Pantai Kaca

Rabu, 2 Desember 2015

Pantai Kaca

Baca: 1 Tesalonika 5:23-24

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman Tuhan semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. —Maleakhi 3:17

Pantai Kaca

Di awal abad ke-20, para penduduk Fort Bragg, California, Amerika Serikat, biasa membuang sampah mereka dengan melemparnya lewat tebing ke pantai di dekatnya. Kaleng, botol, peralatan makan, dan sampah rumah tangga bertumpuk-tumpuk hingga membentuk gunungan sampah yang menjijikkan. Bahkan setelah penduduk menghentikan kebiasaan mereka membuang sampah di pantai, tumpukan sampah itu masih menjadi aib bagi daerah tersebut—suatu tempat pembuangan yang sepertinya tak mungkin diperbaiki kembali.

Namun demikian, tahun demi tahun berlalu dan ombak laut menghancurkan sampah kaca dan pecahan keramik serta menghanyutkan sampah yang ada ke laut. Ombak itu bergulung dan menghempaskan pecahan kaca pada pasir di dasar laut, sehingga permukaan sampah kaca dan keramik itu dibersihkan dan dihaluskan. Yang tercipta kemudian adalah semacam “kaca laut” yang berkilau seperti permata, yang dihempaskan kembali ke pantai. Gulungan ombak itu menciptakan keindahan aneka warna yang kini memukau pengunjung Pantai Kaca.

Mungkin saat ini, kamu merasa bagai hidup di tempat pembuangan—kacau balau tanpa harapan. Jika demikian, kamu perlu mengetahui bahwa ada Pribadi yang mengasihimu dan rindu menebus dan memperbaiki hidupmu. Berikan hatimu kepada Yesus dan mintalah Dia memurnikan dan membersihkanmu. Dia mungkin akan sedikit mengguncangkanmu, dan butuh waktu untuk menghaluskan sisi-sisimu yang kasar. Namun Dia tak pernah meninggalkanmu dan akan menjadikanmu sebagai permata-Nya yang indah! —David Roper

Tuhan, saat kami tak punya apa pun lagi selain Engkau, justru kami berada dalam keadaan yang Engkau kehendaki bagi kami. Engkau memakai tiap keadaan untuk kemuliaan-Mu dan kebaikan kami. Engkau tak pernah meninggalkan kami. Tolonglah kami untuk menikmati kasih-Mu.

Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia tidak rela membiarkan kita tetap dalam keadaan kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 42-44; 1 Yohanes 1

Photo credit: johnkay / Foter / CC BY-NC-ND

Bagikan Konten Ini
11 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Allah bapa kami Yesus kristus Tuhan kita yang berada didalam kerajaan surga,perkenangkanlah kami di Pagi hari ini menaikkan segala puji dan sembah kepadamu atas segaal kebaikan yang telah engkau persembahkan didalam kehidupan kami, berilah kami hikmatmu yah Tuhan agar kami dalam menjalankan perjalanan hidup kami sesuai dengan perkenaan dan kehendakmu saja,didalam nama Tuhan Yesus, kami bersyukur dan berterima kasih kepadamu, terpujilah namamu bapa disurga, Amin

  2. dewi halim
    dewi halim says:

    Terima kasih Tuhan Yesus,Engkaulah kekuatanku dan mazmurku.Ia telah menjadi keselamatanku .Ia Allahku ku puji Dia.Ia Allah bapakku kuluhurkan Dia

  3. lennie de haan
    lennie de haan says:

    Terima kasih, Tuhan atas kebaikan dan kepedulian Tuhan dalam membimbing dan membawa kami keluar dari keterpurukan masuk ke dalam suatu kehidupan yg lebih berkualitas dan berarti bagi keluarga dan orang lain. Semua itu demi untuk menyenangkan hati Tuhan. Praise the Lord. Amin.

  4. Brp
    Brp says:

    Shalom…
    Selamat pagi Tuhan Yesus,,
    Santapan rohani hari ini begitu sangat serupa dengan kondisi hidupku beberapa hari ini…
    Aku semakin dikuatkan dalam peneguhan imanku, berpengharapan tiada henti dalam nama Tuhan Yesus adalah saat yang paling tepat untuk mengembalikan aku kepada kehidupan yg lebih baik.
    Terima kasih Tuhan Yesus, Kau telah memulihkan aku.
    Amin.

  5. Sanjay Karan
    Sanjay Karan says:

    Tuhan Yesus, Engkau selalu menjadi yang utama dalam hidup ku, aku bangga memiliki Allah yang seperti Engkau…
    Halleluya
    amen

  6. Widya Sango Chan
    Widya Sango Chan says:

    saat kita membuka diri kepada Tuhan brarti kita membiarkan Tuhan dg leluasa memproses kehidupan kita. Saat itu akan terasa tidak menyenangkan, tapi Tuhan tidak membiarkan kita menghadapi masa itu seorang diri, Dia bersama kita.
    Bersyukur untuk setiap proses yang sudah kita lewati, sedang kita jalani, maupun belum kita hadapi.

  7. Rahel Bembi
    Rahel Bembi says:

    amin aku percaya Tuhan tidak akan membiarkan kita tetap berada dalam situasi sulittt.. pasti ada pelangi sehabis hujan

  8. Freddy Siregar
    Freddy Siregar says:

    amin # Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia tidak rela membiarkan kita tetap dalam keadaan kita.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *