Makanan Bagi Jiwa

Minggu, 16 Maret 2014

Makanan Bagi Jiwa

Baca: Yeremia 15:15-21

15:15 Engkau mengetahuinya; ya TUHAN, ingatlah aku dan perhatikanlah aku, lakukanlah pembalasan untukku terhadap orang-orang yang mengejar aku. Janganlah membiarkan aku diambil, karena panjang sabar-Mu, ketahuilah bagaimana aku menanggung celaan oleh karena Engkau!

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

15:17 Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram.

15:18 Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai.

15:19 Karena itu beginilah jawab TUHAN: “Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.

15:20 Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.

15:21 Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim.”

Apabila aku bertemu perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya. —Yeremia 15:16

Makanan Bagi Jiwa

Saya menyukai makanan! Saya suka melihat makanan yang disajikan dengan menarik, dan saya suka mencicipi rasanya. Jika saya diberi kebebasan, bisa jadi saya akan makan terus-terusan—sayangnya, hal itu akan membuat lingkar pinggang saya semakin melebar! Jadi, untunglah istri saya, Martie, tahu betul kapan harus mengingatkan saya dengan penuh kasih untuk menyantap makanan sehat dalam kadar yang tepat.

Membaca pemikiran Yeremia yang menarik–yaitu pada saat ia bertemu dengan perkataan-perkataan Allah (bahkan firman yang berisi penghakiman-Nya) dan ia “menikmatinya” (Yer. 15:16)–membuat saya bertanya-tanya apakah saya telah menyantap firman Allah dengan sedemikian lahap, sedemikian sering, dan bersemangat.

Tentu saja, Yeremia tidak benar-benar menyantap firman Allah. Itu adalah caranya untuk menyatakan bahwa ia membaca sekaligus menghayati firman Allah di lubuk hatinya yang terdalam. Memang di situlah seharusnya firman Allah diterima. Firman Allah merupakan makanan bagi jiwa! Ketika kita menyantapnya, Roh Kudus memberikan kuasa untuk menolong kita bertumbuh menjadi semakin serupa dengan Yesus. Firman-Nya mengubah cara kita berpikir mengenai Allah, uang, musuh, karier, dan keluarga. Dengan kata lain, firman Allah itu sungguh baik bagi kita.

Jadi “nikmatilah” firman Allah sepuas hatimu! Pastilah kamu akan sepakat dengan Yeremia yang berkata: “Firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku” (15:16). —JMS

Tuhan, bangkitkan rasa laparku akan firman-Mu. Terima kasih atas
Alkitab yang menjadi makanan bagi jiwaku. Pimpin aku untuk
membacanya, menikmatinya, menyantapnya, dan menyadari kuasa
yang bisa diberikan firman-Mu bagi hatiku yang kurang percaya.

Semakin banyak kamu menyantap firman Allah, semakin sehat jiwamu.