Saya Bersedia Membawanya

Sabtu, 24 Maret 2012

Baca: Mazmur 27:1-10

Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. —Mazmur 27:10

Bertahun-tahun yang lalu, ketika masih menjadi mahasiswa di Universitas California di Berkeley, saya menjalin persahabatan dengan seorang mahasiswa |yang pernah mengalami peristiwa kehilangan yang besar. Anaknya telah meninggal, lalu sang istri meninggalkannya karena tidak dapat menghadapi kepedihannya.

Suatu hari, ketika saya dan teman itu berjalan kaki, di depan kami ada seorang ibu yang berpenampilan kusut sedang berjalan menggandeng seorang anak laki-laki yang kumal. Ibu tersebut memarahi anaknya itu dan ia berjalan sangat cepat sehingga anaknya berjalan terseok-seok karena tidak dapat mengikuti langkah kaki si ibu.

Kami tiba di suatu perempatan yang ramai di mana anak kecil itu tiba-tiba berhenti dan tangannya terlepas dari genggaman ibunya. Si ibu berbalik, mengumpat, dan terus berjalan. Anak kecil itu pun duduk di pinggir jalan dan menangis. Tanpa pikir panjang, teman saya segera duduk di samping anak itu dan merengkuhnya.

Si ibu berpaling dan sambil memandangi anak tersebut, ia mulai mengumpat lagi. Teman saya menarik napas panjang dan memandanginya. “Ibu,” katanya dengan lembut, “Jika kau tak menginginkan anak ini, saya bersedia membawanya.”

Demikian juga dengan Bapa kita di surga. Dia juga telah mengalami kehilangan yang besar, tetapi Dia terus mengasihi kita dengan setia. Bahkan ketika sahabat dan keluarga meninggalkan kita, Allah kita tidak akan pernah melakukannya (Mzm. 27:10). Kita selamanya ada dalam pemeliharaan-Nya. —DHR

Aku senang merenungkan
Bahwa Yesus pedulikanku,
Apa pun yang terjadi dalam hidup—
Dia mengasihiku dengan setia. —Adams

Jika Allah memelihara burung pipit, Dia juga pasti memelihara kita.