Bersyukur Atas Batasan

Sabtu, 29 Desember 2012

Bersyukur Atas Batasan

Baca: Mazmur 1

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa. —Mazmur 1:1

Selama bertahun-tahun saya melayani sesama, saya belum pernah menemukan orang yang hidupnya menjadi berantakan karena ia hidup taat kepada perintah Allah. Namun, di masa kini di mana kebebasan diri disanjung-sanjung sebagai hak pribadi yang tak dapat dicabut, berbicara tentang menyelaraskan gaya hidup kita dengan kehendak Allah sering dipandang sebagai suatu pelanggaran. Siapa pun yang menyatakan bahwa ia mendukung batasan-batasan yang ditetapkan Allah akan dicap sebagai orang yang ketinggalan zaman. Namun di tengah liarnya seruan kebebasan seperti ini, mau tidak mau harus disadari bahwa kehidupan masyarakat kita semakin diwarnai oleh rasa hampa dan putus asa yang mencekam.

Umat Allah harus memiliki pandangan yang jauh berbeda terhadap batasan. Seperti pemazmur, kita harus menyadari bahwa suatu kehidupan yang diberkati datang dari kegemaran akan hukum Tuhan (Mzm. 1:2)—bukan dari hidup seperti mereka yang “berjalan menurut nasihat orang fasik . . . berdiri di jalan orang berdosa” (ay.1). Seorang yang percaya kepada Yesus akan menyadari bahwa batasan-batasan Allah tidaklah dimaksudkan untuk merenggut kesenangan dari hidup kita. Sebaliknya, batasan dari Allah merupakan pagar-pagar ilahi yang ditetapkan menurut hikmat Allah dengan maksud untuk menolong kita menghindari masalah dari kehidupan yang sembrono dan penuh muslihat.

Jika suatu saat Anda tergoda untuk keluar melampaui batasan yang ditetapkan Allah, ingatlah akan tujuan-Nya yang penuh kasih dalam menetapkan batasan itu. Pilihlah untuk bersyukur kepada Allah atas batasan-batasan itu dan atas cara mereka memberkati Anda. —JMS

Sungguh ada kebebasan bagi mereka yang memilih
Untuk menjalani hidup bagi Allah setiap hari!
Tetapi rantai perbudakan membelenggu mereka
Yang memilih jalan yang melawan Allah. —D. De Haan

Batasan dari Allah menjaga Anda untuk tetap berada di dalam lingkup berkat-Nya.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. Veronika
    Veronika says:

    aku bersyukur karena Allah memberi batasan-batasan yang ditetapkannya dalam kehidupanku. Karena itulah kebebasan yang sejati bagiku.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *