Musuh Dari Kepercayaan

Kamis, 8 Maret 2012

Baca: Hakim-Hakim 7:2-8

Berfirmanlah Tuhan kepada Gideon: “Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau.” —Hakim-Hakim 7:2

Para komandan militer selalu ingin punya pasukan yang cukup untuk menyelesaikan misi mereka. Kebanyakan akan memilih untuk memiliki lebih banyak pasukan daripada terlalu sedikit, tetapi tidak semua orang sepakat tentang berapa banyak pasukan yang dianggap cukup itu.

Ketika Gideon merekrut suatu pasukan yang terdiri dari 32.000 orang laki-laki untuk melawan mereka yang menindas bangsa Israel, Tuhan berkata kepadanya, “Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku” (Hak. 7:2).

Jadi, Tuhan mulai mengurangi anggota pasukan Gideon. Ketika orang-orang yang takut diizinkan pergi, 22.000 orang pulang (ay.3). Pengurangan yang kedua memotong jumlah orang yang tersisa dari 10.000 orang menjadi 300 orang. Tentang ini Tuhan berkata, “Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu” (ay.7). Dan itulah yang terjadi (ay.19-23).

Dalam kehidupan iman kita, sumber daya kita dapat menjadi musuh dari kepercayaan. Allah ingin kita bersandar kepada-Nya, bukan pada kekuatan sendiri, baik itu jasmani, keuangan, atau kecerdasan kita.

Ketika Tuhan mengurangi sumber daya kita dari “32.000 menjadi 300,” itu bukanlah hukuman. Hal itu merupakan persiapan bagi-Nya untuk dimuliakan melalui hidup kita, pada saat kita bersedia mengakui dan mempercayai kuasa-Nya. —DCM

Percayalah kepada Allah dan engkau akan tahu
Dia bisa mengalahkan segala musuh;
Percaya saja kepada-Nya dari hari ke hari—
Dia akan menjadi kekuatan dan pertolonganmu. –D. De Haan

Ketika Allah memberi kita suatu tugas yang mustahil—tugas itu menjadi mungkin dilakukan.