Perumpamaan Sengat Lebah
Kamis, 14 Agustus 2014
Baca: 1 Petrus 2:9-12
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
2:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
2:12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.
Supaya . . . mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. —1 Petrus 2:12
Saya masih ingat betapa terkejutnya Jay Elliott saat hampir 50 tahun lalu saya mendobrak masuk ke rumahnya dengan membawa “sekawanan” lebah yang tengah mengerubungi saya. Saat berlari keluar lewat pintu belakang rumahnya, saya menyadari lebah-lebah itu telah pergi. Sebenarnya yang terjadi adalah saya meninggalkan lebah-lebah itu di dalam rumah Jay. Tak lama kemudian, Jay pun berlari keluar dengan dikejar lebah yang saya bawa masuk tadi.
Saya terkena lebih dari selusin sengatan yang tidak terlalu parah. Lain halnya dengan Jay. Meski hanya disengat satu atau dua kali, mata dan tenggorokan Jay membengkak oleh reaksi alergi yang amat menyakitkan. Perbuatan saya menyebabkan begitu banyak penderitaan bagi sahabat saya.
Itulah yang juga terjadi dalam hubungan kita dengan sesama. Kita menyakiti orang lain lewat perbuatan kita yang tidak meneladani Kristus. Meski telah meminta maaf, “sengatan” itu tetap menyakitkan.
Memang wajar jika orang mengharapkan para pengikut Kristus untuk mempunyai sifat yang sabar dan tidak kasar. Terkadang kita lupa bahwa orang-orang yang tengah bergumul dalam soal iman atau kehidupan ini sebenarnya memperhatikan orang Kristen dengan suatu harapan. Mereka mengharapkan adanya orang-orang percaya yang tidak lekas marah dan rela mengampuni, tidak suka menghakimi dan lebih berbelas kasih, tidak cepat mengecam dan lebih giat memberi semangat. Yesus dan Petrus memerintahkan kita untuk memiliki cara hidup yang baik agar Allah dimuliakan (Mat. 5:16; 1Ptr. 2:12). Kiranya perbuatan dan tanggapan kita akan menuntun sesama kita kepada Bapa yang penuh kasih. —RKK
Kami telah mengalami sendiri betapa mudahnya kami melukai orang
lain lewat perkataan atau perbuatan kami. Ajarkan kepada kami,
Bapa, untuk berhenti sejenak dan berpikir sebelum kami berbicara
atau bertindak. Penuhi kami dengan sifat yang baik dan peduli.
Kiranya orang lain melihat Yesus jauh lebih besar daripada diri saya.
Ajarku Tuhan agar menjadi teladan yg baik dilingkungan ku berada.. sehingga Nama-Mu dipermuliakan selalu. Amin.
Jadikan ku indah Tuhan, yg kau pandang Mulia dan menjdi berkat bg bnyak orang. amen
semangatt, Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin
Ya TUHAN berikan kami hati yang penuh dengan kesabaran, rasa belas kasihan dan sikap – sikap yang menurut kehendak-Mu terhadap orang – orang di sekitar kami agar Engkau dimuliakan dan kami dapat mengungkapkan rasa syukur kami kepada-Mu selalu. Gbu us all. Amien
ya TUHAN, tuntun kami ke dalam kasih setia-Mu setiap saat agar kami dapat memberikan kasih setia-Mu juga pada orang – orang yang ada di sekitar kami selalu. Gbu us all. Gbu us all. Amien
ya TUHAN, tuntun kami ke dalam kasih setia-Mu setiap saat agar kami dapat memberikan kasih setia-Mu juga pada orang – orang yang ada di sekitar kami selalu. Gbu us all. Amien
ya TUHAN, ampunilah kami bila kami tidak menyadari kesalahan – kesalahan kami pada orang lain baik melalui perkataan dan perbuatan kami. Gbu us all. Amien
TUHAN menyertai kita semuanya. Amin
TUHAN menyertai kita semua selalu. Gbu us all. Amien
satu teladan lebih baik dari pada seribu kata – kata
Ya, Tuhan ubahkanlah aku dalam perbuatan dan perkataan.
Ingatkan dan sadarkan aku selalu untuk bisa Kau ubahkan menjadi lebih baik hari lekas hari, agar aku menjadi serupaMu