Haruskah Aku
Oleh: Sandro H. Sirait
Haruskah aku diremukkan hatinya dulu
hingga aku menghargai Sang Pencipta Hati?
Haruskah aku mengalami kegagalan dulu
hingga aku tersungkur di hadapan Yang Tak Pernah Gagal?
Haruskah aku dibenci habis-habisan dulu
hingga bisa percaya ada Kasih yang Tak Pernah Habis?
Haruskah aku jatuh tergeletak dulu
hingga aku mengenal Pribadi yang sanggup mengangkatku?
Haruskah aku berjalan di lembah kekelaman dulu
hingga aku berteriak mencari-cari Terang?
Haruskah aku dibuat miskin dulu
hingga aku menyadari anugerah Sang Penyedia?
Haruskah aku dibuat sakit dulu
hingga aku mencari Sang Penyembuh?
Haruskah aku dijatuhkan ke dasar terbawah dulu
hingga aku tergerak untuk melihat ke Atas?
Haruskah aku didesak sampai batas kekuatanku
hingga aku mau rajin menimba Hikmat?
Haruskah aku dibiarkan tersesat dulu
hingga aku mau menyimak petunjuk Yang Benar?
Haruskah aku buta dulu
hingga aku menyadari pentingnya Visi?
Haruskah aku tuli dulu
hingga aku rindu mendengar Suara TUHAN?
Haruskah aku bisu dulu
hingga aku bisa berhenti membicarakan diri sendiri?
Haruskah aku dibuat idiot dulu
hingga aku berhenti berpikir bahwa “aku punya jawabannya”?
Haruskah aku hangus terbakar nafsu dulu
hingga aku tidak lagi berhasrat untuk intim dengan dunia?
Haruskah aku dibuat hancur berkeping-keping dulu
hingga aku cukup rendah hati meminta belas kasihan?
Haruskah aku kehilangan semua yang berharga dulu
hingga aku bisa memilah mana yang penting dan utama?
Haruskah seluruh pegangan hidupku hancur dulu
hingga aku mau berlutut, menundukkan diri,
merendahkan hati mencari Tuhan yg hidup?
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui;
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!”
#Yesaya 55:6
ya Tuhan kiranya kami Kau tarik untk terus mau taat padaMu.. shingga tidak mncariMu hanya disaat terluka atau jatuh.
tp dalam stiap khidupan kami.. amin
Terima kasih.. sangat memberkati
terima kasih Tuhan atas teguranMu… tolong aku untuk senantiasa memjadikan Engkau yg utama dlm hidupku..
puisi yang sangat memberkati. dapat menjadi refleksi diri setiap kita.
syukurilah segala sesuatunya, sebelum kau kehilngannya dan menggap sesuatu itu hal yang berharga
Awesom
sangat menegurku utk lebih menempatkan Tuhan sbg yang terutama.
Trimakasih Pak Sirait,
Gbu
Terima ksh buat puisi yg sangat indah dan membangun,dan mengingatkan utk selalu mengingat akan Sang pemberi Anugerah.
bagus sekali :’)
membuat ku menyadari bahwa Tuhan lah yang harus pertama dan utama dalam hidup…
Puji Tuhan bisa memberkati rekan-rekan pembaca sekalian.
Terima kasih warung sate kamu. GBU
Super sekali mabro 🙂
Amin! Sangat menegurrrr!! Sangat memberkati! Ampuni kami ya Tuhan yg hanya mengenal Tuhan setengah – setengah. Lebih mengutamakan hedonisme daripada mencari wajah-MU.