Sharing: Calon pasangan hidup seperti apa yang kamu inginkan?

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (2 Korintus 6:14)

Sharingkan pendapatmu di kolom komentar di bawah.

Secukupnya

Senin, 4 Februari 2013

Secukupnya

Baca: Matius 6:25-34

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. —Matius 6:33

Saya senang menulis renungan untuk Our Daily Bread (Santapan Rohani). Namun harus saya akui, terkadang saya mengeluh kepada teman-teman saya tentang sulitnya menuangkan semua hal yang ingin saya katakan ke dalam sebuah renungan singkat. Andai saja saya boleh menggunakan lebih dari 220 kata.

Tahun ini, ketika mulai membaca kitab Matius sesuai dengan jadwal pembacaan Alkitab, saya menyadari sesuatu untuk pertama kalinya. Pada saat membaca tentang pencobaan Kristus di padang gurun (Mat. 4:1-11), saya terkesima melihat betapa pendeknya bagian kisah itu. Matius memakai kurang dari 250 kata untuk menuliskan catatannya tentang salah satu kejadian terpenting dalam Kitab Suci. Lalu saya teringat beberapa bagian Alkitab lainnya, yang meski singkat, tetapi penuh makna: Mazmur 23 (90 kata) dan Doa Bapa Kami dalam Matius 6:9-13 (70 kata).

Yang jelas, saya tidak perlu menggunakan lebih banyak kata, saya hanya perlu menggunakan kata-kata dengan baik. Hal ini juga berlaku dalam aspek lain dari kehidupan kita seperti waktu, uang, dan ruang. Kitab Suci menegaskan bahwa Allah mencukupi segala kebutuhan orang-orang yang mencari dahulu kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya (Mat. 6:33). Pemazmur Daud mengatakan, “Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!” (Mzm. 34:10).

Jika hari ini Anda berpikir, “Aku perlu lebih banyak dari apa yang kupunyai sekarang,” coba pikirkanlah kemungkinan bahwa Allah telah memberikan kepada Anda segala sesuatu dengan “secukupnya”. —JAL

Aku merasa tenang, Tuhan, dan merasa cukup,
Oleh anugerah-Mu, aku takkan bersedih atau cemas;
Engkau memandu dan memeliharaku, inilah sukacitaku:
Kebutuhanku sekecil apa pun selalu Kau ingat! —Bosch

Orang yang kaya adalah orang yang merasa puas atas apa yang dimilikinya.