Kekayaan Jiwa

Selasa, 12 Maret 2013

Kekayaan Jiwa

Baca: Amsal 30:1-9

Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. —Amsal 30:8

Dengan harapan bisa memenangi rekor hadiah undian sebesar 640 juta dolar, orang Amerika menghabiskan uang sekitar 1,5 miliar dolar untuk membeli tiket di acara pengundian lotere besar-besaran di awal tahun 2012. Peluang menangnya hanya 1 dari 176 juta—suatu angka yang luar biasa besar—tetapi orang masih saja rela antri di berbagai toko, stasiun pengisi bahan bakar, dan kafe untuk membeli sebuah kesempatan untuk menjadi kaya. Ada sesuatu di dalam diri kita yang membuat kita berpikir bahwa banyak uang akan menyelesaikan masalah kita dan membuat hidup kita lebih baik.

Seorang tokoh di Alkitab, Agur, memiliki cara pandang yang berbeda tentang kekayaan ketika meminta Allah untuk mengabulkan dua permohonan sebelum ia meninggal.

Pertama, Agur berkata, “Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan” (Ams. 30:8). Integritas adalah kunci untuk menjalani hidup tanpa kekhawatiran. Jika kita tidak menyembunyikan apa pun, tidak ada yang perlu kita takutkan. Tipu muslihat memperbudak, tetapi kejujuran memerdekakan. Kedua, ia berkata, “Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku” (ay.8). Kepuasan bersumber dari sikap mempercayai Allah sebagai penyedia hidup kita dan menerima dengan penuh syukur yang Dia sediakan. Agur berkata bahwa Sang Penciptalah yang “menetapkan segala ujung bumi . . . Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya” (ay.4-5).

Integritas dan kepuasan adalah kekayaan jiwa yang tersedia bagi semua orang. Tuhan kita berkenan memberikan harta kekayaan ini kepada semua orang yang memintanya. —DCM

Kepuasan tidak berasal dari kekayaan—
Itu bukan sesuatu yang bisa kau beli;
Kepuasan datang untuk memberimu damai
Saat bersandar pada pemeliharaan Allah. —Branon

Ketidakpuasan membuat kita miskin sedangkan kepuasan membuat kita kaya!

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. Galih
    Galih says:

    Kekayaan jiwa berasal dari apa yang sudah dicurahkan kasih anugerah Allah pada kita untuk bisa hidup terbuka terhadap-Nya serta sesama kita supaya kita merasakan hidup damai sejahtera bersama-Nya selamanya. Gb us all.

  2. sardo jefri
    sardo jefri says:

    heavenly father, thank you for revealing your truth to me through your world. elp me to hide it in my heart, that i might not sin against you

  3. cindy
    cindy says:

    Ia adalah perisai bagi orang – orang yang berlindung padaNya 🙂 thanks warungsatekamu !! I’m so blessed 😀

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *