Kuatkanlah Hatimu!
Sabtu, 9 April 2016
Baca: 2 Korintus 4:8-18
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.
4:12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.
4:13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
4:14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.
4:15 Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. —Yohanes 16:33
Saya suka melihat burung-burung bercengkerama. Jadi beberapa tahun lalu, saya membangun tempat perteduhan kecil di halaman belakang rumah kami untuk memikat mereka. Selama beberapa bulan, saya dapat menikmati pemandangan burung-burung itu makan dan beterbangan. Kesenangan pun berakhir ketika seekor elang cooper mulai memburu burung-burung yang sedang bernaung di tempat perteduhan itu.
Begitu juga dengan kehidupan: Baru saja kita menenangkan diri dan menikmati hidup, tiba-tiba muncul sesuatu atau seseorang yang mengganggu ketenangan kita. Kita pun bertanya-tanya, mengapa sebagian besar hidup ini harus menjadi lembah air mata?
Saya telah mendengar banyak jawaban bagi pertanyaan klasik itu. Namun akhir-akhir ini, ada satu jawaban yang memuaskan saya. George MacDonald dalam Life Essential mengatakan, “Seluruh hajaran yang dialami di dunia ini adalah untuk menjadikan [kita] anak-anak, supaya Allah dapat dinyatakan kepada [kita].” Ketika kita menjadi seperti anak-anak, kita mulai percaya dan bersandar penuh pada kasih Bapa kita di surga, dengan kerinduan untuk terus mengenal-Nya dan menjadi seperti Dia.
Pergumulan dan dukacita mungkin akan terus membebani sepanjang hidup kita, tetapi “[kita] tidak tawar hati. . . . Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi [kita] kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya. . . . Sebab [kita] tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal” (2Kor. 4:16-18).
Dengan akhir yang mulia itu, bagaimana mungkin kita tidak bersukacita? —David Roper
Tuhan, kami dapat bersukacita bahkan di tengah pergumulan kami, karena diri-Mu dan rencana-Mu yang baik bagi kami. Engkau Mahakuasa, Mahakasih, berdaulat, dan kekal adanya. Kami mempercayai-Mu dan mengasihi-Mu.
Sukacita surgawi akan jauh melampaui segala kesulitan di dunia ini.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 13-14; Lukas 10:1-24
amin, thanks God
Gbu
Amin
In the name of Jesus, amennn
haleluyah amen
firmanya luar biasa banget. amen
BGU
amin ..
Sangat memberkati
Amin.
amin
amin
Amin
amin..
amin.semoga menjadi lebih kuat sbgai anak Allah
Ayook anak Tuhan jangan takut menderita atau dianiaya, karna apakah yang dapat memisahkan kita dr kasih-Nya? bahkan dlm kelemahan kita Tuhan sedang mengerjakan yg terbesar buat kita. Jangan takut lagi… God bless
Tetap kuat ditengah badai hidup dengan bersandar pada Tuhan.
Amin
yeeess
Tuhan seakan berbicara langsung dengan saya melalui Fiman dan renungannya pada hari ini…terimakasih Tuhan Engkau selalu menyertai kehidupan ku….Amin
amin..
So blessed
so blessed. thx God
saya sungguh diberkati dengan renungan ini. terima kasih.JBU.
kemuliaan Bapak sllu sy rasakan…
thank God 🙂 Amin
amin
Terimakasih Tuhan
God Bless
Trimakasih, firmanNya menguatkan sekali..
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Amin..Terimakasih Bapa
Kemuliaan Bapa ditempat yang maha tinggi. Amin.
Amin
Amin praise the lord
amin… gbu
pas banget! Trimakasih Tuhan, Engkau dapat memberi tahu kebenaran kpd anak2Mu lewat apa saja. Trimakasih Tuhan Trimakasih…
Tuhan sanggup mengatasi segala kesulitan apa pun dlm hidupku.amin
Amin..
Tuhan yesus… mampukan km melewati pergumulan hidup km dgn penuh sukacita yg daripadaMu.. amin
Amin. Aku percaya masa depanku sungguh ada dan harapanku tidak akan pernah hilang bersama Engkau ya Tuhan Yesus. Haleluya. Amin…
luar biasa firman dan perkataan –
Nya ,,
amin
God is good
thanks Jesus