Cerpen: (Takkan Pernah) Berjalan Sendiri

Oleh Thomas Mulia

Namanya Amanda. Teman-temannya menjulukinya “Amanda yang tegar” dan itu bukan tanpa alasan jika melihat semua pergumulan hidup yang telah ia lalui hingga sekarang.

Amanda adalah anak tunggal. Ayah dan ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil ketika ia berumur enam tahun. Sejak itu ia tinggal bersama tante dan pamannya. Namun itu hanya berlangsung hingga umurnya sembilan tahun, sebab tante dan pamannya bercerai. Amanda pun ikut tantenya. Namun, hal itu pun tidak berlangsung lama, karena kemudian paman dan tantenya pun mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa mereka.

Sejak saat itu Amanda tinggal di panti asuhan. Pada umur empat belas tahun, Amanda mulai merasakan kekosongan dalam dirinya. Semua yang ia miliki telah direnggut darinya. Amanda sendirian dan merasa tak ada yang mempedulikannya. Saat merenungkan segala hal buruk yang menimpa hidupnya ini sambil berjalan, Amanda melihat sebuah gereja di ujung jalan. Amanda tak mengenal Tuhan sama sekali. Memang waktu kecil ibunya pernah mengajari Amanda untuk berdoa, tapi itu sudah lama sekali.

Merasa tak ada salahnya pergi, ia memutuskan untuk mengikuti ibadah. Saat masuk, ia langsung duduk di belakang. Ia melihat banyak orang yang datang bersama dengan keluarga mereka. Ada seorang ibu yang menggandeng anaknya yang masih kecil, seorang ayah yang sedang memeluk putranya, dan sepasang pria dan wanita yang telah bertunangan duduk di depannya. Merasa makin terkucil karena sendirian, Amanda bertanya pada dirinya sendiri, “Kenapa waktu kecil gw ga pernah datang ke gereja sama orang tua gw?”

Selama ibadah Amanda masih tetap merasa sendirian. Amanda mendengar jemaat bernyanyi bersama-sama mengatakan “Allah peduli, Allah mengerti segala persoalan yang sedang terjadi…” Tadinya Amanda juga ikut bernyanyi hingga akhirnya ia berhenti di tengah lagu karena merasa lagunya tak masuk akal.

“Tuhan mengerti? Tuhan peduli? Yang benar saja, jika Ia memang mengerti dan peduli, seharusnya Ia ga biarin orang tua gw meninggal!” pikir Amanda.

Setelah nyanyian selesai dikumandangkan, sang pendeta pun naik ke atas mimbar. Pendeta itu berbicara tentang kasih Tuhan. Pendeta itu berkata, “Hidup ini sulit, iya itu benar. Hidup ini penuh dengan rintangan, iya itu pun benar. Tetapi juga benar bahwa di hidup yang tak memiliki kepastian ini ada Tuhan yang selalu ada bersama kita orang percaya untuk melewati segala percobaan di hidup kita.” Pendeta itu terus mengatakan bahwa Tuhan mengasihi manusia dan tak akan meninggalkan mereka yang percaya pada-Nya.

Saat mendengar khotbah pendeta tersebut, Amanda tak hentinya mengernyit, tanda meragukan perkataan si pendeta. Penjelasan si pendeta sepertinya tak masuk akal bagi dirinya. Kasih Tuhan tak terbatas? Tuhan selalu ada menemani? Tiada yang mustahil bagi Tuhan? Semua itu tak pernah Amanda alami seumur hidupnya, jadi ia menggangap semua omongan pendeta itu hanyalah lelucon. Hingga akhirnya Amanda mendengar perkataan pendeta yang membuat ia mendengar khotbah itu lebih serius.

Perkataan itu adalah “Tuhan Yesus sayang kamu…”

Diam sejenak, pendeta itu melanjutkan, “Apapun beban hidupmu sekarang, Tuhan Yesus tetap ada bersamamu. Ia lebih dari cukup untuk menghiburmu, kasih-Nya begitu indah. Percayalah, begitu kau membuka pintu hatimu dan membiarkan Tuhan masuk ke dalamnya, hidupmu tak akan pernah menjadi sama lagi.”

Entah kenapa, perkataan ini menyentuh hati Amanda. Ia mendengarkan lebih serius lagi. “Kematian Kristus adalah bukti tak terbantahkan mengenai kasih Allah yang sangat besar dalam hidupmu. Kamu mungkin tidak merasakannya, karena kamu belum membuka hatimu untuk-Nya. Jangan ragukan diri-Nya, terimalah kasih karunia-Nya karena Tuhan rindu untuk bersahabat denganmu.”

Amanda merasa bahwa semua perkataan pendeta ini ditujukan kepadanya. Perkataan pendeta selanjutnya membuat Amanda berdiri dan maju ke depan: “Jika memang kamu adalah seorang yang telah ditelantarkan, seorang yang merasa dirinya tak layak dan tak berguna, atau merasa hidup ini tak ada lagi artinya, maka majulah ke depan! Saya akan kenalkan kamu pada satu Pribadi yang yang tidak meninggalkanmu selamanya.”

Amanda perlahan maju bersama beberapa orang lainnya. Ia juga tak tahu kenapa ia pergi ke depan. Ia merasa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Sampai di depan, pendeta itu bertanya, “Maukah kamu menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadimu?”

Amanda bertanya balik, “Kenapa aku harus menerima diri-Nya? Bisakah Ia mengembalikan segala hal yang telah direnggut dari hidupku? Bisakah Ia menyembuhkan luka hatiku? Bisakah Ia mengangkat bebanku yang begitu berat? Tolong, pak pendeta, berikanlah satu alasan yang bagus untuk menerima Yesus itu.”

Pendeta itu tersenyum, dan menjawab, “Alasannya sederhana, begitu kamu menerima Yesus di hidupmu, kamu tak akan pernah sendirian lagi dalam menjalani hidup ini.”

Amanda terdiam mendengar jawaban si pendeta, hingga akhirnya ia menjawab, “Iya, aku mau menerima Yesus sebagai Juruselamat.”

Lalu pendeta itu mengajak Amanda berdoa: “Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Kau telah mati di atas kayu salib untuk menebus segala dosaku. Aku percaya bahwa Kau telah bangkit pada hari ketiga dan naik ke surga. Yesus, aku mengundang-Mu untuk masuk ke dalam hatiku dan menjadi Tuhan atas hidupku mulai sekarang sampai selama-lamanya. Amin.”

Memang Amanda masuk ke dalam gereja itu sendirian, tapi saat ia keluar dari gerbang gereja itu, ia keluar bersama seorang Sahabat sejati yang akan selalu menemaninya selama sisa hidupnya sampai selama-lamanya. Nama Sahabatnya itu adalah Tuhan Yesus.

Sekarang pertanyaannya, sudahkah kamu memiliki Tuhan Yesus sebagai Sahabat sejatimu? Jika kamu mau menjadikan Yesus sebagai Sahabat sejatimu, berdoalah seperti Amanda. Ingatlah selalu, bersama Tuhan Yesus, kamu takkan pernah berjalan sendiri.

Bagikan Konten Ini
22 replies
  1. Gia
    Gia says:

    syalom sobat salam kenal, aku Gia ingin bertanya satu hal
    saat kita merasa diri ini sudah menerima Tuhan Yesus dalam hati kita, tetapi mengapa kadang kala atau sering kita merasa kekosongan diri dan merasa sendiri kesepian ?

    terimakasih sobat 🙂
    Tuhan Yesus memberkati

  2. reno otniel
    reno otniel says:

    ini pilihan,disaat kita membiarkan perasaan kosong kita lebih besar daripada perasaan kita kepada Tuhan kita tidak bisa merasakan hadirat Tuhan, padahal Tuhan selalu ada untuk kita.. Mari hidup lebih intim dengan Tuhan dan sahabat sejati kita Yesus Kristus dan bertumbuh di dalamNYA.. Gbu

  3. Daniel
    Daniel says:

    jangan mengikuti perasaan, tapi inget bahwa menerima Kristus adalah berdoa dengan iman akan janji TUhan melalui firmannya. sekarang kita hidup tidak lagi mengikuti perasaan kita, tapi berdasarkan perintah dan janji dalam firmanNya yang kita yakini dalam Yesus Kristus. nah berarti sekarang kalau kita merasa kosong dan kesepian, yang harus kita lakukan hanya satu kan, yaitu adalah mencari Tuhan setiap hari dengan giat, dengan berdoa dan baca firman.

  4. Lusita
    Lusita says:

    setuju sama daniel..
    hidup mengikut Kristus bukan mengikuti perasaan, tapi perasaan lah yang mengikuti iman..
    pikiran dan perasaan Kristus, bukan kita..
    we’re not belong to us..

  5. Hizkia
    Hizkia says:

    Syalom Gia, terkadang ketika kita mengalami kekosongan dan kesepian itu artinya ada yang salah dengan diri kita, mungkin hubungan kita dengan Tuhan dan sesama perlu diperbaiki, dengan cara saat teduh, isi kembali kekosongan itu dengan Firman Tuhan 🙂 God Bless toy

  6. Feran Schzinger
    Feran Schzinger says:

    Satu hal sama yang saya rasain juga.
    Tapi ingat kita harus kenal Allah lebih lagi, Allah kita tidak akan tinggalkan kita. Mau sekotor apapun kita, tetapi Dia tetap mengasihi kita. Dia tetap genggam tangan kita

  7. Romaulina Emma Butar-butar
    Romaulina Emma Butar-butar says:

    terkadang, hidup amat sangat mengerikan, , kesendirian yang membelenggu membuat iman menjadi down, tetaplah berdoa agar selalu dikuatkan atas apapun, Tuhan memberkati..

  8. edwin
    edwin says:

    ketika kita tidak sadar kita berjalan sendiri dan menjauh dari Tuhan,tiba2 kita merasas kesepian…jangan takut,berlutut,berdoa…Dia yang akan selalu menemanimu….berserahlah…what comes from this world is temporary,what comes from heaven is eternally… Jesus love you Gia.always and always

  9. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Haleluya, terpujilah Tuhan yang telah memberikan kelegaan selama ini terhadap hidup kami sekeluarga, baik dikala menghadapi kesusahan maupun senang, Amin

  10. Harly
    Harly says:

    “Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.”
    Kisah Para Rasul 17:26-27

    Bersyukur Karena relasi kita dgn Tuhan bukan berdasarkan perasaan kita, tapi Kasih karunia-Nya.

    Dari firman dan janji-janjiNya, tentulah kita tahu bahwa,
    _Ia tidak jauh dari kita 🙂

    Praise God,.!!!

  11. Amazone
    Amazone says:

    Mengenal TUHAN adalah moment terindah dalam hidup ini, bayangkan jika kita pulang tanpa mengenal DIA terlebih dahulu, betapa malangnya kita, KESELAMATAN di depan mata tapi tak pernah kita merasakannya, ibarat kita yg lapar melihat masakan yang lezat tapi tidak memakannya, KESELAMATAN ITU MELALUI YESUS, terimalah sekarang.

  12. Aldemar Maria
    Aldemar Maria says:

    Shalom Gia. Saat kamu mengalami berbagai perasaan, jangan takut untuk menyampaikannya kepada Tuhan Yesus dan minta pertolonganNya. Dia tetap sahabatmu, entah kamu merasakannya atau tidak. Lebih bersungguh2lah dalam bersaat teduh, baca firman, berdoa dan menyanyi memuliakan Dia. Memang ada proses pertumbuhan utk dapat semakin merasakan kehadiranNya, tp sebenarnya Dia tidak kemana2 kok. Kalau kamu sungguh percaya Yesus, Roh Kudus ada di dalam kamu. Selalu. Juga kesibukan bisa membuat kita kurang nyambung dgn Dia, sehingga ada kekosongan itu. Kesulitan juga mungkin membuat ragu. Apa pun itu, sampaikan aja kepadaNya, Dia pasti dgn senang hati menolong kamu dgn berbagai cara. Yg penting jgn tunggu perasaan bangkit utk beribadah dan bersekutu dgn Dia. Tuhan Yesus selalu mengasihimu.

  13. Yana yunita
    Yana yunita says:

    Yesus.. ampuni aku jika aku tak pernah mengerti isi hatiMU,aku tak mengenalMu.. padahal Engkau begitu mengasihiku..tak ada kaitannya dengan apapun semua yang terjadi dalam hidupku.. aku adalah bagianMu. Engkaulah yang paliiiiiing ku butuhkan dalam hisupku ini.. Sahabat.. dan Kekasih hatiku… Makasiii TUHAN YESUS aku mengasihiMu.. I ❤ u

  14. Queezel Anthony
    Queezel Anthony says:

    Tuhan tidak pernah berjanji kepada kita untuk menyelesaikan segala perhemulan yg kita hadapi, akan tetapi Tuhan sll ada ditengah2 kita ketika kita mau berdoa dan berserah kepadanya sehingga Ia menggerakkan kepada kita hidup yg kekal. Amiennnnn

  15. ronatiobondar
    ronatiobondar says:

    kita harus selalu percaya kepada yesus kristus karena sahabat paling setia adalah yesus kristus tuhan kita amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *