Kincir Angin Tua

Senin, 14 Mei 2012

Kincir Angin Tua

Baca: Galatia 6:6-10

Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. —Yohanes 7:38

Seorang pria yang tumbuh di suatu peternakan di Texas Barat bercerita tentang sebuah kincir angin tua yang reyot. Kincir angin ini berdiri di sebelah lumbung keluarga-nya dan dipakai untuk memompakan air ke rumah mereka. Kincir angin ini adalah satu-satunya sumber air bagi lingkungan itu.

Ketika angin bertiup kecang, kincir ini bekerja dengan baik, tetapi ketika angin bertiup sepoi-sepoi, baling-baling kincir ini tidak mau berputar. Baling-baling tersebut harus diputar secara manual sampai menghadap langsung ke arah angin. Hanya ketika diletakkan pada posisi yang tepat, kincir ini dapat menyediakan air bagi peternakan itu.

Saya memikirkan kisah tersebut ketika bertemu para pendeta dari gereja-gereja kecil di daerah terpencil. Banyak yang merasa diasingkan dan tidak mendapat dukungan, bagaikan pemerhati yang tidak diperhatikan siapa pun. Sebagai akibatnya, mereka kelelahan dan bergumul untuk membawa air yang memberikan hidup bagi jemaatnya. Saya suka menceritakan kepada mereka tentang kincir angin tua itu dan perlunya kita setiap hari mengembalikan diri pada posisi yang tepat. Caranya yaitu datang kepada Tuhan dan firman-Nya dan minum sepuasnya dari Dia yang adalah sumber air hidup itu.

Hal yang sama juga berlaku bagi kita. Pelayanan kepada Allah itu mengalir dari dalam keluar. Yesus berkata, “Barangsiapa percaya kepada-Ku . . . dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” (Yoh. 7:38). Setelah Allah berbicara kepada hati kita yang terdalam, barulah kita dapat menjangkau kehidupan orang lain. Untuk menyegarkan orang lain, mari terus-menerus datang kepada Sumber hidup kita yang sejati. —DHR

Ketika hati kita semakin letih,
Ketika semangat kita meredup,
Dia akan melangkah di hadapan kita,
Serahkanlah semuanya kepada Dia. —NN.

Ketika Anda letih dalam menghadapi pergumulan hidup, temukanlah kekuatan dalam Tuhan.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. oidla
    oidla says:

    Seperti pada umat Israel pada masa pembuangan sampai keluar Dr mesir Tuhan selalu setia. BEgitu pula hingga sekarang. Percaya saja percaya yang mwmbri kita menang ;D

  2. Fransiscus
    Fransiscus says:

    TUHAN, hanya padaMUlah aku percaya, bersandar dan berserah sepenuh-penuhnya, karena hanya ENGKAUlah ALLAH yang MAHA PENGASIH & MAHA PENYAYANG dan penuh dengan belas kasihan. Kuserahkan dan kupercayakan seluruh hidup dan kehidupanku hanya kepadaMU, dalam bimbingan tanganMU, tuntunan ROH KUDUSMU dan dalam perlindungan & penjagaan malaikat-malaikatMU selalu. Amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *