Kehabisan Tenaga

Rabu, 12 Oktober 2011

Baca: Yesaya 40:25-31

Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. —Yesaya 40:29

Ketika saya masih remaja, saya dan Ayah sering pergi berburu dan memancing bersama. Kebanyakan dari pengalaman itu menjadi kenangan yang indah, tetapi ada satu acara memancing yang hampir menjadi sebuah musibah. Dengan mengendarai mobil, kami mendaki barisan pegunungan yang tinggi dan memasang tenda di suatu daerah terpencil. Lalu saya dan Ayah berjalan menuruni gunung dengan susah payah untuk mencapai sungai tempat kami akan memancing. Setelah memancing seharian di bawah sinar matahari yang terik, tiba saatnya bagi kami untuk kembali ke kemah. Namun saat mulai berjalan, wajah Ayah mulai memucat. Ia merasa pusing dan mual, dan ia hampir kehabisan tenaga.

Saya berusaha untuk tidak panik, lalu menyuruhnya duduk dan minum banyak air. Lalu saya berdoa dengan suara keras untuk minta pertolongan Allah. Dengan dukungan doa, istirahat, dan makanan yang ia terima, Ayah mulai membaik, dan kami mendaki lagi pelan-pelan. Ayah berpegangan pada tali sabuk saya yang telah dikendorkan ketika saya merangkak naik—memimpin perjalanan kembali menuju ke kemah.

Terkadang kita mendapati diri kita berada dalam suatu lembah keputusasaan, tanpa pengharapan dan tenaga untuk terus melangkah. Ketika hal ini terjadi, sangatlah penting untuk mengingat janji Allah: “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya” (Yes. 40:29).

Apakah Anda merasa hampa? Kehabisan tenaga? Mintalah pertolongan Allah. Bergantunglah kepada-Nya untuk memperoleh tenaga dalam melanjutkan langkah dan kekuatan untuk melewati lembah keputusasaan. —HDF

Ketika keadaan yang ada menyesakkan
Dan terasa terlalu berat untuk ditanggung,
Bergantunglah kepada Tuhan untuk mendapat kekuatan
Dan percayalah kepada pemeliharaan-Nya yang penuh kasih. —Sper

Ketika Allah jadi satu-satunya harapan, itu saja sudah cukup.