Anda Bilang Jangan?

Selasa, 13 November 2012

Anda Bilang Jangan?

Baca: Kejadian 3:1-7

Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. —Kejadian 2:17

“Oke, ini aturannya,” kata Marty. “Kalian boleh melakukan apa saja, di mana saja, dan kapan saja yang kalian inginkan, sampai seseorang mengatakan jangan kepada kalian.”

Itulah instruksi yang kami terima ketika pertama kalinya kami mengunjungi rumah teman kami yang terletak di tepi danau. Marty dan istrinya, Lynn, senang mengundang orang untuk datang dan mereka memberi banyak keleluasaan bagi para tamu untuk menikmati kunjungan mereka. Ketika melihat ada perahu layar di samping perahu kayuh yang ada di samping perahu ponton, kami pun tahu bahwa siang itu akan menjadi suatu siang yang sangat menyenangkan.

Marty hanya sekali berkata jangan, yaitu ketika ia melihat kami ingin memberi makan angsa-angsa yang berenang mendekati kami. Marty tahu bahwa begitu kami memberi makan pada burung itu, mereka akan bersikap agresif jika kemudian tidak diberi makan lagi.

Adam dan Hawa hidup di lingkungan yang paling indah, dan mereka juga punya banyak keleluasaan. Namun ketika Allah berkata jangan, mereka melanggarnya (Kej. 3). Allah memerintahkan mereka untuk tidak memakan buah dari satu pohon tertentu, tetapi mereka berpikir bahwa mereka tidak perlu menaati-Nya.

Adam dan Hawa itu sama seperti kebanyakan kita. Terkadang kita tidak mengerti mengapa Bapa surgawi kita mengatakan jangan. Pada saat Dia berkata jangan, Dia dapat menolong kita untuk mengubah pemikiran kita. Kita perlu menyadari bahwa sekalipun Bapa menolak untuk memenuhi keinginan kita, Dia sedang mengatakan kepada hati kita, “Kamu bisa mempercayai-Ku. Aku tahu apa yang terbaik.” —CHK

Mungkin aku tak selalu memahami
Cara-Mu memimpin jalanku,
Namun Tuhan, dalam iman kupegang tangan-Mu
Dan mempercayai-Mu untuk setiap kebutuhanku. —Dean

Allah mungkin menolak permintaan kita, tetapi Dia tidak pernah mengecewakan kita yang percaya.