Angkatlah Tanganmu

Rabu, 1 Juli 2015

Angkatlah Tanganmu

Baca: Yohanes 4:7-15,28-30

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”

4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

4:10 Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”

4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

4:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?”

4:13 Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,

4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.”

4:28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:

4:29 “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?”

4:30 Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. —Yohanes 3:17

Angkatlah Tanganmu

Paduan Suara St. Olaf dari Northfield, Minnesota, terkenal karena kemampuan mereka mengalunkan musik yang indah. Salah satu keunggulan mereka terletak pada proses seleksinya. Para penyanyi dipilih tak hanya berdasarkan kecakapan mereka bernyanyi, tetapi juga bagaimana suara mereka dapat berpadu menjadi satu kesatuan. Keunggulan yang lain terletak pada kesepakatan dari setiap anggotanya untuk menjadikan paduan suara sebagai prioritas utama mereka, dengan berkomitmen mengikuti jadwal latihan dan pertunjukan yang sangat ketat.

Salah satu hal yang menarik perhatian saya pada paduan suara tersebut adalah sesuatu yang terjadi pada latihan mereka. Setiap kali salah satu dari mereka salah dalam bernyanyi, orang itu akan mengangkat tangannya. Mereka tidak berusaha menghindar dari kesalahan, tetapi justru mengakuinya. Dengan demikian, pemimpin paduan suara dapat membantu setiap penyanyi dalam mempelajari bagian yang sulit, sehingga kemampuan mereka untuk tampil dengan sempurna nantinya akan semakin baik.

Saya pikir itulah ciri komunitas yang sedang dibangun Yesus ketika memberitahukan kepada Nikodemus bahwa Allah mengutus Anak-Nya bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya (Yoh. 3:17). Tak lama setelah itu, Yesus bertemu seorang perempuan Samaria di sebuah sumur. Yesus menolong perempuan itu untuk mengakui kegagalannya dan menjanjikannya sebuah jalan hidup yang lebih baik saat perempuan itu menerima pengampunan dari-Nya (Yoh. 4).

Sebagai anggota tubuh Kristus di bumi ini, kita tak perlu takut mengakui kesalahan kita, melainkan menerimanya sebagai kesempatan untuk bersama-sama mengalami sukacita dalam pengampunan Allah. —Julie Ackerman Link

Tuhan, kami cenderung menyembunyikan dosa dan kesalahan kami. Kami rindu datang kepada-Mu dengan jujur, karena Engkau mengasihi dan mengampuni kami.

Kita tidak dapat meninggalkan dosa apabila kita belum menghadapinya.

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 20–21; Kisah Para Rasul 10:24-48

Bagikan Konten Ini
13 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Tuhan Allah bapa kami yang berada didalam kerajaan surga,ampunilah kami Tuhan atas segala dosa2 yang kami perbuat kepadamu baik dalam pikiran kami tutur kata kami dan tingkah laku kami yag tidak menyenangkan engkau,tuntun dan bimbinglah kami dalam menjalankan kehidupan kami agar sesuai dengan kehendakmu,terima kasih Tuhan Yesus, Terpujilash namamu bapa disurga, Amin

  2. Emza
    Emza says:

    Tuhan Yesus yg bertahta d kerjaan Surga.. hambamu ini banyak dosa yg sya lakukan.. ampuni sya Tuhan Suci kuduskan hati sya.. agar sya layak bersamaMu.. baharui hatiku Tuhan..hambamu ini ingin lahir baru.. ini doa dan pintaku Bapa d dlm nama Tuhan Yesus amin

  3. NIW
    NIW says:

    Pertanyaannya “Sudahkah benar benar berdoa minta ampun atas SEMUA dosa atau casual prayer? Sehingga ada dosa dosa yang “sulit” utk diakui. Lebih mudah minta ampun karna berkata kasar dibanding minta ampun karna dosa seksual. Kadang beberapa dari kita minta ampunnya ga jujur. Beberapa :))

  4. ritha
    ritha says:

    Tuhan selidiki hatiku dosa apa yg tidak ku akui supaya tidak terhalang kasih dan berkat Mu kepada aku anakMu yg lemah yg tidak pernah luput dr dosa ini..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *