Memperhatikan Diri Sendiri

Minggu, 13 Maret 2016

Memperhatikan Diri Sendiri

Baca: Keluaran 18:14-24

18:14 Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: “Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?”

18:15 Kata Musa kepada mertuanya itu: “Sebab bangsa ini datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk Allah.

18:16 Apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepadaku dan aku mengadili antara yang seorang dan yang lain; lagipula aku memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah.”

18:17 Tetapi mertua Musa menjawabnya: “Tidak baik seperti yang kaulakukan itu.

18:18 Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja.

18:19 Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah.

18:20 Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.

18:21 Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.

18:22 Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya.

18:23 Jika engkau berbuat demikian dan Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka engkau akan sanggup menahannya, dan seluruh bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke tempatnya.”

18:24 Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya.

Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika! —Markus 6:31

Memperhatikan Diri Sendiri

Setelah suami saya menjalani operasi jantung, saya bermalam menemaninya di rumah sakit dengan rasa cemas. Keesokan paginya, saya teringat sudah membuat janji untuk memotong rambut di salon. “Aku harus membatalkannya,” kata saya, sembari menyusuri rambut saya yang acak-acakan.

“Ma, cucilah muka Mama dan pergilah ke salon,” kata Rosie, putri saya.

“Tidak,” saya bersikeras. “Tidak masalah. Aku harus tetap di sini.”

“Aku akan di sini,” kata Rosie. “Perhatikan saja dirimu, Ma. Papa akan lebih terbantu jika Mama memperhatikan diri Mama sendiri.”

Musa merasa begitu lelah setelah melayani seorang diri sebagai hakim atas umat Israel. Yitro memperingatkan menantunya itu: “Engkau akan menjadi sangat lelah, . . . sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja” (Kel. 18:18). Yitro pun menasihati Musa agar mendelegasikan tugas dan berbagi beban dengan orang lain.

Meski terlihat bertentangan bagi seorang Kristen untuk memperhatikan dirinya sendiri, tindakan tersebut sangatlah esensial bagi suatu kehidupan yang sehat (Mat. 22:37-39; Ef. 5:29-30). Kita memang harus pertama-tama mengasihi Allah dan juga mengasihi sesama, tetapi kita juga perlu menikmati istirahat yang cukup untuk menyegarkan tubuh dan jiwa kita. Terkadang memperhatikan diri sendiri berarti mundur sejenak dan mengizinkan orang lain menolong dengan meringankan beban kita.

Yesus sering menyepi untuk beristirahat dan berdoa (Mrk. 6:30-32). Dengan mengikuti teladan-Nya, kita akan menjadi lebih efektif dalam hubungan dengan sesama dan lebih mampu memperhatikan kebutuhan mereka. —Cindy Hess Kasper

Ya Tuhan, segarkanlah jiwaku hari ini. Tolonglah aku untuk menjaga keseimbangan hidup di tengah segala tanggung jawabku. Terima kasih atas kasih dan kepedulian-Mu.

Janganlah berusaha melakukan segala sesuatu—sediakanlah waktu untuk menyegarkan tubuh dan jiwamu.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 20-22; Markus 13:21-37

Bagikan Konten Ini
24 replies
  1. santoso
    santoso says:

    Yesus Kristus menyertai kita dengan kasih karunia/ yg berlimpah , kesegaran roh dan jiwa diberikanNYA bagi kita semua , syukur untuk anugerahNYA yg tak pernah habis2nya buat kita ….dalam nama Yesus Kristus amin

  2. Masda Siahaan
    Masda Siahaan says:

    Terimakasih Bapa untuk firmanMu pagi ini, Engkau mengajariku untuk membagi waktu bekerja dan beristirahat sejenak.

  3. Keyko Halapiry
    Keyko Halapiry says:

    Renungan hari ini benar² menyentak saya. kondisi seperti ini, yg benar² saya rasakan sekarang. jenuh dengan pekerjaan dan juga keseharian saya. mungkin sudah saatnya untuk mengambil “sedikit” waktu untuk memperhatikan diri saya sendiri.
    Terimakasih utk renungannya di pagi ini, Tuhan memberkati.

  4. Aneila C. Saragih Garingging
    Aneila C. Saragih Garingging says:

    “Dengan mengikuti teladan-Nya, kita akan menjadi lebih efektif dalam hubungan dengan sesama dan lebih mampu memperhatikan kebutuhan mereka. “Amen.
    .selamat hari minggu temans

  5. Budi Prasaja
    Budi Prasaja says:

    memperhatikan diri sendiri bukan berarti bersikap egois, tetapi memberi kesempatan untuk memulihkan kekuatan supaya bisa melakukan pekerjaan yg lebih besar.

  6. olgasilalahi
    olgasilalahi says:

    terima kasih untuk renungannya.. saat ini saya pun sedang dititik nadir.. jenuh dengan pekerjaan, jauh dari keluarga dan sahabat, dan kadang merasa ditinggalkan.. saya sungguh diberkati. Tuhan memberkati

  7. Gyughy
    Gyughy says:

    Haleluyah. Sangat termotivasi. Segarkan tubuh kita yg jugaa merupakan bait Allah yg kudus.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *