Roti Beragi

Rabu, 13 April 2011

Baca: Lukas 12:1-7

Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. —Lukas 12:1

Roti beragi menjadi populer selama masa California Gold Rush (Penggalian emas besar-besaran di California) pada pertengahan tahun 1800-an. Pada dekade 1890-an, roti ini sangat disukai semasa pencarian emas besar-besaran lainnya di Alaska. Para penambang biasa membawa seporsi kecil adonan roti yang telah mengandung ragi alami. Kemudian, adonan ini dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat lebih banyak roti beragi yang menjadi kegemaran mereka.

Meskipun demikian, dalam Alkitab, ragi mempunyai konotasi negatif. Misalnya dalam Perjanjian Baru, “ragi” sering digunakan untuk berbicara tentang pengaruh yang merusak. Inilah alasannya mengapa Yesus mengatakan: “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi” (Luk. 12:1).

Orang-orang munafik menunjukkan suatu kebenaran melalui perbuatannya, tetapi mereka menyembunyikan pikiran dan perilakunya yang berdosa. Kristus memperingatkan murid-murid-Nya dan kita bahwa pada suatu hari, dosa-dosa yang dirahasiakan akan tersingkap semuanya. Dia mengatakan, “Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui” (ay.2). Oleh karena itu, kita harus takut dengan penuh hormat kepada Allah, meminta anugerah-Nya supaya kita dapat meninggalkan dosa apa pun, dan bertumbuh menjadi pengikut-Nya yang sejati.

Ragi dapat bermanfaat bagi perusahaan roti, tetapi ragi dapat juga mengingatkan kita untuk menjaga diri terhadap pengaruh dosa yang sanggup merasuk hingga ke dalam hati kita. —HDF

Kekudusan Allah menuntut
Hati yang murni sepenuhnya,
Perlu anugerah berpadu kekudusan
‘Tuk murnikan hati dari dosa. —D. De Haan

Kamu akan mengalami, bahwa dosamu itu akan menimpa kamu. —Bilangan 32:23