Kesenangan

Senin, 25 Juli 2011

Baca: Pengkhotbah 2:1-11

Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya . . . segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. —Pengkhotbah 2:10-11

Saya selalu menanti-nantikan musim panas. Sinar matahari yang hangat, bisbol, pantai, dan pesta kebun adalah kesenangan yang memberi sukacita setelah musim dingin yang panjang. Namun, mencari kesenangan tidak dilakukan pada musim tertentu saja. Bukankah kita menyukai makanan yang enak dan percakapan yang asyik kapan saja waktunya?

Keinginan untuk menikmati kesenangan tidaklah salah. Allah telah menciptakan kita dengan keinginan itu. Paulus mengingatkan bahwa Allah “dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati” (1 Tim. 6:17). Bagian-bagian Alkitab lainnya mengundang kita untuk menikmati kesenangan yang baik melalui makanan, persahabatan, dan keintiman dalam pernikahan. Namun, pemikiran bahwa kita dapat menemukan kesenangan yang bertahan lama dalam diri orang lain dan harta benda akhirnya akan berujung pada kesia-siaan.

Kesenangan sejati tidak ditemukan dalam sensasi sesaat yang diberikan dunia ini, tetapi terutama dalam sukacita jangka panjang yang berasal dari keintiman yang mendalam dengan Tuhan kita. Salomo belajar hal ini dari pengalaman pahitnya. “Aku tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun,” katanya (Pkh. 2:10). Namun, setelah melewati masa-masa pencarian kesenangan itu, ia menyimpulkan: “Segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin” (ay.11). Tidaklah mengherankan kalau ia kemudian memperingatkan, “Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan” (Ams. 21:17).

Apa yang sebenarnya kita cari hanya dapat terpuaskan dalam suatu hubungan yang dekat dan bertumbuh dengan Yesus. Carilah Dia dan nikmatilah sukacita-Nya! —JMS

Dunia ini penuh dengan begitu banyak hal baik
Yang memberi kita sukacita dan kesenangan,
Tetapi pemenuhan sejati hanya dialami
Ketika Kristus kita kasihi dan muliakan. —Sper

Apakah kita hidup untuk kesenangan diri kita sendiri,
atau untuk menyenangkan Bapa kita yang di surga?

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. kaka.sheva
    kaka.sheva says:

    Jangan cari kesenangan, tapi carilah Yesus yang merupakan sumber damai sejahtera ^^

  2. Nova
    Nova says:

    Kesenangan yang sejati hanya bersumber dari Allah saja……bukan dari dunia ini,karena kesenangan dunia hanya sesaat saja…

  3. Cipto Hartanto
    Cipto Hartanto says:

    Kesenangan (joy) sejati hanya ada didalam hadirat Tuhan.. terpuaskan, terbebaskan dan diberikan hikmat.. luar biasa ya? 🙂 Tuhan Yesus sungguh luar biasa. 🙂 enjoy ur day all 🙂 GB!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *