Sudut Pandang Allah

Minggu, 27 Juli 2014

Sudut Pandang Allah

Baca: Habakuk 2:2-14

2:2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.

2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.

2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.

2:5 Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya."

2:6 Bukankah sekalian itu akan melontarkan peribahasa mengatai dia, dan nyanyian olok-olok serta sindiran ini: Celakalah orang yang menggaruk bagi dirinya apa yang bukan miliknya–berapa lama lagi? –dan yang memuati dirinya dengan barang gadaian.

2:7 Bukankah akan bangkit dengan sekonyong-konyong mereka yang menggigit engkau, dan akan terjaga mereka yang mengejutkan engkau, sehingga engkau menjadi barang rampasan bagi mereka?

2:8 Karena engkau telah menjarah banyak suku bangsa, maka bangsa-bangsa yang tertinggal akan menjarah engkau, karena darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan seluruh penduduknya itu.

2:9 Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka!

2:10 Engkau telah merancangkan cela ke atas rumahmu, ketika engkau bermaksud untuk menghabisi banyak bangsa; dengan demikian engkau telah berdosa terhadap dirimu sendiri.

2:11 Sebab batu berseru-seru dari tembok, dan balok menjawabnya dari rangka rumah.

2:12 Celakalah orang yang mendirikan kota di atas darah dan meletakkan dasar benteng di atas ketidakadilan.

2:13 Sesungguhnya, bukankah dari TUHAN semesta alam asalnya, bahwa bangsa-bangsa bersusah-susah untuk api dan suku-suku bangsa berlelah untuk yang sia-sia?

2:14 Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.

Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, . . . itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. —Habakuk 2:3

Sudut Pandang Allah

Jason sedang bepergian ke New York di masa liburan musim semi. Pada suatu sore, ia dan teman-temannya menumpang taksi menuju ke Empire State Building. Bagi Jason, jalan darat itu terlihat begitu kacau dan membahayakan. Namun ketika Jason naik ke dek observasi dari gedung pencakar langit itu dan memandang ke bawah untuk melihat jalanan kota New York, ia terkagum-kagum melihat suatu kota yang tertata dalam rancangan yang rapi. Alangkah berbeda hasilnya apabila sudut pandangnya diubah!

Habakuk menerima pelajaran yang serupa. Ketika ia melihat kehidupan dari sudut pandang duniawi, tampaknya Allah tidak mengacuhkan kejahatan yang sedang merebak di tengah masyarakat (Hab. 1:2-4). Namun Allah memperlihatkan kepada Habakuk sudut pandang-Nya dan menunjukkan kepadanya bahwa apa yang berlangsung dalam hidup itu ternyata jauh melebihi apa yang dapat dilihat olehnya. Perbuatan manusia tidak akan dapat menggagalkan rencana Allah (2:3).

Mereka yang tidak menghargai Allah mungkin terlihat sejahtera untuk sesaat, tetapi akhirnya Allah akan meluruskan segala kesalahan. Dengan kedaulatan penuh, Allah bertindak dalam semua yang tengah berlangsung sehingga segalanya akan menggenapi maksud-Nya yang baik. Rencana Allah pasti akan terjadi tepat pada waktu-Nya (ay.3).

Kita tidak akan dapat melihat seluruh rancangan hidup ini dengan kacamata kita sendiri; hanya Allah yang dapat. Jadi, marilah kita terus hidup karena percaya dan bukan karena melihat. Dari sudut pandang Allah, Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang percaya dan demi kemuliaan-Nya. —PFC

Penguasa Berdaulat atas cakrawala,
Selalu murah hati dan sungguh bijaksana
Seluruh masa hidupku ada di tangan-Mu
Segala peristiwa terjadi atas perintah-Mu. —Ryland

Masa hidup kita ada di tangan Allah; jiwa kita senantiasa dijagai-Nya.

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. Zie
    Zie says:

    Yang perlu aku imani bahwa Allah mempunyai rancangan terindah atas hidupku. Amin.. Selamat hari minggu.. Gbus.

  2. galih
    galih says:

    selalu murah hati dan sungguh bijaksana, seluruh masa hidupku yang terbaik ada di tangan-Mu, segala peristiwa yang terbaik terjadi atas perintah-Mu bagi kita semua. Gbu us all. Amien

  3. kaleb
    kaleb says:

    Tuhan yesus membuat segala sesuatunya bekerja untuk kebaikan saya dan kita semua jadi ga usah musingin apa2 cukup “Do our best” Godbless 😀

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *