Skripsi dan Iman

Oleh: Teresia

skripsi-dan-iman

Siapa sangka skripsi bisa membuat iman bertumbuh?

Bagi para mahasiswa tingkat akhir, skripsi biasanya menjadi momok. Tapi tidak bagiku. Aku sama sekali tidak menganggap skripsi sebagai sesuatu yang sulit. Aku sangat yakin skripsi dapat diselesaikan dengan baik kalau kita mau berusaha. Dan memang kenyataannya begitu. Proposal skripsiku diterima tanpa hambatan yang berarti.

Tanpa disangka-sangka, beberapa minggu sebelum seminar proposalku diadakan, aku dilanda kecemasan dan ketakutan yang tidak beralasan. Pikiran negatif bermunculan tanpa bisa dibendung. Keluarga dan teman dekat tidak banyak membantu, karena setahu mereka, aku adalah sosok yang kuat dan percaya diri. Apa yang aku ceritakan tidak mereka tanggapi dengan serius. Mereka yakin aku pasti bisa mengatasinya. Namun, ketakutan itu begitu hebat hingga mulai mempengaruhi kondisi fisikku. Aku merasa sangat bingung. Rasanya seperti tidak mengenal diriku sendiri. Aku takut, tetapi tidak tahu apa yang kutakutkan. Aku mencoba menggunakan “Teknik Pembebasan Emosi”, bersandar pada ilmu psikologi yang memang kusukai. Tentu saja, tidak banyak membantu. Kecemasan itu masih ada.

Sampai pada akhirnya aku menyerah dan mencari jawaban kepada Tuhan. Aku sangat malu saat membaca Matius 8:26. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya yang sedang ketakutan: “‘Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?’ Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.”

Sebutan “kamu yang kurang percaya” atau dalam terjemahan Inggris: “you of little faith” benar-benar menamparku. Selama ini aku “merasa” sudah punya hubungan yang erat dengan Tuhan, setiap malam aku biasa membaca Alkitab. Namun, sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari aku lebih banyak bersandar pada pengertianku sendiri. Ayat-ayat Alkitab sekadar menjadi bacaan yang baik bagiku, bukan sesuatu yang benar-benar kuhidupi.

Pengalaman skripsi itu dipakai Tuhan untuk membuatku mengerti apa artinya “percaya”. Dia mau aku menyandarkan hati dan pikiranku sepenuhnya hanya kepada-Nya. Mungkin ini yang namanya “spiritual awakening” alias kebangunan rohani yang sebenarnya. Mataku dibukakan pada kebenaran-kebenaran Firman Tuhan yang mengubahkan hidup. Imanku yang sempat goyah dikuatkan oleh-Nya. Semua ketakutan dan kecemasan yang tak beralasan itu pun perlahan lenyap, berganti kedamaian yang melegakan hati. Kedamaian yang hanya dapat ditemukan di dalam Tuhan. Tak satu pun manusia yang bisa menghibur kita seperti itu. Tak satu pun teknik psikologi yang bisa memberikan damai serupa.

Sungguh hebat mengingat bahwa kita punya Allah yang kebesaran dan kasih-Nya jauh melampaui batas pemikiran kita. Lebih hebat lagi, Dia berjanji untuk tidak pernah meninggalkan kita, anak-anak-Nya yang mau percaya dan bersandar penuh kepada-Nya. Apa pun kesulitan hidup yang menghadang, kita tak perlu takut menghadapinya, sebab Tuhan kita memegang kendali atas segala yang ada.

Terpujilah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Bahwasanya cinta-Nya untuk selama-lamanya. Amin.

Bagikan Konten Ini
17 replies
  1. Agustina Nurjani
    Agustina Nurjani says:

    wajar sebagai manusia kt memiliki kecemasan & keraguan walau kt bisa dikatakan org yg sungguh2 percaya kpd Tuhan.Kdng kt org yg bisa dibilang sudah percaya Yesus seringkali kt msh meragukan kuasaNya.Melalui renungan ini sy belajar bhw kt hrs sungguh2 percaya kpd Yesus bhw hny Dia sumber hikmat kt.Dia mau spy kt benar2 mengandalkan Tuhan sepenuhNya, jgn ragu & bimbang.GBU

  2. Dian Vera
    Dian Vera says:

    artikel ini mengajar kan aq untuk mengandalkan Tuhan dalam aq menyusun proposal setelah itu skripsi..

  3. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga, melalui iman percaya terhadap-Mu, beri kami keberanian dan rasa damai sejahtera-Mu dalam menghadapi setiap rasa takut kami serta kami sangat percaya bahwa Engkau adalah satu – satunya kasih yang sempurna dan sampai selama – lamanya. Gbu us all. Amen

  4. Yenni
    Yenni says:

    Renungan Firman Tuhan ini sangat menguatkan saya karena saya sendiri dalam proses penyelesaian Tugas akhir

  5. Anieget
    Anieget says:

    Jd ingat sidang skripsi bulan lalu wakti saya sempat dilanda rasa takut dan cemas, namun pada akhirnya semuanya berbuah hasil yang baik karena percaya akan Tuhan.

  6. Elman Manurung
    Elman Manurung says:

    Wow. Terima kasih buat sharing nya, situasi lah sekarang yang sedang saya hadapi, Sangat terberkati

  7. Desemrays Indra
    Desemrays Indra says:

    Masa – masa itu sekarang aku hadapi…

    Ya memang rasa tidak enak ,kadang sampai nangis,,,
    Tapi terimakasih buat blog ini. Yang hari ini membuat ku semangat , walaupun rasa takut itu masih ada..

  8. Kristina
    Kristina says:

    Banyak tantangan dalam skripsi dan kekurangan baik dalam keuangan atau lainnya yang dijalani tapi dengan dengan berharap penuh pada Tuhan tiada yang mustahil.sangat memberkati kisah ini untuk lebih bersemangat lain mengerjakan nya😊😊😊

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *