Kasihlah yang Pertama

Sabtu, 10 Oktober 2015

Kasihlah yang Pertama

Baca: 1 Yohanes 4:7-19

4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

4:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

4:14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

4:15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Kita mengasihi [Allah], karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. —1 Yohanes 4:19

Kasihlah yang Pertama

Pada satu malam seorang kawan menunjukkan kepada saya salah satu dari tiga plakat hiasan yang akan dipasang pada dinding ruang keluarganya. “Nah, aku sudah mempunyai Kasih,” katanya sambil memegang plakat yang bertuliskan kata tersebut. “Yang berikutnya adalah Iman dan Pengharapan.”

Kasih yang pertama kali muncul, pikir saya. Barulah setelah itu Iman dan Pengharapan!

Kasih memang yang pertama. Kasih bahkan berasal dari Allah. 1 Yohanes 4:19 mengingatkan kita bahwa “Kita mengasihi [Allah], karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” Kasih Allah, seperti yang dijabarkan dalam 1 Korintus 13 (pasal yang dikenal sebagai “pasal kasih”), menjelaskan salah satu ciri dari kasih sejati dengan menyatakan bahwa “Kasih tidak berkesudahan” (ay.8).

Iman dan pengharapan itu penting bagi hidup orang percaya. Hanya dengan dibenarkan karena iman, “kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” (Rm. 5:1). Dan pengharapan disebutkan dalam Ibrani 6 sebagai “sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita” (ay.19).

Suatu hari nanti, kita tidak lagi memerlukan iman dan pengharapan. Iman akan menjadi penglihatan dan pengharapan kita akan diwujudkan ketika kita bertatap muka dengan Juruselamat kita. Namun, kasih itu kekal, karena kasih berasal dari Allah dan Allah adalah kasih (1Yoh. 4:7-8). “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih”—kasihlah yang pertama dan terutama (1Kor. 13:13). —Cindy Hess Kasper

Ya Tuhan, terima kasih untuk kasih setia-Mu dan kasih dari keluarga dan teman. Tolonglah aku menemukan cara-cara untuk menunjukkan kasih-Mu kepada sesama kami hari ini.

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 34-36; Kolose 2

Bagikan Konten Ini
16 replies
  1. Anggitha Grace
    Anggitha Grace says:

    same as Dev, this is God’s word for my birthday. may God will help us to giving grace to people!

  2. dhyana
    dhyana says:

    Ulasan ini membuat saya lebih mengerti kenapa Paulus bilang kasih yang paling besar diantara ketiga hal itu

  3. Dian Solin
    Dian Solin says:

    mengasihi mungkin terkesan “mudah dilaksanakan” tapi memaknai dan pengaplikasian tdk semudah pemikiran kita.. mari belajar menaruh kasih setiap saat..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *