Bagaimana Jika Kekristenan Adalah Sebuah Kebohongan?

Penulis: Leslie Koh
Artikel asli dalam Bahasa Inggris: What If Christianity Was A Lie?

What-if-Christianity-Was-a-Lie-

Bertahun-tahun silam, seorang temanku pernah berkata, “Keberadaan Tuhan itu tergantung pada iman kita.”

Pada saat itu aku berpikir, wah, masuk akal. Ini pemikiran orang cerdas.

Pernyataan itu memang ada benarnya. Tampaknya sangat logis: jika suatu hari aku memilih untuk tidak lagi mempercayai Tuhan, tidak akan ada lagi yang namanya Tuhan dalam hidupku. Dia akan segera lenyap. Kehidupan akan berjalan seperti biasa. Bahkan, aku mungkin akan bertanya: Apa bedanya hidup dengan atau tanpa Tuhan? (Jangan protes dulu sebelum selesai membaca).

Meski aku telah lama menjadi orang Kristen—aku dibesarkan dan dididik sebagai orang Kristen—harus kuakui bahwa adakalanya sejumlah pertanyaan mengusik hatiku: Bagaimana jika ternyata kekristenan adalah sebuah kebohongan? Bagaimana jika semua yang aku percayai ternyata terbukti tidak benar? Bagaimana jika ternyata Allah atau Yesus sesungguhnya tidak ada dan selama ini aku telah mempercayai omong kosong belaka? Bagaimana hal itu akan memengaruhi hidupku? Apa yang harus aku lakukan?

Pertanyaan-pertanyaan itu membuatku mulai berpikir bagaimana caranya menguji imanku sendiri. Perlu kutegaskan bahwa aku tidak lantas mencari sesama orang Kristen untuk memperdebatkan konsep-konsep teologis atau berusaha mencari tahu kebenaran iman Kristen—itu di luar kemampuanku! Yang aku lakukan adalah mencoba melihat apakah aku bisa meyakinkan diriku sendiri untuk melepas imanku.

Pada dasarnya aku bertanya pada diriku sendiri: Bagaimana aku bisa memastikan bahwa kekristenan telah membohongiku? Apa kerugiannya jika aku tidak lagi mempercayai Yesus?

1. Aku harus membuktikan bahwa Yesus adalah seorang pembohong

Mengapa? Karena Yesus terang-terangan berkata, Dialah satu-satunya jalan kepada Allah—jalan, dan kebenaran, dan hidup—dan setiap orang yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan hidup yang kekal (Yohanes 14:6; 3:16). Dia tidak menyatakan diri sebagai seorang guru atau pemimpin agama yang hebat, tetapi sebagai Anak Allah. Dengan sangat jelas Dia berkata bahwa setiap orang yang tidak percaya kepada-Nya akan binasa.

Jika apa yang dikatakan Yesus itu benar, aku akan sangat bodoh untuk tidak mempercayainya. Sama seperti sedang mengabaikan seseorang yang menasihatiku untuk tidak melompat dari atas gedung karena adanya hukum gravitasi. Jika aku memutuskan untuk tidak mempercayai Yesus, aku harus bisa membuktikan bahwa pernyataan-Nya itu adalah sebuah kebohongan, sesuatu yang benar-benar menyesatkan. Tidak heran C.S. Lewis, seorang penulis terkenal, berkata bahwa Yesus bisa jadi adalah seorang pembohong, seorang yang gila, atau benar-benar Sang Anak Allah.

Tampaknya mudah—kita cukup menganggap Yesus sedang berbohong—namun faktanya, ada banyak saksi mata yang mendengar dan melihat sendiri berbagai klaim dan tindakan Yesus, termasuk orang-orang yang tidak percaya, para pemimpin Yahudi, penguasa Romawi, dan beberapa tokoh yang menentang-Nya. Tidak hanya itu, orang-orang yang mendengar-Nya memahami dengan jelas perkataan dan tindakan-Nya yang sangat konsisten, bahkan musuh-musuh-Nya memberi tanggapan yang sangat serius—begitu seriusnya sehingga mereka mau Dia dihukum mati.

Dengan kata lain, aku perlu mencari penjelasan untuk semua tanda dan mukjizat yang tercatat dilakukan Yesus, juga memastikan kebenaran catatan para saksi mata yang pernah melihat mukjizat itu—termasuk yang mengatakan bahwa Yesus bangkit dari kematian. Aku juga harus bertanya, mengapa ada begitu banyak orang yang sangat yakin dengan apa yang dikatakan dan diperbuat Yesus hingga mereka rela mati demi iman mereka. Apakah mereka telah melakukan kesalahan besar? Ataukah Yesus memang sedemikian meyakinkan sehingga musuh-musuh-Nya pun memberi tanggapan yang sangat serius?

2. Aku harus membuktikan bahwa Alkitab itu keliru

Aku bisa berusaha menjawab semua pertanyaanku tanpa menghiraukan Alkitab sedikit pun. Aku juga bisa mengabaikan semua ajaran Kristen yang didasarkan pada apa kata Alkitab tentang Yesus.

Namun, ada banyak catatan Alkitab yang sudah terbukti akurat dalam sejarah (meski ada juga yang masih mempertanyakannya). Catatan tentang para raja, tokoh-tokoh penting, dan peristiwa-peristiwa besar yang ada dalam Alkitab, juga diteguhkan oleh sumber-sumber non-Kristen. Tentu saja aku masih bisa berdalih bahwa hanya sebagian Alkitab yang bisa dipercaya atau akurat.

Masalah lainnya adalah pesan Alkitab yang begitu konsisten tentang Yesus. Dari kitab Kejadian hingga Wahyu, terdapat berbagai nubuatan tentang kedatangan Yesus dan laporan tentang apa yang terjadi ribuan tahun kemudian, sampai pada detail-detail terkecil, seperti di kota mana Dia akan dilahirkan. Dan yang mengejutkan, semua nubuatan itu digenapi.

Data-data tersebut bisa saja dianggap khayalan belaka bila Alkitab dikarang oleh seorang penulis cerita yang berusaha meyakinkan atau membingungkan para pembacanya. Namun, karena pada faktanya Alkitab ditulis oleh sekitar 40 orang dalam rentang waktu 1500 tahun, mau tidak mau kita harus bertanya, bagaimana bisa semua penulis itu begitu menyatu dan konsisten dalam pesan dan deskripsi mereka tentang Allah? Bila orang-orang ini berusaha membuat sebuah kebohongan besar tentu akan ada hal-hal yang sangat berlawanan dalam tulisan mereka, namun mengapa kontradiksi itu tidak bisa ditemukan?

Jika benar kekristenan adalah sebuah kebohongan, bagaimana bisa semua penulis ini—yang terdiri dari beragam orang, mulai dari para nabi, raja-raja, hingga para nelayan, dan hidup dalam generasi yang berbeda ratusan tahun—entah bagaimana berkonspirasi untuk memproduksi sebuah cerita yang konsisten?

3. Aku harus menganggap semua pengalamanku tidak penting

Jujur saja, aku tidak pernah secara pribadi melihat sebuah mukjizat yang dramatis atau penglihatan tentang Yesus. Namun, aku telah berulang kali mengalami kehadiran-Nya dalam hidupku. Aku telah melihat contoh-contoh spesifik dari pemeliharaan dan berkat-Nya dalam keluarga dan pekerjaanku. Bila kekristenan itu palsu, artinya semua yang telah kualami itu tidaklah nyata. Aku bisa saja menganggap beberapa kejadian luar biasa yang kualami itu sebagai kebetulan belaka, namun beberapa kejadian terlalu luar biasa untuk disebut sebuah kebetulan.

Aku harus mengabaikan penghiburan yang diberikan Tuhan di dalam momen-momen yang paling gelap dan menyedihkan. Anggap saja itu sekadar kehangatan aneh yang datang entah dari mana. Namun, karena aku adalah orang yang sangat menggunakan logika—bahkan bisa dibilang skeptis—aku sendiri akan sulit menerima penjelasan semacam itu. Apakah aku telah begitu hebatnya dikelabui atau telah berusaha meyakinkan diriku sendiri tentang sesuatu yang tidak nyata? Apakah aku telah menggunakan logika di semua aspek hidupku kecuali imanku?

Semua pengalaman pribadi yang membangun hubunganku dengan Yesus ini harus kuabaikan jika aku mau meyakinkan diriku bahwa kekristenan itu tidak benar. Bagi sebagian orang, iman Kristen berarti mempercayai seorang Sahabat yang tak terlihat, dan itulah yang aku alami. Aku telah mendengar suara Yesus, berbicara kepada-Nya (dan mendengar jawaban-Nya), juga menikmati penyertaan dan penghiburan-Nya. Akankah sekarang aku bisa berpura-pura bahwa hubungan ini sepenuhnya hanyalah produk imajinasiku?

Aku juga harus mencari alasan lain di balik perubahan hidup yang begitu besar (dan lebih baik) dari orang-orang yang aku kenal. Seorang gangster kejam kini menjadi pendeta yang penuh kepedulian terhadap sesama. Seorang tante menyebalkan kini menjadi seorang tante yang penuh kasih sayang. Seorang teman yang kasar kini menjadi sangat sangat santun. Mereka semua berubah setelah percaya kepada Yesus. Tentu saja orang bisa berubah karena niat mereka sendiri atau keinginan kuat untuk memulai lembaran baru. Tetapi, jika Yesus bukanlah Pribadi seperti yang dikatakan-Nya, sulit untuk memahami mengapa orang-orang ini bisa terdorong untuk berubah saat mengenal-Nya.

Tetapi, Kristus itu terlalu nyata …

Sebagian orang mungkin menganggap kekristenan sebagai salah satu agama dan menggambarkannya seperti sebuah kruk/penyangga untuk orang lemah. Sebagian orang lainnya mungkin menganggap kekristenan sebagai sebuah keyakinan pribadi atau cara hidup yang bisa membuat pandangan hidup seseorang menjadi lebih positif, tetapi tidak ada bukti atau dasar yang kuat bahwa yang diyakini itu benar-benar nyata. Menurut mereka, keberadaan Tuhan itu tergantung dari apa yang kita percayai.

Namun, setelah mempertanyakan imanku sendiri, aku akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa iman Kristen—setidaknya bagiku—memiliki dasar yang dapat dipercaya, baik menurut Alkitab maupun apa yang kualami secara pribadi. Aku percaya dengan apa yang tertulis di dalam Alkitab, karena aku menilai yang kubaca itu benar, logis, dan faktual. Selain itu, aku juga mengingat semua yang telah aku alami secara pribadi. Dengan kata lain, aku percaya dengan segenap pikiran dan hatiku.

Bagiku, itu berarti bahwa keberadaan Tuhan tidaklah bergantung pada imanku. Entah aku memilih untuk mengikuti Dia atau tidak, Tuhan itu sungguh ada. Meminjam kembali contoh tentang hukum gravitasi di awal tulisanku, aku “percaya” pada hukum gravitasi bukan karena aku telah melihat akibat yang ditimbulkannya jika aku melompat dari atas sebuah gedung. Seandainya suatu hari aku memutuskan untuk menganggap hukum gravitasi sebagai sebuah kebohongan pun, pilihanku tidak akan mengubah kenyataan bahwa hukum gravitasi itu benar adanya dan mempengaruhi hidupku—bisa dipastikan aku akan jatuh jika nekat melompat dari atas gedung. Sama halnya dengan itu, aku sudah melihat cukup banyak bukti tentang keberadaan Yesus, sehingga aku yakin bahwa Yesus sungguh ada, dan keberadaan-Nya tidak bergantung pada keputusanku untuk mempercayai atau mengikuti Dia.

Bagaimana jika kekristenan adalah sebuah kebohongan? Apakah keberadaan Allah itu tergantung pada iman kita? Kamu bisa mencoba memberikan alasan-alasan untuk untuk membuktikannya, namun kupikir aku tidak akan pernah bisa mempercayainya. Yesus itu terlalu nyata untukku.

“Jika keliru, kekristenan itu sama sekali tidak penting, dan jika benar, kekristenan itu luar biasa pentingnya. Namun, kekristenan itu tidak mungkin hanya setengah penting.”—C. S. Lewis

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Anita Trilestari
    Anita Trilestari says:

    saya juga pernah memiliki pemikiran seperti ini.. dan argument yang ke dua lah yang membuat saya yakin bahwa kristen bukanlah kebohongan.. #makesense

  2. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Berikut ini suatu kesaksian nyata saya dalam perjalanan kehidupanku sampai saat ini, yang meyakinkanku bahwa sesungguhnya kuasa Tuhan Yesus itu ternyata sangat nyata terhadap diriku, hal ini dibuktikan dikala aku terkena serangan strook berat yang melanda diriku di tahun 2011 yang telah berlalu, yang menyebabkan diriku mengalami pecah di pembuluh darah pada otak sebelah kanan kepalaku yang membuatku mengalami keram diseluruh pergelangan kaki dan tangan kiriku sehingga aku terhempas jatuh kelantai, kusadari diriku saat itu langsung dibawah oleh keluargaku di rumah Sakit umum Undata Palu Sulteng dengan lemah gemulai, dan setibanya diruang Aisiu UGD, dokter memeriksakku sampai besok pagi dan merekomendasi untuk diberangkatkan berobat lanjut ke R.S Wahidin Makasar untuk segera dilaksanakan operasi, namun di perjalanan salah satu dokter yang mendampingi saya kebetulan tergabung dalam salah satu Jemaat Gereja kami, mengusulkan kepada istri saya untuk tidak dahulu diperlihatkan rekom dokter untuk dilaksanakan tindakan operasi, dan saran ini dilaksanakan oleh istri saya yg mendampingi selama diperjalanan, setelah mengalami perawatan medis saya dikunjungi terus oleh seorang pendeta yg tidak sama sekali dikenal oleh keluarga saya dengan tekun terus setiap hari datang mendoakan saya selama saya perawatan satu bulan berlangsung dan terus terang semenjak didoakan saya merasa ada kuasa Rohol Kudus dari Tuhan Yesus yang memberikan semangat saya untuk tetap tegar dan berpengharapan untuk dapat pulih kembali, dan Syukur puji Tuhan, dokter telah mengizinkan untuk dapat kembali berobat kerumah dalam pengawasan dokter, hingga sampai saat ini saya dapat kembali mengikuti renungan santapan rohani dan dapat membagi kesaksian saya mengenai kuasa rohol kudus Tuhan Yesus yang sangat nyata bekerja didalam hidupku, Amin,

  3. Nikson Sitorus
    Nikson Sitorus says:

    Saya Percaya bahwa Yesus itu 100% Allah dan 100% Manusia. Dia datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orang berdosa melalui kematianNya di kayu Salib. Saya juga percaya bahwa Alkitab 100% Firman Allah, melalui Alkitab kita mengenal Yesus dan Alkitab yang mengajarkan kita akan kebenaran.

  4. Ivon
    Ivon says:

    Bagiku, kekristenan itu bukan suatu kebohongan. terlalu banyak yang sudah Tuhan kerjakan dalam hidup saya. saya tidak menganggapnya sebagai kebetulan, saya menganggap nya sebagai mujizat. meski bukan mujizat yg hebat seperti, lumpuh bisa berjalan, buta di celikan dll sebagainya,, tapi mujizat mujizat kecil yang menyentuh hati saya… saya ikut Tuhan bukan karena saya cicit buyut seorang pendeta, tapi dari pengalaman pribadi. bukan hal yang di lihat oleh mata, dirasa saat di raba, tapi oleh hati. saya sadar, sampai saat ini saya masih melakukan begitu banyak pelanggaran tapi hati yang sama tetap ada,, membuatku bertahan dengan iman & keyakinan yg ku miliki…. sungguh, tidak menyesal percaya Yesus adalah Tuhan. Bangga menjadi anak Allah.

  5. Ryvia Lidya Steffanie
    Ryvia Lidya Steffanie says:

    hari ini, sekitar pukul 1.23 pagi, ada perbincangan, diskusi hingga debat dgn sahabatku yg sangat pintar mengenai hal Kekristenan ini, dimana ia berpikir bahwa manusia lah yg menciptakan Tuhan, begitu spesifik ia menjelaskan. aku ngga ttap pd imanku, hanya saja aku bingung utk menjelaskannya pd teman saya ini, puji Tuhan aku menemukan artikel ini :’D dan saat ini jg akan ku kirimkan padanya :’)

  6. Gyughy
    Gyughy says:

    Terima kasih buat artikelnya. Saya yakin pada iman sy kpda Yesus Kristus. Apapun alasan setiap orang, sy secara pribadi jg punya alasan yg lebih kuat utk tetap mempertahankan imanku.

  7. Andreas
    Andreas says:

    Syalom saudara seiman..
    Sedikit share saja karena pengetahuan ku tentang Allah dan Alkitab yg terbatas,.
    Sedikit info yg pernah saya tahu, Alkitab tidaklah bohong dan dg kata lain cerita yg terdapat dalam Alkitab yg kita percayai berisi tentang kemuliaan Allah adalah benar adanya..
    Kenapa Alkitab yg kita pakai tidak bisa berbohong? Karena Alkitab yg kita pakai dijaga dan di gunakan oleh (kalau tidak salah) sekitar 3 agama, yaitu Yahudi, Kristen & samaria.
    Sedikit info juga, tahun 1947 ditemukan kembali gulungan naskah Alkitab di laut mati yg umurnya lebih dari 300 SM, yg dikenal dg sebutan “Dead Sea Scrolls”.. Yg isinya sama persis dg kitab Taurat dan kitab” yg lain. Ini membuktikan dasar iman Kristen tidaklah bohong..
    Saya pun sempat ateis gara” otak saya yg terlalu kecil dan Allah yg terlalu besar..
    “Carilah Kerajaan Allah dan Kebenarannya”
    Selamat Paskah.. Selamat Hari pembebasan..
    Tuhan Yesus memberkati..

  8. OKA
    OKA says:

    thx God, baru saja saya berdoa. udh di hadapkn dengan hal yg nyata yg sesuai dengan apa yg saya harapkan di doa saya barusn.. #TuhanYesusTerlaluNyataDihidupku

  9. Niko
    Niko says:

    Saya anak yatim piatu yg di besarkan oleh Tuhan yesus saya sangat percaya itu
    Karna banyak muzizat yg terjadi pada saya.amin

  10. welmalia
    welmalia says:

    ALLAH itu maha kasih.maha hadir dan mahatahu….DIA tahu keberadaanku,,dn menyelediki hatiku,dn mengenal hatiku…AMIN….TYM..^_^

  11. Monica Wulang
    Monica Wulang says:

    Saya pun pernah takut ketika tiba – tiba muncul pertanyaan seperti ini. Bagaimana jika kekristenan itu tdk ada? Bagaimana jika Yesus yg selama ini kukagumi adalah cerita bohong yg disebarluaskan sekelompok orang dari jaman dahulu nyata dan kematianNya tdk pernah terjadi?
    Takut memang ketika ternyata itu benar. Tapi bukankah pertanyaan2 itu seharusnya memacu kita untuk kembali belajar, mengupas alkitab sedalam yang kita mampu, bahkan mempelajari sejarahnya, kebenaran kisah – kisah dalam alkitab, latar belakang orang – orang yg menulisnya. Disana justru kutemukan hal yang menambah imanku kepada Yesus Kristus. Bagaimana Alkitab buku yang sangat unik, ditulis dalam kurun waktu yang sangat lama, oleh orang – orang dari berbeda jaman, latar belakang pendidikan, sosial, dari orang – orang yg mmg saleh bahkan juga dari orang yang tdk percaya (penjahat besar). Tapi luar biasanya adalah bagaimana mungkin orang – orang yg tidak pernah bertemu satu sama lain ini dengan semua karakter yang bertolakbelakng dapat menghasilkan 1 INJIL YANG SAMA, BERITA SUKACITA, YESUS KRISTUS UNTUK DICERITAKAN PADA DUNIA, lagi – lagi 1 tujuannya SUPAYA ORANG – ORANG DISELAMATKAN SECARA CUMA – CUMA KARENA SUDAH DIBAYAR OLEH YESUS.
    Sayangnya masih banyak orang menolak hadiah Yesus ini, justru memilih mencari keselamatan dengan cara sendiri yang sangat tidak mungkin juga mereka dapatkan.
    Dengan ini sy belajar bbrpa ayat dari alkitab bahwa memang benar IMAN TIMBUL KARENA PENDENGARAN DAN PEMBELAJARAN, jika kita tdk belajar mendengar firman apalagi mempelajarinya, bagaimanakah iman itu bisa ada?
    Gbu.

  12. Monica Wulang
    Monica Wulang says:

    Saya pun pernah takut ketika tiba – tiba muncul pertanyaan seperti ini. Bagaimana jika kekristenan itu tdk ada? Bagaimana jika Yesus yg selama ini kukagumi adalah cerita bohong yg disebarluaskan sekelompok orang dari jaman dahulu dan ternyata kematianNya tdk pernah terjadi?
    Takut memang jika itu benar. Tapi bukankah pertanyaan2 itu seharusnya memacu kita untuk kembali belajar, mengupas alkitab sedalam yang kita mampu, bahkan mempelajari sejarahnya, kebenaran kisah – kisah dalam alkitab, latar belakang orang – orang yg menulisnya. Disana justru kutemukan hal yang menambah imanku kepada Yesus Kristus. Bagaimana Alkitab buku yang sangat unik, ditulis dalam kurun waktu yang sangat lama, oleh orang – orang dari berbeda jaman, latar belakang pendidikan, sosial, dari orang – orang yg mmg saleh bahkan juga dari orang yang tdk percaya (penjahat besar). Tapi luar biasanya adalah bagaimana mungkin orang – orang yg tidak pernah bertemu satu sama lain ini dengan semua karakter yang bertolakbelakng dapat menghasilkan 1 INJIL YANG SAMA, BERITA SUKACITA, YESUS KRISTUS UNTUK DICERITAKAN PADA DUNIA, lagi – lagi 1 tujuannya SUPAYA ORANG – ORANG DISELAMATKAN SECARA CUMA – CUMA KARENA SUDAH DIBAYAR OLEH YESUS.
    Sudah pasti ini bukannya suatu kebetulan yg sangat luar biasa bs terjadi tetapi ada 1 hal yg sangat mungkin bahwa pasti ada suatu pribadi yang menuntun mereka semua orang yg berbeda ini utk menuliskan apa yg menjadi MISI-NYA, dan pribadi ini pastinya pribadi yg luar biasa berkuasa, harus abadi krna dpt menunutun org2 dari berbagai jaman.

    Sayangnya masih banyak orang menolak hadiah Yesus ini, justru memilih mencari keselamatan dengan cara sendiri yang sangat tidak mungkin juga mereka dapatkan.
    Dengan ini sy belajar bbrpa ayat dari alkitab bahwa memang benar IMAN TIMBUL KARENA PENDENGARAN DAN PEMBELAJARAN, jika kita tdk belajar mendengar firman apalagi mempelajarinya, bagaimanakah iman itu bisa ada dlm diri kita?
    Tuhan Yesus Memberkati Kamu.

  13. Wigas
    Wigas says:

    Sebelum sy merasakan sendiri. Sy ya merasa sudah Kristen. Namun sy yaa gitu2 aja. Sy berusaha meyakini dan membuat argumentasi2 yg mendukung apa yg sy percaya..
    Smpe suatu hal yg membuat mata sy terbuka.
    Saya berdoa, Tuhan saya berdosa. Engkau datang untuk orang berdosa seperti saya. Saya ingin mengenalMu lebih jauh.Tapi sy tidak tahu hrus bagaimana. Tolong saya supaya bisa mengenalMu lebih jauh. Sekarang saya buka pintu hati saya dan mengundang Engkau masuk memenuhi hati saya. Mari makan bersama dengan saya.
    Sudah beberapa tahun berlalu sejak doa itu. Dan saya merasakan sekali bahwa Allah yg saya sembah itu adalah Allah yg hidup. Allah yg maha tinggi. Allah yg nyata. Saya benar2 merasakan bahwa sy menyembah Allah yg Hidup.
    Terima kasih Tuhan Yesus Kristus. Karena saya boleh mengenal Engkau dalam hidup saya. Saya bersyukur sekali.

  14. Yohanes Yordan
    Yohanes Yordan says:

    Maksudnya? Kristen hanya dogeng? Kristen hanya kebohongan? Jadi bukti apa yg harus ditunjukkan Tuhan agar manusia percaya? Terus manusia percaya manusia berasal dari kera? Teori Evolusi? Peneliti katakan bumi tercipta juta tahun yg lalu. Sedangkan Tuhan Yesus baru datang masih hitungan ribuan tahun. Pada akhirnya manusia akan menTuhankan ilmu pengetahuan? Jadi coba jawab bukti apa yg harus Tuhan Yesus tunjukkan? Manusia maunya bukti apa supaya saya sampaikan kepada Tuhan Yesus. Atau begini saja, jika ilmu pengetahuan adalah segalanya, kenapa manusia bisa mati? Tuhan batasi ilmu pengetahuan manusia, ada garis kematian yg membatasi. Jadi sepintar-pintarnya manusia tidak akan ada apa-apanya dihadapan Tuhan. Karena Tuhan hanya ingin ambil rohnya manusia, karena Tuhan adalah roh.

  15. Hendri sirait
    Hendri sirait says:

    Aku gak mau komentar yang panjang. Lebih mengenal lagi/lebih kenal lagi sosok Yesus Kristus yang tak berdosa. Hanya di dalamnya ada keselamatan hanya di dalam namanya ada kuasa hanya Yesus Kristuslah yang mengajarkan Kasih bahkan diriNya rela mati untuk mengenapi semua yang Dia lakukan utk umatnya yaitu menebus segala dosa dosa kita. Lebih jelasnya baca alkitab perjanjian baru. Terimakasih.

  16. Hans
    Hans says:

    Roh kudus dan karunia bahasa roh sebagai salah satu bentuk manifestasinya adalah bukti konkrit dari janji Tuhan yang sampai sekarang terus digenapi bagi mereka yang beriman teguh. Tidak ada Allah dan agama lain yang bisa membuktikan Allah mereka ada kecuali Tuhan Yesus kita. Raja segala raja. Amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *