Kecemasan

Minggu, 27 Mei 2012

Kecemasan

Baca: 2 Timotius 2:19-26

Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran. —2 Timotius 2:23

Dalam puisi klasik “The Charge of the Light Brigade” (Serbuan Brigade Terang) karya Tennyson, suatu pasukan kavaleri yang dengan gagah berani maju menuju ke medan pertempuran digambarkan dengan frasa yang mengesankan, “Menuju ke lembah maut, majulah keenam ratus tentara berkuda itu.” Kata-kata itu memberikan peringatan akan adanya suatu tragedi yang kemudian terjadi atas mereka.

Ketika masih melayani sebagai seorang gembala gereja, terkadang saya merasa cemas pada saat akan menghadiri pertemuan gereja. Dengan menyadari konflik yang sedang atau mungkin terjadi, hal-hal kecil bisa dengan mudah menjadi masalah serius. Namun hal ini seharusnya tidak terjadi dalam gereja.

Kepada seorang gembala muda yang sedang bergumul dengan berbagai tekanan pelayanan, Paulus menulis, “Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran” (2 Tim. 2:23). Nasihat ini berlaku baik bagi para gembala maupun jemaat gereja. Tingkah laku kita dapat membantu untuk mengurangi gesekan dan menghindari pertikaian yang terjadi akibat tindakan atau ucapan kita yang tidak pantas. Kita dapat menjadi teladan yang sesuai dengan Alkitab bagi orang lain dalam menghindari, mengelola, dan bahkan menyelesaikan perselisihan. Ayat 24-25 mendorong kita supaya selalu lemah lembut, sabar, dan rendah hati dalam hubungan dengan sesama.

Demikianlah juga yang dikatakan Yakobus, “Buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai” (Yak. 3:18). Ketika kita berusaha sungguh-sungguh untuk menjadi pendamai, potensi terjadinya konflik dapat dikurangi. —WEC

Oh Tuhan, tolonglah kami untuk menghindari
Kata-kata yang keluar dari keangkuhan pribadi,
Karena Engkau ingin anak-anak-Mu bersatu
Dalam pujian dan kasih kepada Putra-Mu. —D. De Haan

Orang Kristen yang saling bertengkar tidak mungkin berdamai dengan Bapa surgawi mereka.