Mengapa Aku?

Senin, 23 Mei 2016

Mengapa Aku?

Baca: Rut 2:1-11

2:1 Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.

2:2 Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: “Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku.” Dan sahut Naomi kepadanya: “Pergilah, anakku.”

2:3 Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.

2:4 Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: “TUHAN kiranya menyertai kamu.” Jawab mereka kepadanya: “TUHAN kiranya memberkati tuan!”

2:5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: “Dari manakah perempuan ini?”

2:6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: “Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.

2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti.”

2:8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: “Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan.

2:9 Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu.”

2:10 Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: “Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?”

2:11 Boas menjawab: “Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.

Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu? —Rut 2:10

Mengapa Aku?

Rut adalah orang asing. Ia seorang janda miskin. Di banyak tempat di dunia ini, orang seperti Rut tidak akan dianggap—seseorang yang masa depannya suram dan tak berpengharapan. Namun Rut mendapat belas kasihan dari seorang kerabat dari suaminya yang telah meninggal. Kerabat itu adalah seorang kaya dan pemilik ladang tempat Rut diizinkan untuk memungut jelai. Menanggapi kebaikan hati orang tersebut, Rut bertanya, “Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?” (Rut 2:10).

Boas, pria yang menunjukkan belas kasihan kepada Rut itu, menjawabnya dengan jujur. Ia berkata bahwa ia telah mendengar tentang perbuatan baik Rut terhadap ibu mertuanya, Naomi, dan pilihannya untuk meninggalkan tanah kelahirannya dan mengikuti Allah Naomi. Boas berdoa agar Allah, “yang di bawah sayap-Nya [Rut] datang berlindung”, akan memberkati Rut (1:16; 2:11-12; lihat Mzm. 91:4). Dengan menikahi Rut dalam keberadaannya sebagai kerabat yang wajib menebus (Rut 3:9), Boas pun menjadi pelindungnya dan salah satu jawaban atas doanya.

Seperti Rut, kita pun orang asing di bumi ini dan jauh dari Allah. Kita mungkin takjub atas pilihan Allah untuk mengasihi kita di saat kita tak layak untuk menerima kasih itu. Alasannya tidak terletak pada diri kita, melainkan di dalam Dia. “Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8). Kristus telah menjadi Penebus kita. Ketika kita datang kepada-Nya untuk menerima keselamatan, kita pun dapat berlindung di bawah sayap kasih-Nya. —Keila Ochoa

Tuhan, aku tak tahu mengapa Engkau mengasihiku, tetapi aku tak meragukan kasih-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu. Terimalah penyembahanku!

Ucapan syukur adalah respons hati terhadap kasih Allah yang sesungguhnya tak layak kita terima.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 19-21; Yohanes 8:1-27

Artikel Terkait:

Cerpen: Pelicano

Sebuah cerpen dengan akhir yang tidak terduga: kisah seorang perampok yang bertobat dan menerima anugerah keselamatan dari Tuhan, anugerah yang tidak layak diterimanya.

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. Masda Siahaan
    Masda Siahaan says:

    Terimakasih Tuhan utk berkat-berkat yg telah Engkau berikan kpd saya hingga saat ini.Amin

  2. Ricky Thomas Rinuga
    Ricky Thomas Rinuga says:

    aku bangun pagi ini semua karena anugerah Tuhan… bersyukur bagi Tuhan…

  3. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh teguh tentram baik bahagia menang segar nyaman sejuk kuat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  4. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang benderang lebih kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  5. chatrineevania
    chatrineevania says:

    Tuhan sungguh kadang aku merasa tidak apa yang terjadi dalam hidupku namun jikalau aku melihat ke belakang. Sesungguhnya aku yang tak layak ini sudah berada di atas bersama sama dengan Engkau dan itu pun juga karena belas kasihanMu. Terima kasih Tuhan kau telah memilihku

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *