5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Mulai Bekerja

Penulis: Yong Xin, Malaysia
Artikel asli dalam Bahasa Mandarin: 工作还没来,就先做这五件事儿吧!

5-Things-to-Do-before-You-start-Work

Waktu berlalu sangat cepat. Sebentar lagi aku akan lulus kuliah dan memasuki dunia kerja.

Karena aku ingin sekali bisa segera bekerja, aku sudah giat mencari informasi lowongan kerja, mengirimkan lamaran, dan menjalani cukup banyak wawancara, berbulan-bulan sebelum hari kelulusanku tiba.

Meski usahaku terbilang sangat gigih, aku tidak kunjung menerima berita baik. Aku pun mulai mengeluh kepada Tuhan, “Mengapa Engkau belum juga memberiku pekerjaan?” Namun, Tuhan lalu menunjukkan alasan-Nya—karena aku sendiri belum siap untuk itu. Aku harus belajar untuk menanti dengan sabar, berserah pada kehendak-Nya, dan mempercayai waktu-Nya yang sempurna.

Selama masa menanti pekerjaan itu, aku belajar 5 hal yang menolongku mempersiapkan hati memasuki dunia kerja:

1. Memahami untuk apa kita bekerja

Kita perlu memahami apa pentingnya kita bekerja. Kolose 3:23 memberitahu kita: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Bagian firman Tuhan ini selalu mengingatkan aku bahwa bekerja bukan sekadar usaha untuk mendapatkan uang, melainkan sebuah pelayanan kepada Tuhan yang harus dilakukan dengan rendah hati.

Jika kita bekerja bagi Tuhan, kita akan melihat apa yang kita kerjakan sebagai sesuatu yang memiliki nilai dalam kekekalan. Yang paling penting bukanlah apa pekerjaan yang aku lakukan, melainkan untuk siapa pekerjaan itu aku lakukan—untuk Tuhan saja.

2. Mengambil waktu bersekutu dengan Tuhan

Saat menantikan panggilan kerja, kecemasan sangat mudah memenuhi hati kita. Namun, kita bisa mengingat janji Tuhan: ketika kita hidup dekat kepada-Nya, Dia akan tinggal dekat dengan kita, menenangkan hati kita yang gelisah, dan mengaruniakan iman yang kita butuhkan untuk tetap berharap kepada-Nya.

Saat menanti panggilan kerja, aku memiliki banyak waktu untuk bersekutu dengan Tuhan, berbicara kepada-Nya, dan bertumbuh dalam hubunganku dengan-Nya. Aku belajar untuk bergantung kepada Tuhan dalam waktu-waktu yang penuh ketidakpastian, untuk mengalami kasih dan kesetiaan-Nya dalam proses penantian itu.

3. Menantikan Tuhan dengan sabar dan berserah pada kehendak-Nya

Aku sempat menerima tawaran pekerjaan yang sudah aku tunggu-tunggu, tetapi proses yang berjalan kemudian tidak selancar yang kuharapkan, dan pada akhirnya aku tidak mendapatkan pekerjaan itu. Meskipun aku merasa kecewa, aku diingatkan bahwa Tuhan memegang kendali di tengah semua pergumulanku. Ketika hidup ini tidak berjalan seperti yang aku harapkan, tidak seharusnya aku kehilangan iman atau sibuk mengeluh. Yang harus aku lakukan adalah menantikan-Nya dengan sabar dan belajar untuk berserah kepada-Nya.

Di mana pun Tuhan menempatkan kita, pilihan-Nya itu selalu sesuai dengan rencana-Nya. Aku yakin bahwa rencana Tuhan selalu lebih baik daripada rencana kita sendiri karena Dia mengenal kita lebih baik daripada kita mengenal diri kita sendiri (Dia juga lebih tahu tentang pekerjaan yang tepat bagi kita). Untuk lebih memahami kehendak-Nya, kita perlu selalu kembali kepada firman Tuhan dan datang kepada Tuhan dalam doa.

4. Mencari nasihat/bimbingan dari orang yang lebih dewasa

Apa yang akan kamu lakukan ketika menjumpai persimpangan dalam hidup dan kamu harus mengambil keputusan besar yang akan mempengaruhimu sepanjang sisa hidupmu? Aku sendiri akan selalu mencari bantuan dari saudara-saudara seiman yang lebih dewasa.

Saudara seiman yang lebih dewasa itu bisa jadi adalah para penatua di gereja kita, atau anggota keluarga kita sendiri. Mereka selalu senang memberikan nasihat-nasihat yang bijaksana, dan biasanya bersedia mendengarkan apa pun yang ada di hati kita atau yang sedang mengganggu kita. Mereka jelas punya lebih banyak pengalaman dibandingkan dengan kita, jadi saran dan dorongan dari mereka dapat menolong kita untuk melakukan hal yang benar.

Suatu kali aku bertanya kepada seorang saudara seiman yang lebih dewasa, apakah wajar jika orang selalu mengenang kehidupan mereka sebagai pelajar/mahasiswa ketika mereka mulai bekerja. Ia menasihatiku untuk tidak mengingat-ingat indahnya masa kuliah saat mulai bekerja. Sebaliknya, aku harus fokus memikirkan bagaimana Tuhan ingin memakaiku di tempat kerja. Tuhan pasti punya rencana dengan menempatkanku di sana. Sungguh sebuah nasihat yang sangat berkesan dalam pikiranku! Nasihat itu ikut membentuk sikap-sikap yang kumiliki terhadap pekerjaanku saat ini.

5. Tetapkan sejumlah target yang ingin dicapai secara pribadi

Sebelum kita memasuki dunia kerja, kita juga perlu menetapkan sejumlah target pribadi. Misalnya, kita dapat memikirkan apa yang akan kita lakukan untuk memuliakan Tuhan di tempat kerja kita, menjadi saksi bagi teman-teman kita. Matius 5:16 berkata, “…hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Kita juga dapat menentukan sikap seperti apa yang ingin kita tampilkan—selalu bersemangat, setia, dapat dipercaya, dan menolak godaan untuk mengambil jalan pintas atau untuk bekerja dengan setengah hati.

Kita juga harus berjuang untuk mengasihi mereka yang bekerja dengan kita. Dengan begitu, kita dapat menjadi kesaksian yang baik di dalam dan melalui pekerjaan kita, bahkan mempengaruhi orang-orang di sekitar kita. Tuhan menghendaki kita menjadi terang dan garam dunia. Sebab itulah kita harus selalu menjalankannya dengan tujuan yang jelas: untuk memuliakan Bapa di surga.

Saat menulis artikel ini, aku masih belum mendapatkan pekerjaan—namun aku percaya bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu menurut waktu-Nya. Dan, aku akan terus menanti dengan sabar. Sembari mempersiapkan diri kita memasuki fase hidup yang baru ini, mari kita mempersiapkan hati kita dengan tekad untuk bekerja bagi Tuhan dan bersinar bagi-Nya di mana pun nanti kita ditempatkan.

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. Hmds
    Hmds says:

    makasih Tuhan Yesus. ini bener2 menguatkanku. aku percayakan masa depanku dlm waktuMu. amin.

  2. Abyasat
    Abyasat says:

    Pergumulan yang sama, trima kasih ya tulisan artikelnya sangat menguatkan..

    Semoga dlm setiap penantian kita akan pekerjaan, jangan lupa untuk terus bertumbuh di dalam firmanNya…

  3. Devy Siallagan
    Devy Siallagan says:

    Yang paling penting dalam dunia kerja adalah passion, Dan janganlah bekerja untuk manusia tetapi bekerjalah untuk Tuhan. Karena Tuhan tidak pernah mengecewakan.

  4. Heri Sanjaya Boen
    Heri Sanjaya Boen says:

    selalu berharap kepada Tuhan Yesus dan mengandalkan Dia selalu apapun itu yang berkenan kepada Tuhan Yesus.aminn..Tuhan memberkati kita semua.haleluya..amin

  5. Tiona Dianiari Manurung
    Tiona Dianiari Manurung says:

    Menguatkan sekali artikelnyaaa trimakasih…..3 🙂
    kita harus terus berpengharapan, jgn bosan meminta kpd Tuhan ttg pekerjaan kita kelak, berdoa dan berusaha Tuhan Yesus akan memberikan yg terbaik utk kita semua. amin. Immanuel. :)))

  6. Lyn
    Lyn says:

    Artikel ini menyadarkan aku byk hal. Ajar aku untuk bersabar akan apa yg blm kudapatkan dan bersyukur atas berkat pekerjaan yg Tuhan berikan. Berkali-kali Tuhan memberikan aku pekerjaan tapi berulang kali pula aku tidak dapat bertahan dan menyia-yiakan berkat itu.Ampuni aku Tuhan. Berilah aku kesempatan lg.Amin…

  7. Rita Efendy
    Rita Efendy says:

    amin…ttp sabar dan tekun dlm setiap penantian dgn sll mengandalkan Tuhan yg menjadikan semua akan indah pd waktunya

  8. Jhonny Pranoto
    Jhonny Pranoto says:

    percayalah pertolonga NYA tdk pernah terlambat kadang kita sdh memasuki jona ketakutan n mwmikirkan yg jauh ,1 thn kita dgn BAPA beda , percayalah jalankan saja hdp ini ,BAPA sdng pwrsiapkan anda menjadi orang yg sepesial , DIA tdk mau hanya pd saat anda susah anda setia ,tapi DIA mengajar supaya tetap setia n selalu dekat GBU

  9. Heinze Rolland
    Heinze Rolland says:

    Puji Nama Bapa Yahweh.. sangat2 menguatkan…terimakasih beribu terimakasih untuk artikel yang luar biasa..Didalam pergumulan yang sama,kita tetap bersyukur dan mengandalkan kuasaNya selalu

  10. Priskila Cahyati
    Priskila Cahyati says:

    Sungguh sangat menguatkan.. Trimaksih y Tuhan ☺
    ajar aku untuk bersabar dalam penantian ini. Rencana Tuhan indah pada waktunya..

  11. Dhewbie Sweet
    Dhewbie Sweet says:

    Tuhan semoga saya dilancarkan dalam mencari pekerjaan. Agar berjalan dgn lancar dan sesuai dgn apa yg tihan inginkan. Disaat interview buatlah berlangsung dgn baik tnpa ada kekurangan apapun. Terimakasih Tuhan. Tutup bungkus dgn kuasa Roh kudus Mu… Amien

  12. cici
    cici says:

    Sungguh menguatkan.
    Sama seperti apa yang sedang saya alami.saya akan selalu bersyukur dan setia menanti janji Tuhan.
    Karena aq yakin ,Yesus sudah menyediakan suatu rancangan yang luar biasa bagi ku.amin.

  13. stefyne
    stefyne says:

    Terimaksih, pas baca artikel ini sangat menyentuh dalam diri saya, krn sy mengalami hampir sama seperti ini. Tapi saya percaya bahwa Masa depan sungguh ada dan harapan selalu ada di saat kita selalu mengandalkan TUHAN.

  14. Anieget
    Anieget says:

    Artikel yang sangat menguatkan untuk saya karena sesuai dengan apa yang saya alami dan juga keluarga saya. Saya percaya kalau harapan itu tak pernah sia-sia jika kita selalu mengandalkan Tuhan.

  15. budi
    budi says:

    sikon zaman skrg memang makin sulit mndapatkan pkerjaan (yg cocok sesuai dgn keinginan kita) , cerita yg hampir sm saat ini sedang berlaku pd sy…walau dgn latar belakang yg berbeda… (justru sy di phk di saat2 sudah mmasuki usia yg sudah lebih sulit) ; nasihat n pemikiran yg hampir persis jg yg selalu sy temui… tp artikel ini mnguatkan n mngingatkn sy kembali… dgn kesan yg tdk menggurui… tp pas kena di hati… trmksh… GBU… terpujilah Tuhan !

  16. Michelle Fernanda Manurung
    Michelle Fernanda Manurung says:

    Saya juga berada di fase ini. Saya percaya Tuhan merancangkan hal luar biasa untuk masa depan ku. Amin. Andalkan Tuhan

  17. Jeniver
    Jeniver says:

    amat sangat putus asa dan benar2 nangis baca ini skrang… brasa kl semua serba brantakan dan sulit buat cari kerjaan setelah lulus kuliah,, waktu yang terus melaju, persaingan yg semakin menakutkan dgn bertambahnya jumlah sarjana,.segala sesuatunya buat makin tekanan… serasa benar2 berjuang sendiri,, kadang sempat mikir kl Tuhan pun seakan tak berbuat apa2,,,
    tapi Terimakasih,, artikel ini mengingatkan kalau Allah sedang bekerja bahkan ketika saya tdk merasakannya. saya hanya harus percaya dan sabar,, waktu Tuhan sllu sempurna.

  18. farida
    farida says:

    amin
    tapi saya ditmpt krja ini bnyk tekanan bingung rasanya buntuh bgt otak ini bisa di bantu gays untk mslh qu ini :'(
    terkdg mau nyrah

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *