuk saling mengasihi dan saling menghormati pasangan hidup kami Amin