Ulasan Buku: Waktu Bersama Tuhan

Oleh: Juni Liem

waktu-bersama-Tuhan

Judul : Waktu Bersama Tuhan (Feeding Your Soul)
Penulis : Jean Fleming
Tebal : 228 Halaman
Penerbit : Yayasan Gloria – Katalis

 

Topik HPdT (Hubungan Pribadi dengan Tuhan), bisa dibilang merupakan topik terpenting di dalam Kekristenan. Tidak hanya menjadi topik pembinaan dasar yang diberikan kepada mereka yang baru bertobat, masalah HPdT juga cukup sering diulang di atas mimbar pada saat ibadah minggu atau berbagai pembinaan. Jean Flemming, seorang penulis dan pembicara internasional, juga sangat concern akan hal ini. Jean berkata, “Aku ingin mereka bertemu dengan Tuhan dalam waktu teduh bersama-Nya.” Kerinduan inilah yang mendorong ia untuk menulis sebuah buku yang berjudul Feeding Your Soul (Waktu Bersama Tuhan).

Di dalam bukunya, Jean tidak hanya membahas apa itu waktu bersama Tuhan dan apa sih pentingnya punya waktu bersama Tuhan. Ia juga memberikan langkah-langkah praktis yang bisa dipraktikkan oleh pembacanya. Jean tidak hanya membagikan hal-hal yang “WAH” dari Waktu bersama Tuhan, tetapi juga apa yang menjadi pergumulannya dalam menjalani waktu besama Tuhan.

Di akhir tiap bab, Jean memberikan beberapa pertanyaan yang dapat kita jawab secara pribadi, atau kita diskusikan bersama dengan teman-teman KomSel kita. Ini dapat sangat menolong kita untuk bisa saling mendorong memiliki waktu teduh yang berkualitas bersama Tuhan.

Tidak hanya ditujukan kepada mereka yang baru mengenal apa itu saat teduh dan doa, buku ini juga sangat menyegarkan kita yang sudah bertahun-tahun mempraktikkannya. Jujur saja, bukankah sesuatu yang rutin dapat membuat kita kehilangan makna?

So guys, entah kamu ingin belajar lebih banyak tentang saat teduh dan doa, atau kamu ingin kembali direfresh dalam melakukannya, buku ini akan memberi wawasan sekaligus kesegaran yang kamu butuhkan. Kiranya kerinduan Jean juga menjadi kerinduan pribadi kita, sehingga setiap kita dapat berkata,”Aku mau bertemu dengan Tuhan dalam waktu teduhku bersama-Nya.”
 
Klik di sini untuk info lebih banyak tentang buku ini.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. Dewi S. Siahaan
    Dewi S. Siahaan says:

    Wah…jujur saya sendiri merasa berada di titik dimana saya seperti kehilangan makna. Saya terus membeli buku renungan tapi hampir tak pernah lagi membacanya. Hal itu terus berlangsung selama berbulan-bulan. Keadaan itu ternyata mempengaruhi cara berdoa saya juga. Saya tidak mengucapkan doa secara pribadi, hanya doa yang diajarkan Tuhan Yesus dan doa-doa Katolik seperti: Kemuliaan dan Salam Maria yang saya pelajari dulu di sekolah. Maksud saya adalah saya kehilangan intimacy with God. Oleh sebab itu saya berharap dapat kembali berdoa dari hati kepada Tuhan. Kiranya Tuhan menyentuh hatiku yang dingin. Dan buku ini dapat menjadi. berkat bagi saya dan seluruh teman. Amin

  2. Jekson
    Jekson says:

    Tidak sia2 saya baca artikel ini. Tuhan baik, menunjukkan jalan bagi yang mau sungguh2.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *