Enam Tahun Bersama (dan Terus) Berserah Kepada Tuhan

Oleh: Edna Ho, Malaysia
(artikel asli dalam bahasa Inggris: Six Years On and (Still) Surrendering to God)

ipod-six-years-on-2

Enam tahun setelah menerima Kristus, wajar saja orang berharap aku telah bertumbuh pesat dalam imanku. Bukankah seharusnya aku sudah menjadi seorang yang sangat rohani dan dapat menjelaskan tanpa ragu tentang Allah Tritunggal atau tentang kelahiran Kristus dari seorang perawan? Kenyataannya, aku belum sampai pada titik itu. Dalam enam tahun perjalananku bersama Tuhan, aku telah mengalami berbagai hal yang membuatku mempertanyakan imanku. Meskipun di dasar hati aku masih percaya bahwa Allah benar ada, dan bahwa jalan satu-satunya ke surga hanya dapat ditemukan melalui Kristus, adakalanya aku merasa putus asa dan keyakinanku goyah. Pada waktu-waktu seperti itu, semua cerita Alkitab dan pengajaran dasar kekristenan tampak begitu jauh dari kenyataan.

Imanku goyah setiap kali aku merasa telah mengecewakan Tuhan dan membuat-Nya tidak senang. Mungkin aku tidak meluangkan waktu yang cukup dengan Tuhan atau tidak mengutamakan-Nya dalam segala hal yang kulakukan. Aku dilingkupi rasa bersalah setiap kali aku mulai mempertanyakan apakah Tuhan sungguh peduli dengan hidupku. Namun, setiap kali pula, Tuhan selalu menyatakan diri-Nya bagiku. Tidak selalu dengan segera, tetapi selalu tepat pada waktu-Nya. Dia telah mengangkatku dari jurang kebimbangan dengan berbagai cara.

Sekali waktu, ketika aku meragukan kasih Tuhan kepadaku, seorang teman gereja muncul di sekolah, membawakanku semua makanan kesukaanku. Ia mengatakan bahwa Tuhan telah menggerakkannya untuk membeli semua itu. Sebenarnya ia malas mampir untuk berbelanja, jadi dengan enggan ia berdoa meminta Tuhan menyediakan tempat parkir tepat di depan supermarket. Dalam penentuan Tuhan, tempat itu pun tersedia. Ia masuk dan mengambil begitu saja semua makanan yang ia lihat. Yang mengejutkan, ternyata semua yang diambilnya adalah makanan kesukaanku.

Cara lain Tuhan meyakinkanku akan kehadiran-Nya adalah melalui lagu (termasuk lagu-lagu nonKristen). Ketika aku bimbang. Tuhan mengirimkan aku lagu-lagu tertentu yang berbicara tepat di hatiku dan memberiku keberanian untuk percaya lagi. Setelah liburan Imlek belum lama ini, aku sebenarnya enggan untuk meninggalkan kampung halaman dan keluargaku untuk kembali ke sekolah (sekolahku ada di wilayah lain). Aku merasa bahwa imanku tidak sekuat sebelumnya. Aku sedang dalam perjalanan ke bandara ketika aku mendengar lantunan lagu Celine Dion, “That’s the way it is …” di radio. Aku selalu suka dengan lagu itu, tetapi hari itu, aku memperhatikan kata demi katanya. Air mata mengalir membasahi wajahku menyadari bahwa Tuhan memakai lagu itu untuk berbicara kepadaku, mengingatkanku bahwa Dia mencintaiku dan mau aku terus teguh dalam imanku.

Allah juga berbicara kepadaku melalui sebuah bahan renungan, Jesus Today, yang ditulis oleh Sarah Young. Pada saat itu, aku sangat terpuruk dengan berbagai kejadian dalam hidupku. Rasanya tidak bisa beristirahat, baik secara fisik, emosional, mental, atau spiritual. Aku bertanya kepada Tuhan mengapa aku selalu diperhadapkan pada jalan yang sukar dalam hidupku, sementara orang-orang Kristen lain sepertinya diberi jalan yang lebih mudah. Kalimat dalam renungan hari itu pun kembali melintas di pikiranku: “Percayalah kepada-Ku, di sini dan pada saat ini. Kamu sedang benar-benar dilatih—melewati tantangan-tantangan yang memang khusus dirancang untukmu.” Aku merasa dikuatkan saat itu juga dan tahu bahwa sekalipun Allah mengizinkan aku mengalami masa-masa sulit, aku tidak sedang berjalan sendirian.

Rasul Paulus menyebutkan dalam Galatia 5:16-17 bahwa ada dua kuasa yang saling bertentangan ketika kita ingin bertumbuh dalam Tuhan, “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging—karena keduanya bertentangan—sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.” Kita membutuhkan kasih karunia Tuhan setiap hari.

Sungguh bersyukur Allah telah berjanji bahwa kasih-Nya tidak akan pernah berkesudahan dan rahmat-Nya selalu baru setiap pagi (Ratapan 3:22-23). Mari menyerahkan segala pergumulan kita kepada Allah dan bergantung penuh kepada-Nya. Mari mohon kepada Bapa kita di surga untuk menjaga kita agar kita terus memiliki pengharapan yang teguh di dalam Dia, serta terus peka akan tuntunan-Nya. Tuhan kiranya memberkati dan menjaga kita. Amin.

Seniman Foley

Jumat, 27 Maret 2015

Seniman Foley

Baca: Yohanes 16:7-15

16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;

16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;

16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.

16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.

16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."

Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. —2 Korintus 11:14

Seniman Foley

Kreezz, kreezz. Wuuss! Pada masa industri perfilman baru berkembang, para seniman Foley menciptakan bunyi-bunyian untuk mendukung adegan dalam cerita. Mereka meremas kantong kulit yang penuh berisi tepung maizena untuk menghasilkan bunyi salju berderak, menggoyangkan sepasang sarung tangan untuk mendapat bunyi yang mirip kepakan sayap burung, dan mengibaskan sebilah tongkat tipis untuk menghasilkan suara hembusan. Agar film yang dibuat sedekat mungkin dengan kenyataan, para seniman itu menggunakan teknik-teknik kreatif untuk menghasilkan bunyi tiruan.

Sama seperti bunyi, berita juga dapat ditiru. Satu teknik yang paling sering digunakan Iblis adalah meniru berita dengan cara yang berbahaya secara rohani. Paulus memperingatkan dalam 2 Korintus 11:13-14, “Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.” Ia memperingatkan kita tentang guru-guru palsu yang menyelewengkan perhatian kita dari Yesus Kristus dan kabar baik tentang anugerah-Nya.

Yesus mengatakan bahwa salah satu tujuan Roh Kudus tinggal di dalam hidup kita adalah supaya “apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin [kita] ke dalam seluruh kebenaran” (Yoh. 16:13). Dengan pertolongan dan tuntunan Roh Kudus, kita dapat menemukan jaminan kebenaran sejati di tengah dunia yang marak dengan berita-berita palsu. —Bill Crowder

Kami memerlukan-Mu, Roh Kudus, untuk menolong kami membedakan yang benar dan yang salah. Kami dapat dengan mudah diperdaya oleh orang lain atau bahkan oleh hati kami sendiri. Kiranya kami terbuka untuk belajar dari-Mu dan tidak mudah disesatkan.

Roh Kudus adalah Guru yang senantiasa hadir dalam hidup kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-Hakim 1-3; Lukas 4:1-30

Photo credit: European Southern Observatory / Foter / CC BY