Itu Bukan Urusanmu

Minggu, 6 Januari 2013

Itu Bukan Urusanmu

Baca: Yohanes 21:15-22

“. . . tetapi itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” —Yohanes 21:22

Ketika menghadiri suatu konser paduan suara anak-anak, Anda takkan heran lagi menyaksikan anak-anak itu melongok ke sana-kemari dan tak memperhatikan dirigen mereka. Mereka bergoyang, menggeliat, dan saling mencolek. Mereka berjinjit-jinjit untuk mencari orangtua mereka di antara penonton, lalu melambaikan tangan ketika mereka menemukannya. Oh, mereka terkadang memang bernyanyi. Kita tersenyum melihat tingkah laku mereka—perilaku yang lucu dari anak-anak. Namun jika paduan suara orang dewasa yang bersikap tidak memperhatikan sang dirigen, hal itu tidak akan dianggap lucu. Musik yang baik bergantung kepada para penyanyi yang memperhatikan sang dirigen agar mereka dapat bernyanyi dalam kesatuan.

Umat Allah terkadang berperilaku seperti anak-anak dalam paduan suara. Alih-alih memandang kepada Yesus, Sang Dirigen simfoni kehidupan yang agung, kita justru sibuk sendiri, memandangi satu sama lain atau melihat para penonton.

Yesus menegur Petrus karena berperilaku demikian. Setelah Yesus memberi tahu Petrus apa yang diharapkan darinya, Petrus menunjuk Yohanes dan bertanya, “Bagaimana dengannya?” Yesus menjawab dengan sebuah pernyataan: “Itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku” (Yoh. 21:22).

Terkadang kita terusik dengan apa yang dilakukan orang lain. Kita berpikir bahwa rencana Allah untuk hidup mereka jauh lebih baik daripada rencana-Nya untuk kita. Namun rencana Allah untuk setiap kita adalah sama, yaitu mengikut Yesus. Ketika kita terus-menerus memandang kepada Allah, kita tidak akan terusik oleh rencana-Nya untuk orang lain. —JAL

Waktuku berada di tangan Bapa-Ku;
Mungkinkah aku berharap lebih lagi?
Karena Dia yang merencanakan jalanku,
Akan membimbingku hingga perjalananku berakhir. —Fraser

Allah memiliki rencana yang khusus bagi setiap anak-Nya.