His Life for Mine
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus,
yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita …
1 Yohanes 3:16
Apa artinya itu bagimu?
1 Yohanes 3:16
Apa artinya itu bagimu?
Oleh: Melody Tjan
Tangisi dirimu sendiri
Sebab bukan yang tergantung di salib itu
yang butuh dikasihani.
Dia Sang Mulia yang menanggung
apa yang takkan pernah sanggup kau tanggung
Dia Sang Perkasa yang menyerahkan diri menggantikanmu
anak-anak manusia
Tidakkah kau dengar gelegar murka dari surga
menyengat pekat dosa yang terkumpul di Golgota?
“Mengapa engkau melawan Penciptamu?
Engkau sombong dan selalu merasa benar,
memuja diri sendiri dan ambisi-ambisimu yang liar
Engkau serakah dan malas, tukang fitnah dan tukang gosip,
pembohong dan licik, tidak tahu berterima kasih
Engkau pezinah, penikmat pornografi,
pikiranmu jorok dan penuh hawa nafsu yang memalukan
Engkau berbuat mesum dengan sesama jenis,
berdandan untuk membuat orang birahi
Engkau menggantikan kebenaran-Ku dengan dusta,
meninggikan makhluk ciptaan dan melupakan Pencipta
Engkau merasa tidak perlu mengakui-Ku
apalagi menghormati Sabda-Ku
Engkau penuh dengan rupa-rupa kelaliman dan kebusukan,
mencintai uang, gengsi, dan jabatan
Engkau membunuh saudaramu
dengan peluru kebencian dari hatimu
Engkau mengaborsi bayi-bayi
demi kenyamananmu sendiri
Engkau menindas orang lemah
mengabaikan mereka yang tak berdaya
Engkau mencuri hak orang lain
memanfaatkan sesama bagi kepentingan sendiri
Dari luar engkau membuat dirimu kelihatan bersih dan rohani
tetapi di dalam, engkau penuh sampah yang menjijikkan
Engkau munafik
Engkau suam-suam kuku dan mudah tergoda oleh dunia,
mencari posisi aman di bawah selimut kejahatan
Engkau menginginkan milik orang,
menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya
Engkau iri hati, tetapi tidak mencapai tujuanmu,
lalu engkau bertengkar dan berkelahi
Hatimu penuh kemarahan dan kepahitan,
tidak sudi mengampuni
Engkau menyalahkan orang lain,
dan terlalu angkuh untuk mengakui kesalahanmu
Engkau terlalu cepat bicara dan lambat mendengarkan,
lidahmu penuh racun yang mematikan
Perkataanmu jauh dari kasih karunia,
sarat omelan, kritik, dan penghakiman
Mulutmu seperti senjata beramunisi penuh
Isinya celaan serta sejuta kata yang sia-sia
Engkau pemimpin yang memutarbalikkan keadilan
Engkau guru yang justru menyesatkan orang
Engkau pekerja yang tidak bisa dipercaya
Engkau pelajar yang tidak mau diajar
Engkau tidak punya pengendalian diri
Engkau pengkhianat yang memecah belah komunitas
Engkau pemabuk dan pencuri
Engkau bermuka dua dan suka berbuat curang
Engkau tidak memercayai-Ku
Engkau menghujat nama-Ku
Engkau mempermainkan orangtua
Engkau istri yang tidak tunduk pada suami
Engkau suami yang malas dan tidak bertanggungjawab
Engkau mengajukan gugatan cerai,
merusak gambaran kasih Kristus dengan umat-Nya
Engkau muncikari dan pengedar obat terlarang
Engkau mempraktikkan sihir, ramal, dan memuja setan
Engkau menyebut diri sebagai umat-Ku, sebagai hamba-Ku,
namun hatimu sesungguhnya sangat jauh dari-Ku
Daftar dosamu masih panjang
dan Aku membenci semua kejahatan di dalam dirimu
Aku muak dan jijik dengan ibadahmu yang semu,
Aku tak bisa dipermainkan dengan besaran amal dan korban persembahanmu
Reguklah cawan murka-Ku ini … ”
Dan Yesus pun mereguk
apa yang takkan sanggup kita reguk
Hingga tetes terakhir
Oh, tangisi dirimu sendiri
Sebab bukan yang tergantung di salib itu
yang butuh dikasihani
Dia Sang Mulia yang menanggung
apa yang takkan pernah sanggup kau tanggung
Korban sempurna yang hanya bisa disediakan Penguasa Surga
Dia Sang Perkasa yang menyerahkan diri menggantikanmu
anak-anak manusia
Tidakkah kau lihat uluran kasih dari surga
membasuh tuntas dosa yang terkumpul di Golgota?
Agar matamu yang buta kembali terbuka
Agar hatimu yang sudah mati rasa kembali berdenyut
Dan engkau dapat kembali pada fitrahmu,
hidup mencerminkan mulianya Sang Raja
Tidakkah hari ini engkau ingin bersujud
dalam hormat dan syukur kepada-Nya?
Kamis, 17 April 2014
41:46 Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
41:47 Tanah itu mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk dalam ketujuh tahun kelimpahan itu,
41:48 maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.
41:49 Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.
41:50 Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On.
41:51 Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: “Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku.”
41:52 Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: “Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku.”
41:53 Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu,
41:54 mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.
41:55 Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.”
41:56 Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir.
41:57 Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.
Kata Firaun kepada Yusuf: “Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.” —Kejadian 41:39
Setelah terjadinya penembakan di sebuah sekolah dasar di Newton, Connecticut, Amerika Serikat, banyak orang yang tergerak untuk turun tangan memberikan bantuan. Ada yang menyumbangkan darah bagi korban yang terluka, yang lainnya menyediakan kopi dan makan siang gratis bagi para pekerja di rumah makan mereka. Ada juga yang menulis surat berisi ucapan penghiburan atau sekadar memberikan pelukan. Beberapa orang menyumbangkan uang dan boneka beruang untuk para murid; ada pula yang menawarkan layanan konseling. Mereka semua mengusahakan diri untuk memberikan bantuan sesuai dengan kepribadian, kemampuan, dan sumber daya yang mereka miliki.
Dalam Alkitab, kisah tentang Yusuf menceritakan bagaimana Yusuf memakai kecakapannya dalam memainkan peran penting untuk menolong negeri itu mengatasi 7 tahun masa kelaparan (Kej. 41:53-54). Dalam kasus Yusuf, ia dapat mempersiapkan diri karena ia tahu masa yang sulit akan datang. Setelah Yusuf memperingatkan Firaun, raja Mesir, bahwa akan terjadi suatu masa kelaparan, Firaun memberikan tanggung jawab kepada Yusuf atas 7 tahun masa persiapan itu. Yusuf menggunakan hikmat dan kebijaksanaan dari Allah untuk mempersiapkan negeri tersebut (41:39). Ketika “kelaparan itu merajalela di seluruh bumi . . . Yusuf membuka segala lumbung” (ay.56). Ia bahkan mampu menolong keluarganya sendiri (45:16-18).
Kisah-kisah tersebut menunjukkan kasih Allah pada dunia ini. Dia telah mempersiapkan dan menciptakan kita sedemikian rupa, agar kita dapat mempedulikan sesama manusia lewat cara apa saja yang dikehendaki-Nya dari kita. —HDF
Tuhan, tolonglah aku merasakan kepedihan sesama
Ketika cobaan hidup begitu pahit mereka rasakan
Dan pakailah aku untuk bisa menyembuhkan dengan kasih
Luka-luka jiwa yang membekas dalam hidup mereka. —D. DeHaan
Belas kasihan mendorong kita rela memberikan apa pun yang dibutuhkan untuk memulihkan sesama.